7- Sepupu?

174 19 2
                                    

Kini Zea dkk sudah berada didepan kelasnya, mereka hanya ingin berbincang-bincang obrolan didepan kelas mereka. Pada saat sedang asik-asik nya mereka mengobrol, kini Reynand dkk datang bersamaan Diva dan Sheyna, karena mereka baru berangkat. Lagi-lagi Diva menatap sinis kepada Zea, tak takut-takut nya Zea, Zea membalas tatapan itu sambil tersenyum miring.

"Napa lo senyum-senyum gitu?" tanya Diva dan Zea pun masih tersenyum miring. Dan Diva menatap heran kepada Zea.

"Heran gue ke lo, bisa-bisanya lo sekolah di sekolahan gue yang besar dan ternama INI." ucap Zea dan diakhiri dengan penekanan kata.

"Ini kan sekolahan umum, ya bisa lah, napa lo ga seneng gue sekolah disini. Mentang-mentang ini sekolah lo, lo bisa seenaknya gitu hah!!" sentak Diva kepada Zea.

"Emang umum sih buat semua orang, tapi ga umum buat JALANG murahan kaya lo!!" kini Yura yang mengeluarkan suara nya. Sentakan Yura membuat wajah Diva kaget.

"Apa lo kata, gue jalang? Kalian kali yang jalang!!" tegas Diva kepada mereka.

"Mulut lo itu nyindir lo sendiri, btw malem itu lo lagi sama om-om siapa? Peluk-peluk segala lagi iyuh..." ucap Yura lagi-lagi membuat wajah Diva cemas dan gelagapan.

"Emang lo punya bukti hah!!" sentak Diva kepada Yura. Diva sudah panas dingin badannya mengenai perkataan musuh didepannya itu.

"Hmm ada ga ya," balas Zea sambil mengetuk-ngetuk dagu nya dengan jari telunjuk tangan kanannya dan langsung masuk kedalam kelas nya.

"Kalo ada kaya nya seru ya buat omongan tetangga hahaha." seru Yura dan langsung masuk menyusul Zea kedalam kelas nya.

"Emang boleh semurahan itu." kini Manda yang mengeluarkan suara nya, setelah itu Manda pun masuk kedalam kelas nya. Diva yang kini di buat takut dan cemas itu oleh Zea dkk, membatin.

'Gimana kalo mereka punya bukti nya, apa yang harus gue lakuin'

'Ga gue ga akan ngebiarin mereka punya bukti tentang gue'

"Perkataan mereka ga bener kan Div?" tanya Kevin membuyarkan lamunan Diva, Diva yang tersadar dari lamunannya pun menjawab pertanyaan Kevin.

"Ga lah, ya kali aku murahan Vin, mereka tuh yang ngada-ngada jangan di dengerin ucapan mereka ya." jawab Diva, Kevin yang mendengarkan jawaban Diva pun hanya mengangguki dan langsung menggandeng tangan Diva untuk masuk kedalam kelas nya.

Kini Reynand dkk pun akhirnya memasuki ke kelas, dengan Reynand yang memegang tangan kanan Sheyna pun Zea melirik ke mereka dan menatap curiga ke arah Sheyna. Reynand yang menyadari dirinya sedang di liriki oleh Zea pun hanya diam saja.

"Pagi anak-anak," sapa Pak Wahyu, guru fisika mereka. "Pagi pakk" balas mereka.

"Gimana kabar kalian sehat kan?" tanya Pak Wahyu kepada anak-anak.

"Jelas-jelas kita sehat kaya gini Pak, pake nanya." jawab Rafa. Berani-beraninya dia mengatakan seperti itu kepada Pak Wahyu.

"Heh Rafa, mau kamu saya hukum bersihin lapangan upacara? Bapak kan cuma mau basa-basi tinggal di iyain aja apa susah nya," ucap Pak Wahyu dan mereka melongo dengan perkataan guru nya itu.

"Baik anak-anak sudahi candaanmu mari kita mengisi otak kita dengan ilmu." ucap Pak Wahyu.

"Pak kali-kali kek jangan pelajaran mulu, cape kita." seru Rafa membuat Pak Wahyu menatap tajam ke arah Rafa.

"Kalo cape, sana mulung aja dipinggir jalan." ucap Pak Wahyu.

"Ah ogah Pak, mending liburan aja daripada sekolah terus, berangkat sekolah terus ujung-ujungnya tetep aja bodo." ucap Rafa dan temannya itu menatap tajam ke arah Rafa.

KEPRIBADIAN ZEANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang