Satu malam yang tenang, ketika Manuel, Cantika, dan Ishak sedang menikmati waktu bersama di ruang tamu, tiba-tiba Manuel merasakan sesak napas yang hebat. Dengan panik, Cantika segera membawa Manuel ke rumah sakit terdekat.
Sesampainya di rumah sakit, Manuel segera mendapatkan perawatan intensif.Cantika dengan cemas menunggu di luar ruangan sementara dokter memeriksa Manuel. Ishak yang berada di stroller, tertidur dengan tenang, seolah-olah tidak menyadari ketegangan yang terjadi di sekitar mereka. Setelah beberapa saat, dokter keluar dan memberi tahu bahwa Manuel membutuhkan perawatan lebih lanjut, tetapi kondisinya stabil.
Cantika merasa lega mendengar kabar tersebut dan segera masuk ke ruangan untuk menemani Manuel. Dia duduk di samping tempat tidur Manuel, memegang tangannya dengan lembut.
"Nandito ako, mahal. Magiging maayos ka.
"Aku di sini, sayang. Kamu akan baik-baik saja," bisiknya.Manuel tersenyum lemah, merasakan dukungan dan cinta dari istrinya. "Salamat, Cantika. Mas gumaan ang pakiramdam ko dito."
"Terima kasih, Cantika. Aku merasa lebih baik denganmu di sini."Malam pun tiba, dan perawat datang untuk menyiapkan tempat tidur tambahan di kamar Manuel agar Cantika bisa beristirahat. Namun, Cantika menolak dengan halus. "Salamat, pero sa upuan na lang ako matutulog. Gusto ko ring bantayan ang baby natin sa stroller,
"Terima kasih, tapi aku akan tidur di kursi saja. Aku juga ingin menjaga bayi kami yang di stroller," katanya.Manuel yang melihat Cantika begitu lelah dan keras kepala, mencoba membujuknya. "Cantika, sleep here with me. Pwede naman tayong tatlo matulog, just like at home. You need enough rest to look after Isaac."
"Cantika, tidurlah di sini bersamaku. Kita bisa tidur bertiga, seperti di rumah. Kau butuh istirahat yang cukup untuk menjaga Ishak."Cantika awalnya ragu, tapi akhirnya mengalah demi kesehatan dan kenyamanan mereka semua.
"Okay, then. Dito ako matutulog, but we have to make sure na komportable si Isaac."
"Baiklah, kalau begitu. Aku akan tidur di sini, tapi kita harus memastikan Ishak nyaman."Dengan bantuan perawat, mereka menata tempat tidur agar cukup untuk mereka bertiga. Cantika membawa stroller Ishak lebih dekat, memastikan bayinya tetap dalam jangkauan dan aman. Dia kemudian berbaring di samping Manuel, merasakan ketenangan yang lebih baik dengan suaminya di sisinya.
Manuel memeluk Cantika dengan lembut, merasakan kehangatan dan cinta yang mengalir di antara mereka. "Thank you for sleeping here with me. Mas maganda ang pakiramdam ko kasama kayo ni Isaac na malapit sa akin,"
"Terima kasih sudah mau tidur di sini bersamaku. Aku merasa lebih baik denganmu dan Ishak di dekatku," bisik Manuel.Cantika tersenyum dan mencium kening Manuel.
"Nandito lang ako palagi para sayo mahal, malalampasan natin 'to ng magkasama.
"Aku selalu di sini untukmu, sayang. Kita akan melalui ini bersama."Malam itu, mereka tidur bersama dengan tenang, saling menguatkan dengan cinta dan kehadiran satu sama lain. Ishak yang tertidur di stroller di samping mereka, menjadi saksi dari kekuatan cinta dan dukungan keluarga. Dengan kebersamaan yang hangat, mereka yakin bahwa apapun yang terjadi, mereka akan selalu memiliki satu sama lain untuk menghadapi segala tantangan.
Beberapa hari setelah Manuel kembali dirawat di rumah sakit karena sesak napasnya kambuh, Cantika tetap setia menemani dan merawatnya. Suatu pagi, ketika matahari mulai menyinari kamar rumah sakit, pintu kamar mereka diketuk perlahan.
"Darating si nanay,
"Ibu datang," suara lembut terdengar dari balik pintu. Cantika segera bangkit dari kursinya, menggendong Ishak, dan membuka pintu.Ibu Manuel masuk dengan wajah penuh kekhawatiran yang segera berubah menjadi senyuman saat melihat Cantika dan cucunya.
"Kamusta si Manuel?"
"Bagaimana keadaan Manuel?" tanyanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Harmoni layar dan nada (REVISI)
Teen FictionCantika, seorang gadis muda yang cerdas dan berbakat, pernah menjalani hubungan yang manis dengan Jax. Namun, seperti kisah cinta yang seringkali berliku, hubungan mereka pun harus berakhir. Cantika merasa patah hati, namun tak pernah menyerah pada...