Di sekolah, suasana terasa sedikit berbeda setelah video klarifikasi Cantika dan Manuel.
Jetro, yang selama ini selalu memperhatikan Cantika, merasa ada yang berubah. Di sela-sela waktu istirahat, ia akhirnya memberanikan diri untuk mendekati Cantika.
"Uy, Cantika. Nakita ko sa social media ang clarification video at Manual. So, you guys are really married?"
"Hei, Cantika. Aku melihat video klarifikasimu dan Manuel di media sosial. Jadi, kalian benar-benar sudah menikah?"Cantika tersenyum lembut, meski hatinya sedikit was-was tentang reaksi Jetro.
"Yes, Jetro. We were married three months ago, and now I'm two months pregnant."
"lya, Devano. Kami sudah menikah tiga bulan yang lalu, dan sekarang aku sedang hamil dua bulan."Mendengar itu, Jetro terdiam sejenak. Hatinya terasa berat, karena ia menyimpan perasaan khusus untuk Cantika sejak lama. Namun, ia berusaha tetap tenang dan menghargai keputusan Cantika.
"I... I understand. Congratulations, Cantika. I wish you and Manuel the best."
"Aku... aku mengerti. Selamat, Cantika.
Aku berharap yang terbaik untukmu dan Manuel."Cantika merasakan keikhlasan dalam suara Jetro, meski ada nada kesedihan yang tak bisa disembunyikan.
"Yes, Devano. We were married three months ago, and now I'm two months pregnant."
"Iya, Devano. Kami sudah menikah tiga bulan yang lau, dan sekarang aku sedang hamil dua bulan."Mendengar itu, Jetro terdiam sejenak. Hatinya terasa berat, karena ia menyimpan perasaan khusus untuk Cantika sejak lama. Namun, ia berusaha tetap tenang dan menghargai keputusan Cantika.
"I... I understand. Congratulations, Cantika. I wish you and Manuel the best."
"Aku... aku mengerti. Selamat, Cantika.
Aku berharap yang terbaik untukmu dan Manuel."Cantika merasakan keikhlasan dalam suara Jetro, meski ada nada kesedihan yang tak bisa disembunyikan.
"Salamat, Jetro. Gusto ko talaga Pinahahalagahan ang iyong suporta."
"Terima kasih, Jetro. Aku benar-benar menghargai dukunganmu."Jetro tersenyum tipis, meski hatinya terasa patah. la menyadari bahwa cintanya pada Cantika harus ia simpan dalam-dalam, karena kini Cantika telah menemukan kebahagiaannya bersama Manuel. Meski berat, Jetro berjanji pada dirinya sendiri untuk tetap menjadi teman baik bagi Cantika dan menghormati kebahagiaannya.
Keesokan harinya, Jetro tetap bersikap seperti biasa, meski ada rasa kehilangan yang tak dapat ia sembunyikan sepenuhnya.
Sementara itu, Cantika dan Manuel terus menjalani hari-hari mereka dengan penuh cinta, menghadapi setiap tantangan dengan keyakinan dan harapan akan masa depan yang cerah.Setelah pulang sekolah, Cantika, Mark, dan Yeri berkumpul di taman sekolah yang rindang.
Suasana sore yang cerah membuat mereka merasa santai dan nyaman. Mereka duduk di bangku taman, berbincang-bincang tentang berbagai hal, termasuk rencana mereka untuk malam ini.Cantika: "So, you know what? May exciting plans kami ni Samuel ngayong gabi."
"Jadi, kalian tahu nggak? Aku dan Manuel punya rencana seru nanti malam.""Oh yeah? Ano yun, Cantika?"
"Oh ya? Apa tuh, Cantika?" Ujar markCantika tersenyum, matanya berbinar penuh semangat.
"Magkakaroon tayo ng photobooth date! Parang ang tagal na nung huli kaming gumawa ng ganyan. Sa tingin ko ito ay magiging isang masayang sandali na alalahanin."
"Kami akan melakukan photobooth date!
Rasanya sudah lama sekali sejak kami terakhir kali melakukan hal seperti itu. Aku pikir ini akan jadi momen yang menyenangkan untuk dikenang."Yeri, yang duduk di sebelah Cantika, tersenyum lebar.
"That's a great idea, Cantika! Matagal na kaming hindi nakakapunta ni Mark sa isang photo booth. Mukhang dapat na rin kaming pumunta. Masaya sa double date."
"Itu ide yang bagus, Cantika! Aku dan Mark juga sudah lama tidak ke photobooth. Sepertinya kita juga harus ikut. Kan seru kalau double date."

KAMU SEDANG MEMBACA
Harmoni layar dan nada (REVISI)
Teen FictionCantika, seorang gadis muda yang cerdas dan berbakat, pernah menjalani hubungan yang manis dengan Jax. Namun, seperti kisah cinta yang seringkali berliku, hubungan mereka pun harus berakhir. Cantika merasa patah hati, namun tak pernah menyerah pada...