"INI UDAH TANGGAL BERAPA??!! IMB BELOM KELAR JUGA??! TERUS REVISI YANG GUE MINTA MANA?!"
Pagi itu disambut dengan Melwyne yanh murka pada Tyrell karena proyek mereka masih belum ada kejelasan. Sementara batas waktu yang diberikan sang ayah sudah sangat dekat.
Tyrell hanya bisa tertunduk. Ia sangat mengerti Melwyne adalah orang yang tidak bisa diajak bercanda ketika berurusan dengan pekerjaan.
"Wyne.. anak-anak gue udah gak tidur dua hari. Dari pas kemarin revisian lo terakhir itu mereka kerjain semua kok. Cuma emang finishingnya aja belum." Tyrell mencoba memberikan alasan kenapa Ia tidak bisa mengikuti batas waktu yang diberikan Melwyne.
Ini sudah ketiga kali Tyrell meminta waktu pada Melwyne. Semua pengerjaan molor. Hal itu membuat kesabaran Melwyne habis. Ia sudah putus asa hari itu.
"Dahlah Rell. Cukup. Capek gue sama lo." Melwyne melemparkan berkas di mejanya.
Melwyne sudah hilang harapan. Ia sudah menyerah dengan Tyrell yang bahkan tak bisa bekerja dengan baik bersamanya. Padahal Melwyne sudah sangat jelas memberikan arahan.
Sekretaris Melwyne mengetuk pintu ruang kerjanya. Mengabarkan bahwa Retha datang menemui keduanya. Melwyne menyambut Retha dan mempersilahkan wanita itu masuk.
Wanita itu duduk di sofa yang ada disana.
"Aku gak lama loh ini. Cuma kasih undangan party aja. Besok malam di beach club. Sekalian siapa tau kalian tertarik invest disana." Retha memberikan dua lembar undangan yang dikemas elegan.
"Ya ampun mbak repot-repot. Padahal dikirim kurir aja." Kata Melwyne seraya mengambil undangan itu dan memberikan satunya pada Tyrell.
"Gakpapa sekalian lewat. Oh ya Wyne. Kapan mau meeting lagi? Aku udah kepikir nih konsep promosinya." Kata Retha bersemangat.
"Sepertinya masih agak jauh Mbak, gak dalam waktu dekat." Melwyne melirik Tyrell sinis. Tyrell kembali menundukkan kepalanya.
"Oh... ya sudah. Sampai ketemu besok ya. Harus datang loh." Wanita itu bangkit lalu berpamitan.
Setelah Retha pergi, Melwyne melempar undangan itu ke meja kerjanya. Ia bergegas menuju toilet untuk mencuci wajahnya yang sedari tadi terasa panas menahan amarah.
***
Malam acara pesta yang diadakan Retha tiba. Melwyne dan Tyrell berangkat bersama.
"Wyne.. boleh gak hari ini lo jangan marah-marah sama gue? Gue udah capek, stress ngurusin proyek." Tyrell menatap Melwyne dengan wajah memelas.
"Oke tapi besok, pikirin gimana caranya balikin duit bokap yang udah kepake." Kata Melwyne. Tyrell hanya mengangguk.
Keduanya menikmati pesta malam itu tanpa ada pembahasan mengenai pekerjaan. Semua larut di suasana malam club dengan kolam renang di rooftop gedung dan cahaya remang. Tentu saja disana semua jenis alkohol disediakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SPACEman
FanfictionMewGulf fanfiction; Galvin (G ulf) iseng membuka space di aplikasi twitter untuk menghilangkan penat saat mengerjakan skripsi. Diluar ekspektasi space Galvin didengarkan banyak orang. Hingga akhirnya Galvin bertemu seseorang yang kelak merubah hidu...