Kini sudah pagi, Zea sedang membantu menyiapkan makanan untuk semuanya bersama bunda dan bi inah. Bi inah adalah art di rumah Zea, bi inah memiliki sifat baik kepada keluarga Daniswara. Sudah 10 tahun bi inah menjadi art di keluarga Daniswara.
Setelah selesai menyiapkan makanan, kini keluarga Daniswara akan sarapan bersama di meja makannya. "Wah, pasti enak nih masakan Zea." ucap ayah Danis yang tiba-tiba menghampiri Zea yang sedang duduk di kursi meja makan.
"Pasti lah Yah, masakan Zea gituu." jawab Zea. Dan Zea mengambilkan nasi dan beberapan masakannya untuk ayah nya. "Biasa aja tuh." ucap tiba-tiba seorang pemuda yang langsung duduk di kursi meja makan.
"Orang enak gini dibilang biasa aja Gib, udah makan aja." ucap ayah Danis. Yap yang tadi mengatai masakan Zea itu adalah Gibran.
"Belain aja terus." ucap Gibran dan ayah nya hanya menggeleng-geleng kan kepala nya saja
****
Zea sudah sampai di parkiran sekolah nya, dan Zea bertemu dua sahabat nya di parkiran. Dua sahabat nya itu melihat Zea terlebih dulu dan mereka langsung menghampiri Zea yang sedang memarkirkan motor sport nya.
"Widihh udah mulai nunggang motor sport lagi lo dari sekian lama nya." ucap Yura sambil melihat Zea memarkirkan motor nya.
"Tambah kece lo Ze." kata Manda.
"Hehe, kasian dianggurin jadi aku pake deh, yok ke kelas." ajak Zea dan langsung melangkahkan kaki nya ke dalam area dalam sekolahnya bersama dua sahabat nya itu.
Sesampai nya di depan kelas, kini ada yang bertengger didepan pintu kelas Zea. Dia adalah Diva dan di samping nya ada Sheyna.
"Wah wah si caper baru berangkat nih yee." ucap Diva kepada Zea dkk dan tiba-tiba geng Warriors di belakang Zea dkk, Zea juga menyadari nya ada geng Warriors di belakang nya.
"Aku caper? ga salah, jelas-jelas kalian yang pada caper." balas Zea yang merasa diri nya disindir.
"Caper an lo kali Ze, pengin ngerebut Rey dari Sheyna, dasar cewe murahan ga tau diri!!" sentak Diva kepada Zea.
"Weh Div mulut lo pedes amat." ucap Rafa yang ikut menimbrung.
"Biarin, biar si caper ini nyadar, kalo diri nya itu MURAHAN!" sentak Diva lagi kepada Zea. Zea maju melangkah ke Diva dan membisikkan sesuatu.
"Aku murahan? Jelas-jelas kamu yang murahan, yang tiap malam selalu di pesen oleh om-om. Ucapan ku betul kan? aku tau tentang kamu Div walaupun belum semua, nanti kalo udah tau tentang kamu semua bakalan aku bongkar di grup sekolah ini, kaya nya seru ya." bisik Zea mampu membuat Diva terdiam mematung di sana. Kaget, kenapa Zea bisa tau tentang diri nya. Dan yap, yang tadi malam berada di depan tempat Karaoke bersama om-om yaitu Diva.
"Santai Div, jangan tegang," ucap Zea lagi , Zea tersadar wajah panik, tegang dan cemas Diva itu gampang dilihat oleh Zea. Kini Zea menatap Sheyna yang masih menunduk.
"Shey, jangan nunduk terus nanti nabrak orang." kata Zea kepada Sheyna. Sheyna yang sadar dirinya terpanggil oleh Zea, wajah Sheyna mendongak pelan-pelan.
"Ze, maafin aku yang kejadian kemarin, aku bener-bener ga sengaja Ze." ucap Sheyna tidak terlupa dengan kejadian kemarin.
"Oke Shey." ucap Zea dan langsung meninggalkan mereka semua yang ada di depan kelas. Geng Warriors terkejut dengan respon singkat Zea tadi. Karena biasa nya Zea memarahi Sheyna dulu baru pergi, ternyata dugaan Warriors salah.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEPRIBADIAN ZEANA
Teen FictionSetelah menyadari diri nya tidak dianggap ada oleh orang yang diri nya sukai, dia mulai merubah diri nya ke sifat aslinya itu. Dia akan membalikkan perbuatan itu kepada orang-orang yang sudah meremehkan diri nya. "Siapa lo? ngatur-ngatur hidup gue...