Jam istirahat telah habis, kini Zea dkk berniat untuk kembali lagi kedalam kelasnya. Sebelum Zea dkk melangkah pergi meninggalkan kantin tersebut, mereka melihat Diva berpisah jalan dengan Reynand dkk dan Sheyna. Menurut Zea dkk, pergerakan Diva sangat mencurigakan, jadi mereka berniat untuk mengikuti Diva secara diam-diam.
Kini Diva pun mulai melangkah meninggalkan kantin tersebut, begitupun dengan Reynand dkk. Diva tidak sadar bahwa diri nya sedang diikuti oleh Zea, Yura dan Manda.
Tidak selang beberapa lama, Diva berbelok ke arah kanan yang sudah pastinya disana adalah toilet perempuan. Pergerakan Zea dkk pun langsung mengecil karena takut ketahuan oleh Diva.
Kini Diva telah masuk kedalam toilet perempuan itu, disana Zea, Yura dan Manda pun langsung mengambil posisi untuk menyelidiki Diva disana. Tadi nya Zea dkk tidak berniat untuk mengikuti Diva kesini, pikir mereka, Diva paling hanya akan membuang air kecil atau apa, tetapi Zea dkk berpikir lagi untuk mengikuti Diva, barangkali mereka menemukan sesuatu yang dirahasiakan olehnya.
"Kok tiba-tiba mual banget sih perut gue, apa jangan-jangan gue--ga, ga mungkin!!" ucap Diva dalam toilet itu dengan nada bicara tinggi dan cemas.
Zea dkk pun sampai terkejut, tiba-tiba Diva meraung dari dalam toilet sana. Walaupun suara nya sedikit samar tetapi masih bisa didengar dari luar. Yura pun dengan cepat langsung mengambil ponsel dari saku baju seragam nya, berniat untuk merekam suara-suara Diva dari dalam toilet itu.
"Denger ngga, tadi Diva ngomong apa?" tanya Zea dengan bisik-bisik pada kedua temannya itu. Yura dan Manda lantas mengangguk karena mereka juga mendengar raungan Diva tadi.
"Gue ga mau hamil, gue ga mau hamil anak nya dia-- arghhh!" raungan Diva lagi-lagi terdengar oleh Zea dkk dari luar. Mereka yang mendengar nya ikut bingung, dan bertanya-tanya, apakah Diva benar-benar hamil di usia yang saat kini masih labil? Lantas anak dari siapa yang ada dirahim Diva sekarang? Sungguh tercengang mereka mendengar nya.
"Dia hamil? Hamil anak nya siapa weh? Parah sih kalo ternyata itu bener, ga habis pikri gue sama si Diva," ujar Yura dengan nada pelan
"Pikir goblok, Fikri segala dibawa-bawa, ga usah bercanda lo." gertak Manda pada Yura, Yura pun hanya tertawa pelan.
"Ini semua gara-gara lo!! Awas aja kalo gue beneran hamil, lo harus tanggung jawab!" sarkas Diva dari dalam salah satu ruangan toilet.
"Udah, kita balik ke kelas lagi, takutnya kita nanti ketahuan, rekaman aman kan?" tanya Zea pada Yura, Yura pun langsung mengacungkan jempol kanan pada nya.
Zea dkk pun langsung pergi meninggalkan toilet itu, dan berniat untuk kembali ke dalam kelasnya. Diperjalanan menuju kelasnya, Yura pun sembari mengecek rekaman suara Diva dari dalam toilet tadi untuk memastikan suaranya tertangkap atau tidak di rekaman ponsel nya itu.
"Ga sia-sia gue ngerekam suara Diva, ini bisa buat bukti lagi Ze," ujar Yura.
"Oke. Selanjutnya kita harus nyelidikin tentang itu, apa bener Diva hamil? Dan kita harus cari tau siapa orang yang ngehamilin Diva, setuju ngga?" tanya Zea untuk meminta teman-temannya membantu dalam menyelidiki Diva.
"Setuju lah." sahut Yura dan Manda, kini mereka pun kembali fokus ke jalannya.
Kini mereka pun telah tiba di depan kelasnya, Zea dkk hendak akan melangkah lagi untuk memasukki ruangan kelasnya tiba-tiba langkah nya terhenti karena munculnya Reynand dan Kevin dari dalam kelas.
Zea dkk pun hanya diam saja sambil melirik malas ke arah Reynand dan Kevin.
"Minggir dodol, orang mau lewat malah ngalangin!" ketus Yura pada Reynand dan Kevin. Reynand dan Kevin yang mendengar nya pun langsung melangkah maju untuk membuka jalan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEPRIBADIAN ZEANA
Teen FictionSetelah menyadari diri nya tidak dianggap ada oleh orang yang diri nya sukai, dia mulai merubah diri nya ke sifat aslinya itu. Dia akan membalikkan perbuatan itu kepada orang-orang yang sudah meremehkan diri nya. "Siapa lo? ngatur-ngatur hidup gue...