The next day
Setelah kembali dari Ohio, Edwina kembali ke
Muntilupa untuk menemui Jax."Jax, I missed you. Let's go to the salon to
relax."
"Jax, aku kangen kamu. Ayo kita pergi ke salon untuk bersantai.""Alright, Edwina. Let's go."
"Baik, Edwina. Ayo."Saat mereka tiba di salon, Jax tiba-tiba melihat
Cantika bersama seorang lelaki yang sedang mewarnai rambut mereka di depan cermin. Wajah
Jax langsung berubah ekspresi.Edwina (memeluk lengan jax) "Jax, what happened you suddenly seem angry."
"Jax, apa yang terjadi? Kamu tiba-tiba tampak marah."Jax (mengernyit) "Nothing, Edwina. I'm just surprised that Cantika is here."
"Tidak apa-apa, Edwina. Aku hanya terkejut melihat Cantika di sini.""It's okay, Jax. We're here to relax. Don't think about them."
"Tidak apa-apa, Jax. Kami di sini untuk bersantai. Jangan pikirkan mereka(Menghela nafas) "Oo nga, Edwina.
Pasensya na, mag-focus na lang tayo sa araw natin."
"Iya, Edwina. Maaf, mari kita fokus pada hari kita."Cantika yang melihat Jax dan Edwina berusaha tetap tenang dan melanjutkan aktivitasnya.
(Berbisik pada pria itu) "Andito si Jax, pero ayokong magpahalata."
"Jax ada di sini, tapi aku tidak ingin terlihat peduli.""Tidak apa-apa, aku di sini bersamamu. Mari
kita nikmati ini." Ujar pria tersebut"Jax, tapusin na natin ang buhok natin at mag-enjoy. Huwag nating hayaan na masira ang
araw natin."
"Jax, ayo kita selesaikan rambut kita dan bersenang-senang. Jangan biarkan ini merusak hari kita."(Memaksa tersenyum) "Oo, tama ka. Mag-enjoy na lang (memaksa tersenyum) "iya, kamu benar. Mari kita nikmati saja."
Meskipun Jax berusaha untuk tersenyum dan menikmati waktu bersama Edwina, pikirannya mash terganggu oleh kehadiran Cantika di salon yang sama.
Setelah selesai di salon, Cantika keluar bersama lelaki tersebut. Mereka menuju Treasure Pop-Up Store untuk membeli beberapa merchandise.
"Cantika, Ibu bilang kangen sama kamu.
Sudah lama nggak ketemu.""Oh, iya? Aku juga kangen sama Ibu. Tapi aku lagi sibuk banget akhir-akhir ini."
"Iya, aku tahu. Tapi mungkin weekend ini kamu bisa mampir ke rumah."
"Kayaknya bisa, deh. Aku coba atur waktu.
Kamu sendiri gimana? Apa kabar?""Baik, kok. Lagi banyak kerjaan juga, tapi ya dinikmati aja. Kamu kelihatan happy sama rambut baru."
(tertawa) "lya, dong. Sesekali ganti gaya
biar fresh.""By the way, di sini ada merchandise
Treasure yang baru keluar. Mau beli apa?""Aku mau beli lightstick sama beberapa album. Kamu mau apa?"
"Kayaknya aku beli hoodie sama photobook deh. Lumayan buat koleksi."
"Oke, ayo kita lihat-lihat dulu."
Mereka berdua berjalan-jalan di dalam pop-up store, menikmati waktu mereka sambil memilih barang-barang yang ingin dibeli. Cantika merasa senang bisa menghabiskan waktu bersama sepupunya dan berencana untuk mengunjungi keluarganya dalam
waktu dekat.Jax dan Edwina sedang duduk di kafe setelah dari salon.Jax tampak gelisah dan terus memikirkan lelaki yang bersama Cantika.
"I can't stop thinking about that guy with Cantika. Who is he?"
"Aku nggak bisa berhenti memikirkan cowok yang bersama Cantika tadi. Siapa dia?"(kesal) "Why do you care so much, Jax?
She's your ex. You should move on."
"Kenapa kamu peduli banget, Jax? Dia itu mantan kamu. Kamu harus move on.""I know, but it just bothers me. What if he's someone important to her?"
"Aku tahu, tapi itu menggangguku. Bagaimana kalau dia seseorang yang penting buat Cantika?"(mencoba mengalihkan pembicaraan) "Jax,
let's not talk about Cantika anymore. We should focus on us. Remember, we're here to spend time together."
"Jax, jangan ngomongin Cantika lagi. Kita harus fokus pada kita.
Ingat, kita di sini untuk menghabiskan waktu bersama."(menghela nafas) "You're right. I'm sorry. Let's talk about something else."
"Kamu benar. Maaf. Mari kita bicara tentang hal lain."(tersenyum) "Good. So, have you decided what you're going to do this weekend?"
"Bagus. Jadi, sudahkah kamu memutuskan apa yang akan kamu lakukan akhir pekan ini?""Not yet. Do you have any plans?"
"Belum. Kamu punya rencana?""I was thinking we could go hiking. What do you think?"
"Aku berpikir kita bisa pergi hiking. Bagaimana menurutmu?"(tersenyum) "That sounds great. Let's do it."
"Itu terdengar bagus. Ayo lakukan."Edwina merasa lega karena berhasil mengalihkan perhatian Jax, meskipun ia tahu di dalam hatinya, Jax masih memikirkan Cantika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harmoni layar dan nada (REVISI)
Teen FictionCantika, seorang gadis muda yang cerdas dan berbakat, pernah menjalani hubungan yang manis dengan Jax. Namun, seperti kisah cinta yang seringkali berliku, hubungan mereka pun harus berakhir. Cantika merasa patah hati, namun tak pernah menyerah pada...