25- Kelinci Putih dan Kelinci Hitam

57 14 0
                                    

Kini Zea dkk keluar dari gerbang sekolah nya, pandangan mereka tertuju pada Vano dan Nathan yang sedang bertengger di motor sport nya didepan gerbang sekolah Zea. "Ck, keras kepala banget sih lo, gue mau pulang bareng Yura sama Manda" ucap Zea pada Vano.

"Bareng gue aja" sahut Vano.

"Iya neng Zea bareng bos Vano aja napa sih, jangan mau diboncengin curut bego kaya dia Ze, nanti lo ketularan bego nya" kata Nathan. Shitt, sepertinya ada yang hobi nya sama, suka mengoleksi nama panggilan khusus untuk orang-orang sekitarnya. Yaps itu Yura dan Nathan.

"Apa lo bilang, gue bego? Gue emang bego tapi gue masih bisa mikir ga kaya lo yang bego nya setinggi langit, bisa apa lo? Orang bego ngomongin orang lain bego. Dasar monyet liar!" sahut Yura tak mau kalah.

"Udah-udah monyet, brisik gue ngedengerin bacotan lo berdua!" ucap Manda dan langsung dilirik oleh Yura.

"LO YANG MONYET!!" sentak Yura dan Nathan berbarengan kepada Manda. Manda pun hanya bisa memutar bola mata nya dengan malas. Apabila masih di ladenin, sepertinya tidak ada selesai-selesai nya, maka Manda lebih baik diam saja tanpa menyahuti makhluk pengoleksi panggilan khusus seperti mereka berdua itu.

"Mulut lo bisa diem ga?!" tanya Zea sambil menoyor kepala Yura yang diselimuti helm full face nya itu.

"Iya-iya gue diem, main noyor aja lo!" ujar Yura.

"Gue bareng Yura sama Manda, lo pulang aja" ujar Zea pada Vano.

"Iya, mending lo pulang aja Van, tenang aja Zea aman sama kita" ucap Yura.

"Yakin Zea aman sama lo Yur? Kita takut nya, lo malah bawa Zea ke alam lain, kan bahaya" ucap Nathan.

"Pada ga percaya banget sih sama gue" kata Yura.

"Udah, gue mau pulang bareng Yura aja Van, lo mending ke markas aja sana" ujar Zea.

"Ya udah, kita cabut dulu, kalian hati-hati" ucap Vano sambil menyambar kunci motor nya.

"Iya, lo berdua juga hati-hati" sahut Zea dan mendapatkan anggukan oleh Vano.

"Siap neng" sahut Nathan.

"Ya udah kita pulang dulu ya, babay makhluk-makhluk liar!!" ucap Yura sembari melajukan motor nya untuk meninggalkan area sekolah nya. "LO YANG MAKHLUK LIAR, NYET!!" teriak Nathan kepada Yura.

"Brisik!" ketus Vano pada Nathan.

"Ahahaha kasian bos, ga jadi berduaan di motor sama neng Zea, haha kasiannya" ledek Nathan pada Vano. "Siap-siap nanti lo gue bogem di markas" sahut Vano.

"Eh eh jangan bos, bercanda doang tadi" ucap Nathan, Vano pun hanya mengacuhkan perkataan Nathan saja dan memilih untuk melajukan motor nya itu, namun pada saat akan melajukan motor nya, kini ada seseorang yang menghadang jalannya.

"Lo minta di hajar lagi sama gue hah!!" ucap seseorang itu pada Vano.

"Gue kesini itu cuma mau ketemu sama Zea, bukan mau berurusan sama lo, Gib" sahut Vano. Yaps seseorang yang menghadang jalan Vano adalah kakak dari Zea, Gibran.

"Gue udah bilang berapa kali ya sama lo, jangan pernah deketin adek gue bangsat!!" ketus Gibran, Vano yang mendengar itu pun mengeluarkan senyum seringai nya.

"Lo lupa kalo dia udah jadi anggota geng gue? Masa sesama anggota geng ga boleh deket, yang ada lucu. Ya ga Nath?" ucap Vano.

"Iya tuh" sahut Nathan.

"Gue ga bakal sudi adek gue join sama geng ga guna kaya punya lo, sampai kapanpun itu" ucap Gibran.

"Lo bilang geng gue ga guna, punya lo tuh yang ga guna. Kalo lo lupa, geng gue duluan yang muncul di daerah sini untuk menjaga keamanan para warga. Dan lo ga tau kalo salah satu dari geng lo itu, dulu anggota geng gue" ucap Vano sedikit panjang lebar. Nathan yang tau siapa yang sedang dimaksud oleh Vano, pun hanya diam saja.

KEPRIBADIAN ZEANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang