19- Siapa sih lo?

74 15 2
                                    

Kini hari pun berganti nama menjadi hari selasa, dimana Zea harus kembali lagi berangkat ke sekolah. Zea berangkat ke sekolah sendirian dengan motor sport hitam milik nya.

Ia sekarang sedang berjalan melewati koridor sekolah nya untuk menuju ke kelas nya, dia sengaja datang agak kesiangan sekitar jam setengah 7 lewat 50 menit hanya karena ingin berangkat agak kesiangan soalnya apabila Zea berangkat lebih awal, pasti nya dia sangat bosan didalam kelas nya yang isi nya murid-murid random itu.

Zea pun kini sudah sampai di depan kelas nya, dia masuk kedalam kelas nya dengan memasang raut wajah yang datar.

"Gimana kabar nya?" tanya Zea yang mulai menduduki kursi nya, pertanyaan itu ditujukan untuk kedua sahabatnya.

"AAA, GUE KANGEN BANGET SAMA LO ZE!!" bukannya menjawab pertanyaan sahabat nya, Yura malah berteriak histeris kepada Zea sambil memeluk Zea dengat erat.

"Alhamdulillah kita baik. Lo Ze?" tanya Manda balik, Zea dan Yura pun langsung melepas pelukannya itu.

"I'am fine" sahut Zea.

"Lo tau ga Ze-?" ucap Yura.

"Lo aja belum ngomong, mana gue tau" jawab Zea, sambil merapikan tas nya diatas kursi miliknya.

"Ishh, belum selesai ngomong gue. Kemarin si Diva habis ngelabrak adik kelas pas di kantin, karena adik kelas kita nabrak dia, terus ga sengaja minumannya si Ningsih itu numpahin seragam Diva, jadi si Ningsih itu di bentak-bentak sama tuh mak lampir jahanam" bisik Yura.

"Ck" decak Zea.

"Lo lagi ngomongin gue Yur?!" tanya Diva dengan nada bicara sedikit tinggi. Diva tadi sedikit mendengar ucapan yang dilontarkan oleh Yura ke Zea, jadi nya dia tidak terima nama nya disebut-sebut oleh Yura, pada akhir nya Diva melirik tajam ke arah Zea dkk dan melontarkan pertanyaannya dengan nada ketus nya.

"Kedengeran ya? Maap" sahut Yura dengan anteng dan masih terlihat santai di tempat duduknya.

"Lo mau nga-" ucap Diva terpotong karena mulut nya dibungkam oleh teman nya itu yang tak lain adalah Sheyna.

"Lwepuaswin Shwey" ucap Diva sambil menepuk-nepuk punggung tangan Sheyna yang membungkam mulut nya.

"Maka nya diem deh Div, bisa ga sih kamu, sehari aja jangan buat masalah sama mereka" ucap Sheyna sambil menarik kembali tangannya untuk diam.

"Ga usah ikut campur lo Shey!" ketus Diva.

"Temen lo itu emang bener-bener harus di rukiyahin Shey, biar setannya pada lepas" ucap Yura.

"Lo tuh yang banyak setannya!!" sentak Diva sambil berdiri dari duduknya.

"Dari mana aja lo, kemarin ga berangkat sekolah, kemana lo? Apa jangan-jangan lo-" ucap Diva, sengaja ia gantungkan untuk membuat Zea panas.

"Apa? Lo mau fitnah gue yang ga-ga, silahkan. Semakin lo fitnah gue yang ga-ga semakin lo nyindir diri lo sendiri" balas Zea yang masih santai dari tempat duduknya, Zea menatap Diva tidak dengan tatapan tajam nya melainkan dengan tatapan santai nya.

"WOY WOY" teriak ketua kelas 12 MIPA 1, semua murid kelas itu pun menoleh ke arah ketua kelas nya yang berdiri di depan papan tulis.

"Ada apa ya pak ketu?" tanya salah satu murid disitu.

"Hari ini jamkos. Karena bu Widya lagi ada urusan diluar sekolah, kalo tugas sih tadi belum dikasih, paling nanti" jawab ketua kelas Zea.

"YUHUU, JAMKOSS" teriak Oska, dia salah satu murid di kelas 12 MIPA 1 yang sedikit agak random.

KEPRIBADIAN ZEANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang