Bagian 24

2 1 0
                                    

Manuel pulang dari lokasi syuting dengan senyuman lebar di wajahnya. Cantika yang sedang duduk di sofa, melihat Manuel mendekat dan langsung menyiapkan diri untuk mendengar cerita hariannya. Namun, ada sedikit rasa cemburu yang bersembunyi di balik senyumnya.

"Babe, kanina, ang galing ng mga eksena namin!" ujar Manuel penuh semangat, sambil duduk di samping Cantika.
"Pero siyempre, iba pa rin kapag kasama kita."
"Sayang, tadi, adegan kita keren banget! Tapi tentu saja, tetap beda kalau bersama kamu."

Cantika tersenyum tipis, berusaha menyembunyikan perasaan cemburunya.
"Talaga? Ano'ng ginawa niyo?"
"Benarkah? Apa yang kalian lakukan?" tanyanya dengan suara tenang.

Manuel menggenggam tangan Cantika dengan lembut, mencoba meredakan kekhawatirannya.
"May mga romantic scenes kami, pero wala naman yun kumpara sa atin. Ikaw lang ang mahal ko, alam mo yan."
"Ada adegan romantis, tapi itu tidak ada apa-apanya dibandingkan kita. Kamu tahu kan, aku hanya mencintaimu."

Cantika mengangguk, namun tetap ada sedikit kekhawatiran di matanya. "Manuel, minsan kasi naiisip ko lang... paano kung masyado kang maging close sa kanya?"
"Manuel, kadang aku berpikir... bagaimana kalau kamu jadi terlalu dekat dengannya?"

Manuel tertawa kecil dan mencium tangan Cantika.
"Babe, walang dapat ipag-alala. Sa'yo lang umiikot ang mundo ko. Lagi mong tandaan yan."
"Sayang, tidak perlu khawatir. Duniaku hanya berputar di sekitarmu. Selalu ingat itu."

Cantika akhirnya tersenyum lebih lebar, merasa lebih tenang. "Okay, Manuel. Lagi kitang pinagkakatiwalaan. Alam ko naman na hindi mo ako bibiguin."
"Oke, Manuel. Aku percaya padamu. Aku tahu kamu tidak akan mengecewakanku."
                                
                                         💙🩵🩷

Saat Manuel baru pulang dari luar, ia melihat Ishak tengah tertidur pulas di dada Cantika. Manuel yang melihat momen hangat itu tersenyum, dia melihat di sampingnya ada kamera dan dengan diam-diam memfoto istri dan anaknya. Saat terdengar bunyi kamera, Cantika terkejut dan menoleh, "Manuel! Ginulat mo lang ako."
"Manuel! Kau mengagetkanku saja."

Manuel menunjukkan hasil fotonya sambil tersenyum, "Mahal, ang ganda-ganda mo sa litrato na 'to

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Manuel menunjukkan hasil fotonya sambil tersenyum, "Mahal, ang ganda-ganda mo sa litrato na 'to."
"Sayang, kamu sangat cantik di foto ini."

Cantika mengintip foto itu dan tersenyum malu-malu,
"Talaga? Hindi ko naman napansin."
"Benarkah? Aku bahkan tidak menyadarinya."

Manuel mendekat dan mencium kening Cantika,
"Oo, ikaw lang talaga ang pinakamaganda para sa akin."
"lya, kamu memang yang tercantik untukku."

Cantika tertawa kecil, masih merasa malu, "Ikaw talaga, marunong kang magpapalambot ng puso ko."
"Kamu ini, selalu tahu cara meluluhkan hatiku."

Manuel duduk di samping Cantika, membelai lembut kepala Ishak yang masih tertidur, "Basta, mahal kita. Kayo ni Ishak ang buhay ko."
"Yang penting, aku mencintaimu. Kamu dan Ishak adalah hidupku."

Harmoni layar dan nada (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang