Manuel dan Cantika memutuskan untuk menghabiskan malam di rumah dengan suasana yang tenang. Mereka menyalakan lilin aroma terapi dan memutar musik yang menenangkan di latar belakang. Cantika duduk di atas sofa, memijat lembut pundak Manuel yang tegang karena hari yang panjang. Manuel menikmati sentuhan lembut Cantika dan merasa rileks secara bertahap.
"Matagal na kaming walang session na ganito,"
"Sudah lama kita tidak melakukan sesi seperti ini," ujar Cantika sambil tersenyum lembut.Manuel menatap Cantika dengan penuh kasih.
"Oo, nami-miss ko ang mga ganitong moment na kasama ka."
"lya, aku merindukan momen seperti ini bersamamu."Cantika mengganti pijatan ke punggung Manuel, fokus pada area yang tegang. "I'm glad we can have time together like this, without any distractions."
"Aku senang kita bisa memiliki waktu bersama seperti ini, tanpa ada gangguan."Manuel mengambil tangan Cantika dan menciumnya lembut.
"Masaya rin ako. Kailangan natin ng mga gabing ganito
"Aku juga senang. Kita butuh lebih banyak malam seperti ini."Mereka melanjutkan sesi pijat dengan suasana yang tenang, menikmati kehadiran satu sama lain tanpa gangguan dari dunia luar.
Di ruang tamu yang nyaman, Cantika dan Manuel duduk di lantai dengan selembar puzzle besar di depan mereka. Mereka dikelilingi oleh potongan-potongan puzzle yang tersebar di sekitar mereka, menciptakan suasana yang hangat dan intim.
Cantika memegang sepotong puzzle dengan telaten, mencoba mencari letaknya di gambar.Manuel duduk di sebelahnya, sesekali mencoba menempelkan potongan-potongan yang sesuai dengan gambar di depan mereka. Mereka berdua sibuk dalam aktivitas mereka, tetapi terlihat begitu rileks dan bahagia.
"Ito ay naging mas mahirap kaysa sa naisip ko,"
"Ternyata lebih sulit dari yang kukira," kata Cantika sambil memutar sepotong puzzle di tangan.Manuel tersenyum. "We have to work together to get it done. We're a good team, 'di ba?"
"Kita harus bekerja sama untuk menyelesaikannya. Kita tim yang bagus, bukan?"Cantika mengangguk setuju, matanya masih fokus pada puzzle di depannya. "Talagang matatapos natin ito. Parang tayo, kailangang magtayo at mag-assemble ng part by part."
"Kita pasti bisa menyelesaikannya. Ini seperti kita, harus membangun dan menyusun bagian demi bagian."Mereka bekerja bersama-sama, berbicara tentang kehidupan mereka, impian mereka, dan hal-hal kecil yang mereka sukai satu sama lain. Waktu berlalu begitu cepat, dan ketika mereka menyelesaikan puzzle itu, mereka merasa seperti mereka telah membangun sesuatu bersama-sama yang lebih dari sekadar gambar.
Saat terakhir mereka menempelkan potongan terakhir, Cantika memeluk Manuel dengan penuh kebahagiaan. "Nagawa natin!"
"Kita berhasil melakukannya!"Manuel tersenyum dan membalas pelukan Cantika.
"Kami ay isang kamangha-manghang koponan. Salamat sa pagbabahagi ng sandaling ito sa akin."
"Kita adalah tim yang luar biasa. Terima kasih telah berbagi momen ini bersamaku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Harmoni layar dan nada (REVISI)
Teen FictionCantika, seorang gadis muda yang cerdas dan berbakat, pernah menjalani hubungan yang manis dengan Jax. Namun, seperti kisah cinta yang seringkali berliku, hubungan mereka pun harus berakhir. Cantika merasa patah hati, namun tak pernah menyerah pada...