Pernikahan Yang Tidak Biasa

1K 67 0
                                    

Hari ini pun tiba. Hari pernikahan antara pangeran dari kerajaan Kasatria dengan sang putri dari kerajaan Rhodium yang ditunggu-tunggu semua orang. Bukan. Mereka jelas bukan menunggu ritual yang akan kedua mempelai lalui hingga resmi menjadi suami-istri, melainkan mereka menunggu bagaimana paras sang putri yang tidak pernah sekali pun terekspos dunia luar. Mereka hanya menunggu sang putri yang akan segera menunjukkan jati dirinya didepan semua orang atau mungkin lebih tepatnya menunggu untuk mencaci maki parasnya yang kemungkinan besar tidak seberapa itu jika dibandingkan dengan sang panglima.

Banyak orang yang menyayangkan pernikahan tersebut pastinya, banyak juga dari para gadis baik bangsawan maupun rakyat biasa yang merasakan sakit hati sebab laki-laki yang menjadi impian mereka kini akan segera resmi menjadi suami wanita lain, padahal sebelumnya mereka punya harapan besar pada sang panglima karena ia belum dijodohkan dengan siapapun oleh kaisar.

Pada hari itu, bukan lah rasa bahagia yang banyak orang rasakan sebagaimana rasa bahagia yang ada saat pernikahan seseorang diselenggarakan, kebanyakan orang khususnya rakyat dari kerajaan Kasatria merasa kesal sebab sang kaisar menjodohkan orang yang paling tampan di kekaisaran Diamond dengan orang yang paling buruk di kekaisaran Diamond.

Banyak juga yang merasa kecewa dan bertanya-tanya mengapa sang panglima tidak menolak dan bernegosiasi dengan kaisar tentang masalah jodohnya, karena ada kemungkinan sang kaisar merubah hal tersebut mengingat sang panglima adalah orang kesayangan kaisar setelah keluarga inti. Mereka merasa semua ini tidak lah adil untuk orang yang paling mereka dicintai setelah kaisar Arzegas tentu saja. Meski pun semua itu sudah menjadi aturan yang ada dan wajib untuk ditaati, tapi bukankah hal ini terlalu jahat dan tidak masuk akal bagi panglima Arzean? Pikir mereka.

Meski begitu, ada juga beberapa orang yang menganggap bahwa sang putri yang tidak diketahui parasnya itu sangat beruntung sebab dijodohkan dengan panglima Arzean yang bukan hanya ketampanannya saja yang tersohor, melainkan dari segi tata krama, kasih sayang, dan perhatiannya kepada sesama makhluk hidup. Oleh sebab itu, sudah pasti sang putri akan dihormati meski tidak ada cinta diantara mereka, atau lebih tepatnya tidak ada cinta di hati Arzean, karena ada kemungkinan besar sang putri kerajaan Rhodium itu akan mencintai panglima Arzean dengan segala kelebihan yang ia miliki.

Arzean tengah terdiam memandangi lautan manusia yang sudah berkumpul di halaman istana berisi rakyat biasa yang juga diundang untuk menghadiri acara pernikahannya, ribuan manusia itu terlihat kecil sebab posisinya yang berada diatas balkon kamar. Arzean tau betul bahwa mereka tengah berbisik untuk membicarakannya tentang banyak hal yang menyangkut hari ini. Jika saja mereka tertangkap basah tengah membicarakan bangsawan, apalagi kedua mempelai adalah penerus sebuah kerajaan sudah dipastikan kepala mereka akan terpisah dari anggota tubuh lainnya. Tapi Arzean tidak ingin memusingkan hal itu untuk hari ini, meski perasaannya campur aduk, ia tidak akan dengan sengaja mengacaukan acara sakralnya yang hanya terjadi satu kali seumur hidupnya itu.

Pesta pernikahannya akan diadakan di aula istana kerajaan Kasatria, dan sepertinya aula pun sudah terisi penuh oleh para bangsawan yang akan menyaksikan secara langsung ritual pernikahan tersebut. Yang sedikit menggelikan, sampai detik ini pun Arzean belum bertemu dengan calon istrinya tersebut, sebab ada sedikit adat yang dirubah disana yang kesemuanya sudah mendapat izin dari sang kaisar.

Jika biasanya salah satu mempelai sudah hadir di tempat untuk melaksanakan pernikahan, tapi kali ini sang putri yang sebagai mempelai wanita yang pesta pernikahannya akan diadakan di kerajaan mempelai pria belum juga menginjakkan kakinya di istana Kasatria. Ia akan benar-benar hadir jika waktu sudah menunjukkan akan diselenggarakan ritual pernikahan, dan itu masih sekitar tiga puluh menit ke depan. Sepertinya rombongan mempelai wanita sedang dalam perjalanan. Pikir Arzean.

"Kau melamun lagi?." Tanya sebuah suara yang berasal dari arah pintu kemudian berjalan menghampiri Arzean yang tengah berdiri di balkon kamar lalu merangkul pundaknya. Ia adalah sang kakak, Edgar.

Benevolence of fate (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang