Kini di koridor sekolah HIGH SCHOOL DANISWARA JAKARTA. Didepan koridor kelas 12 kini ada seorang gadis yang menyapa beberapa pemuda.
"Hai Rey, hai semua." sapa gadis itu kepada beberapa pemuda lainnya.
"Hai cegil." balas sapaan dari salah satu pemuda itu yang bernama Rafa Dani Mahesa. Dia keturunan dari keluarga Mahesa, yang dimana keluarga ini mempunyai perusahaan bernama Mahesa Office Club, perusahaan ini baru berkembang selama 3 tahun dan bekerja sama dengan perusahaan besar ternama yakni perusahaan Daniswara Office, ya perusahaan Mahesa bekerja sama dengan ayah seorang gadis tadi yang menyapa anggota geng Rafa.
"Mana ada aku cegil, orang masih waras gini," ucap nya Zea, sambil mengibaskan rambut nya. Ya gadis tadi yang menyapa mereka adalah Zeana Levronka Daniswara. Gadis ini keturunan dari keluarga perusahaan besar ternama yakni keluarga Daniswara. Sekaligus keluarga yang mempunyai sekolah ini.
"Ouh ya ni Rey, aku bawain kamu nasi goreng buatan aku, tolong di makan nanti ya." ucap nya Zea kepada Rey sambil menyalurkan tangannya yang memegangi wadah bekal nasi goreng nya.
"Udah kenyang, minggir lo!" ucap nya Rey. Ya dia adalah Reynand Agasta Dirgantara. Keturunan dari keluarga Dirgantara. Ayah nya adalah CEO ternama, bekerja sama juga dengan perusahaan Daniswara. Reynand adalah anak yang paling disukai oleh kaum hawa di sekolah ini. Banyak kaum hawa yang menyukai Reynand, tapi Reynand sudah memiliki gadis cantik di sekolah ini. Membuat Zea iri hati terhadap gadis pilihan Rey, kadang apabila dia ada waktu atau bertemu dia, Zea tidak segan-segan mengatai gadis pilihan Rey itu.
"Terima dulu napa sih, masih pagi udah jutek gitu." Zea tidak akan pantang mundur sebelum perbuatan baik nya diterima oleh pria yang dia sukai.
"Gue jutek, karna pagi-pagi udah liat muka lo, puas lo!" balas Rey dan langsung pergi ke kelas nya meninggalkan Zea dan anggota geng nya itu.
"Mending lo sekarang jangan ganggu dia Ze, kalo lo ga mau tersakiti lagi pula kan Rey udah punya pacar, lo mau jadi pelakor." ucap Gibran. Ya dia adalah Gibran Arka Daniswara, kakak dari Zeana. Gibran memang perlakuannya kadang baik kadang tidak kepada Zea, adik nya itu. Karena dari kecil yang paling disayangi oleh kedua orang tua mereka adalah Zea, tapi kedua orang tua mereka selalu sigap oleh kemauannya mereka. Namun Gibran bukan itu saja yang dia mau, dia juga ingin selalu di sayangi oleh kedua orang tuanya seperti adiknya itu.
"Lo pergi aja deh dari kehidupannya Rey, dia itu udah risih banget sama lo, yang setiap hari nya harus didatengin dan di gangguin sama lo!" kata nya Kevin dan perkataannya itu membuat hati Zea seperti di tusuk-tusuk. Dan anak yang berbicara seperti itu tadi adalah Kevin Wijaya Mahendra, keturunan dari keluarga Mahendra. Ayah Kevin memiliki perusahaan yang baru berkembang selama 2 tahun dan di bantu oleh perusahaan dari ayah nya Reynand.
"Iya Ze, lo jangan ganggu dia dulu, biar hati lo aman." katanya Farel. Ya dia adalah Farel Nathanio Abraham, keturunan dari keluarga Abraham. Yang mana Ayah nya juga memiliki perusahaan besar dan bekerja sama dengan perusahaan milik ayah nya Reynand.
"Aku ga bakal nyerah gitu aja, karena merjuangin cinta itu harus selalu di kejar." ucap Zea dan yang lainnya hanya pasrah saja.
"Terserah lo." Kevin menjawab dengan tatapan malas kepada Zea.
"Buat gue aja nasi goreng nya Ze, biar ga mubazir." ucap Rafa kepada Zea yang masih setia memegangi wadah bekal nasi goreng buatannya.
"Nih." ucap Zea sambil menyodorkan wadah bekal nasi goreng nya.
"Beneran Ze, masyaallah baik banget lo, thanks ya." ucap Rafa dan langsung mengambil nasi goreng itu dari tangan kanan Zea.
"Aku emang baik dari lahir." kata Zea sambil tersenyum ramah dan langsung meninggalkan mereka ber tiga untuk menuju ke kelas nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEPRIBADIAN ZEANA
Teen FictionSetelah menyadari diri nya tidak dianggap ada oleh orang yang diri nya sukai, dia mulai merubah diri nya ke sifat aslinya itu. Dia akan membalikkan perbuatan itu kepada orang-orang yang sudah meremehkan diri nya. "Siapa lo? ngatur-ngatur hidup gue...