Bagian 16

8 2 4
                                    

Usia kandungan Cantika telah mencapai empat bulan, dan hari ini adalah hari yang sangat dinantikan oleh Cantika dan Manuel. Mereka akan melakukan USG untuk mengetahui perkembangan bayi mereka dan, jika beruntung, mengetahui jenis kelaminnya. Dengan penuh semangat, mereka menuju rumah sakit.

Di ruang pemeriksaan, dokter memulai prosedur USG. Cantika berbaring dengan Manuel di sisinya, memegang tangannya dengan erat. Monitor mulai menampilkan gambar hitam putih, dan dokter dengan hati-hati memeriksa setiap detail.

"Okay, mukhang maayos ang lahat. Ang iyong sanggol ay malusog at mahusay na umuunlad."
"Baiklah, semuanya terlihat baik-baik saja.
Bayi kalian sehat dan berkembang dengan baik." Ujar dokter tersebut sambil tersenyum

Cantika dan Manuel tersenyum lega mendengar kabar baik itu. Manuel mencium tangan Cantika, menunjukkan rasa syukurnya.
"Salamat Panginoon."
"Terima kasih, Tuhan."

Dokter kemudian tersenyum kepada pasangan muda itu.
"At ngayon, mayroon akong mas magandang balita. Base sa ultrasound na ito, masasabi ko sa iyo na lalaki ang baby mo."
"Dan sekarang, saya punya kabar baik lainnya. Berdasarkan USG ini, saya bisa memberitahu kalian bahwa bayi kalian adalah seorang laki-laki."

Cantika menatap layar dengan mata yang berbinar-binar, sementara Manuel tampak terkejut dan sangat bahagia.
"Lalaki? Magkakaroon tayo ng anak, Manuel!"
"Laki-laki? Kita akan punya putra, Manuel!" Ujar cantika dengan bahagia

Manuel tidak bisa menahan rasa gembiranya. la mendekat dan mencium dahi Cantika dengan penuh cinta.
"Sobrang saya ko, mahal, magkakaroon na tayo ng anak! Salamat sa pagbibigay sa akin ng kaligayahang ito."
"Aku sangat bahagia, sayang. Kita akan punya putra! Terima kasih sudah memberikan kebahagiaan ini."

Mereka berdua menatap monitor dengan penuh haru, menyaksikan gerakan kecil bayi mereka.

"Maligayang pagdating sa aming pamilya, anak. Inaasahan namin ang iyong pagdating."
"Selamat datang di keluarga kami, nak. Kami sangat menantikan kehadiranmu." Ujar cantika

Setelah pemeriksaan selesai, mereka meninggalkan rumah sakit dengan perasaan bahagia yang membuncah. Di perjalanan pulang, mereka berbicara tentang masa depan dan bagaimana mereka akan membesarkan putra mereka.

"Hindi na ako makapaghintay na turuan siyang maglaro ng bola, dalhin siya sa parke, at gumawa ng maraming bagay nang magkasama."
"Aku sudah tidak sabar untuk mengajarinya bermain bola, membawa dia ke taman, dan melakukan banyak hal bersama-sama." Ujar manuel

Cantika tersenyum, merasakan kehangatan di hatinya.
"I also can't wait to see you two together. Tiyak na lalaki siya na isang kahanga-hangang anak na may ama na tulad mo."
"Aku juga tidak sabar untuk melihat kalian berdua bersama. Dia pasti akan tumbuh menjadi anak yang luar biasa dengan ayah sepertimu."

Hari itu menjadi momen yang tak terlupakan bagi Cantika dan Manuel. Mereka pulang dengan hati penuh cinta dan harapan, siap menyambut putra mereka ke dunia dengan segala cinta dan perhatian yang mereka miliki.

Di dalam mobil, setelah menerima kabar bahagia tentang jenis kelamin bayi mereka, Cantika merasa iseng dan memutuskan untuk melepas tangannya dari genggaman Manuel.

Cantika, dengan senyum nakal, menjauhkan tangannya setiap kali Manuel mencoba menggenggamnya kembali.
"Halika, mahal. Tigilan mo na ako."
"Ayolah, sayang. Berhenti mengusiliku."

Cantika hanya tertawa dan terus menjauhkan tangannya. Manuel akhirnya menghela napas kesal dan melepaskan tangannya sepenuhnya.
"Okay, kung ayaw mong magkaholding hands, okay lang."
"Oke, kalau kamu tidak mau memegang tangan, tidak apa-apa."

Cantika, yang awalnya hanya bercanda, merasa sedikit bersalah. la kemudian membujuk Manuel dengan lembut.
"Sorry, honey. Nagbibiro lang ako. Halika, hawakan mo ulit ang kamay ko, okay?"
"Maaf, sayang. Aku hanya bercanda. Ayo, genggam tanganku lagi, ya?"

Harmoni layar dan nada (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang