9- Down

132 20 1
                                    

Kini mereka sedang memainkan ponsel nya sembari menunggu pesanan makanan mereka. Yura pun sudah kembali dan duduk bersama mereka. Kini Sheyna sudah diliputi rasa kecanggungan terhadap mereka. Dia malu, dia tidak berani duluan memecah keheningan mereka. Sampai-sampai Zea yang duluan memecah keheningannya.

"Udah Shey, jangan canggung sama kita, kita baik kok kan lo sendiri yang bilang gue baik." ucap Zea, dan teman-temannya itu pun menoleh ke Zea, Sheyna pun tersenyum canggung kepada Zea.

"Iya Ze." sahut Sheyna.

"Si Diva beneran sakit apa Shey?" tanya Yura sambil bermain ponsel nya.

"Iya Yur, kata nya 'lagi ga enak badan' gitu." jawab Sheyna dan Yura pun hanya meng oh iya kan saja.

"Selamat pagi, gadi-gadis cantik. Ini pesanannya ya, selamat menikmati." ucap ibu-ibu kantin yang tiba-tiba menghampiri Zea dkk dengan membawa nampan berisi pesanan makanan mereka.

"Iya bu, makasih." balas mereka, ibu tadi pun membalasnya dengan senyum ramahnya lalu pergi meninggalkan mereka.

"Shey, lo kok bisa temenan sama Diva, lo ga risih apa?" Yura lagi-lagi bertanya kepada Sheyna, Sheyna yang mendengar nya pun, langsung menoleh ke Yura.

"Dia baik kok." sahut Sheyna sambil menatap ramah Yura. "Dia ga baik buat lo Shey, jauhin dia" ucap Zea, dan Sheyna pun menatap bingung kepada Zea.

"Emang kenapa sama Diva, Ze?" tanya Sheyna, kini Sheyna sudah berani sedikit bertanya kepada mereka.

"Lo belum tau sikap buruk nya dia," jawab Zea dan Zea langsung memakan pelan-pelan bakmie nya. Kini Sheyna setelah mendengarkan ucapan Zea pun, langsung membatin.

'Aku udah tau kok Ze, kalo Diva bukan anak baik-baik. Pasti kamu bingung, kenapa aku bisa temenan sama dia. Ada saatnya kalian tau tapi bukan sekarang.'

"Jangan ngelamun Shey, tuh minum minuman lo biar perasaan lo ga canggung-canggung terus ke kita. Dan ingat Shey, kita emang baik tapi sekali nya kita terusik kita ga mandang orang itu mau teman kita atau bukan, kita bakal jadi orang sejahat-jahat nya dihadapan orang itu." ucap Zea, setelah itu dia meminum es teh nya sambil menatap wajah Sheyna yang polos itu.

"Iya Ze aku ngerti kok, makasih Ze udah mau kasih tau aku." ucap Sheyna.

Kini Reynand dkk sudah sampai di kantin, sepasang mata mereka kini sedang mencari-cari keberadaan Sheyna. Sepasang mata mereka pun berbinar setelah melihat Sheyna ada di kantin, namun mereka juga dibuat bingung kenapa Sheyna bersama Zea dkk. Kini Reynand dkk langsung menghampiri meja Zea dkk.

"Shey," panggil Rey kepada Sheyna, dan Sheyna yang merasa terpanggil pun langsung mendongak ke arah Reynand.

"Eh Rey, maaf tadi lupa ga ngabarin ke kantin duluan." sahut Sheyna sambil tersenyum manis ke Reynand.

"Iya gapapa, tumben kamu sama Zea?" ucap Rey sambil melirik sebentar ke Zea, Zea pun hanya menatap malas ke arah Reynand.

"Zea ngajak aku, kebetulan tadi aku ga ada temen buat ke kantin jadi aku ikut Zea." jawab Sheyna.

"Ouh gitu ya, ouh ya kita boleh gabung disini Ze?" tanya Reynand ke Zea, Zea pun hanya menatap malas ke Reynand dan teman-temannya itu.

"Yur, Mand ke kelas yuk." ajak Zea mengalihkan pertanyaan Reynand. Zea pun berdiri dari duduk nya, dan akan melangkahkan kaki nya untuk meninggalkan tempat itu tapi tangannya di cekal duluan oleh Reynand.

"Ze, kita cuma mau bareng-bareng lagi sama lo, apa itu salah?" ucap Reynand yang tangan kanannya masih mencekal tangan kanan Zea. Zea pun langsung menepis nya.

KEPRIBADIAN ZEANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang