Bagian 2

12 2 0
                                    

Beberapa bulan setelah merilis albumnya, Cantika terkejut mengetahui bahwa lagu-lagunya, "I Lose" dan "Missing You", menjadi trending nomor satu di Spotify. Keberhasilan ini memberikan rasa bangga dan kepuasan atas kerja kerasnya.

Di tempat lain, Jax sedang mencari lagu baru di Spotify. Saat menggulir daftar lagu yang sedang trending, sebuah nama menarik perhatiannya.

"Cantika? This name is very similar to my former favorite girl."
"Cantika? Nama ini mirip sekali dengan mantan gadis kesayanganku." Kata jax dalam hatinya

Ia penasaran dan memutuskan untuk mendengarkan lagu itu. Saat lagu mulai diputar, kenangan tentang Cantika kembali membanjiri pikirannya. Ia merasa bahwa lirik lagu tersebut sangat familiar, seperti pengalaman yang pernah mereka alami bersama.

Edwina, yang sedang bersama Jax, mulai merasa cemburu melihat reaksi Jax terhadap lagu itu.

"Jax, bakit ka parang nag-aalala? Tungkol saan ba ang kantang ito?"
"Jax, kenapa kamu terlihat terganggu? Lagu ini tentang apa?"

"Sa tingin ko, ito'y tungkol sa amin ni Cantika. Ang kantang ito ay sigurado akong siya."
"Aku... Aku pikir ini tentang kita, tentang aku dan Cantika. Penyanyi ini pasti dia."

Edwina semakin tidak senang, tapi Jax tidak bisa berhenti memikirkan apakah lagu itu benar-benar ditujukan untuknya.

Di sisi lain, Cantika merayakan kesuksesan lainnya. Dia berhasil meraih juara 1 di kelasnya. Untuk merayakan prestasi ini, Cantika bersama sahabat-sahabatnya, Mark dan Yeri, pergi makan malam di restoran termahal di kota.

"Cantika, selamat atas prestasimu. Kamu benar-benar luar biasa."
"Cantika, selamat atas prestasimu. Kamu benar-benar luar biasa." Ujar mark

"We are proud of you, Cantika. You deserve all of this."
"Kami bangga padamu, Cantika. Kamu layak mendapat semua ini." Ujar yeri

Saat makan malam berlangsung, Mark mengumpulkan keberanian untuk menyatakan perasaannya kepada Cantika.

"Cantika, may gusto akong sabihin sa'yo. Matagal ko nang gustong ipahayag ang nararamdaman ko."
"Cantika, ada yang ingin aku katakan padamu. Sudah lama aku ingin menyampaikan perasaanku."

Cantika terlihat bingung namun penasaran. Tepat pada saat itu, Jax tanpa sengaja masuk ke restoran tersebut. Ia terdiam melihat Cantika bersama Mark dan Yeri. Dadanya terasa sesak saat melihat momen itu.

Jax (dalam hati) "Cantika... apa yang terjadi? Apakah aku sudah terlambat?"

Mark melanjutkan.

"Cantika, mahal kita. Gusto kong maging bahagi ng buhay mo, higit pa sa pagiging kaibigan."
"Cantika, aku mencintaimu. Aku ingin menjadi bagian dari hidupmu, lebih dari sekedar teman." Ujar mark

Cantika menatap Mark dengan mata penuh rasa terkejut dan haru, namun dia tahu hatinya masih rapuh.

"Mark, salamat sa lahat ng suporta mo. Pero... hindi ko kayang pumasok sa isang relasyon ngayon. Takot akong mabigo ulit."
"Mark, terima kasih atas semua dukunganmu. Tapi... aku tidak bisa menjalin hubungan sekarang. Aku takut gagal lagi."

Mark tersenyum pahit, mengerti perasaan Cantika.

"Naiintindihan ko, Cantika. Nandito lang ako para sa'yo, kahit ano pa mang mangyari."
"Aku mengerti, Cantika. Aku akan selalu ada untukmu, apapun yang terjadi."

Jax, yang melihat dan mendengar percakapan ini dari kejauhan, merasakan campuran antara kelegaan dan kesedihan. Dia tahu bahwa Cantika masih memiliki luka yang belum sembuh. Dengan berat hati, Jax meninggalkan restoran tersebut, berharap Cantika menemukan kebahagiaannya.

Harmoni layar dan nada (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang