Kini bel pulang pun telah berbunyi, Zea dan Yura kini sedang membereskan alat tulis nya. Manda masih di ruangan UKS karena tadi perut nya semakin sakit, Zea pun menyuruh Manda untuk istirahat di ruangan itu sambil ditemani oleh bu dokter Rani. Zea dan Yura pun berdiri dari duduk nya, membuat Reynand Dkk menoleh ke arah Zea dan Yura.
"Mata lo pengin gue colok satu-satu hah?!!" sentak Yura karena merasa risih diliriki oleh Reynand dkk apalagi dengan Diva.
"Lo langsung pulang kan Ze?" tanya Gibran kepada Zea, Zea pun hanya menatap malas ke arah nya.
"Bukan urusan lo" jawab Zea. Setelah mengatakan itu, Zea langsung pergi menuju luar kelas nya, Yura pun langsung menyusul Zea keluar.
Drtt drttt drttt
Pada saat Zea berjalan menyusuri koridor, tiba-tiba ponsel miliknya berbunyi, seperti ada orang yang menelfon nya. Tangan Zea pun langsung mengambil ponsel nya yang berada di saku seragam nya.
"Siapa?" tanya Yura karena penasaran.
"Kepo lo" sahut Zea sambil mengangkat telfon itu sambil berjalan, Yura pun hanya menatap sinis ke arah Zea.
"Ada apa?" tanya Zea kepada orang yang menelfonnya.
"Mau ke basecamp ga?" tanya Vano balik, Yap dia lah orang yang menelfon Zea.
"Ga tau nanti. Soalnya temen gue lagi sakit"
"Siapa?"
"Manda"
"Ya udah, kalo lo mau kesini nanti gue jemput"
"Ga per-"
Tut. Panggilan diputuskan oleh Vano, Zea pun geram dengannya. Yura yang kini sudah tau siapa yang menelfon Zea, pun hanya diam saja sambil mengikuti langkah Zea.
Sesampai nya di depan ruangan UKS itu, kini Manda sudah berada didepan pintu.
"Nih tas lo, gimana udah mendingan kan lo?" tanya Zea sambil menyodorkan tas milik Manda.
"Thanks Ze, kondisi perut gue alhamdulillah udah mendingan" jawab Manda, Zea pun hanya mengangguki ucapan sahabatnya itu.
"Kalian mau ke basecamp Evator dulu ngga?" tanya Manda.
"Lama kita ga main kesana" sambung Manda.
"Ga usah aneh-aneh lo, lo masih sakit mending pulang, istirahat" sahut Zea.
"Iya lo aneh-aneh deh, lo belum sepenuhnya pulih Mandraguna" sahut Yura juga.
"Ayolah. Gue udah baik-baik aja, kalian ga yakin kalo gue baik-baik aja. Nyata nya gue masih bisa berdiri kan" bujuk Manda.
"Ya udah ayok. Awas kalo lo ngeluh-ngeluh kesakitan disana, gue biarin lo sampai pulang" finally Zea sambil menatap tajam ke Manda.
"Iya-iya ga bakal ngeluh-ngeluh kok" ucap Manda.
"Iye-iye ge bekel ngeluh-ngeluh kyok, awas lo ya" ucap Yura sambil menatap tajam kearah Manda.
"Ya udah ayok" ucap Zea sambil membalikkan tubuh nya untuk melangkahkan kaki nya menuju parkiran.
Pada saat Zea dkk akan keluar dari gerbang sekolahnya, masing-masing bola mata mereka melihat Gibran yang sedang membaku hantam seseorang ditemani geng nya itu, Zea pun akhirnya turun dari motor nya dan memilih untuk mendekati mereka.
"VANO!!" teriak Zea karena terkejut, melihat siapa orang yang sedang di baku hantami oleh kakak nya itu.
"UDAH CUKUP, APA-APA AN SIH LO GIB!!" sentak Zea kepada Gibran sambil membantu Vano berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEPRIBADIAN ZEANA
Teen FictionSetelah menyadari diri nya tidak dianggap ada oleh orang yang diri nya sukai, dia mulai merubah diri nya ke sifat aslinya itu. Dia akan membalikkan perbuatan itu kepada orang-orang yang sudah meremehkan diri nya. "Siapa lo? ngatur-ngatur hidup gue...