Tak Mungkin Bersatu

989 53 0
                                    

Perbatasan antara kerajaan Silver dan pusat kekaisaran yang memakan waktu empat jam dengan berkuda itu dalam keadaan tentram seperti biasa tidak ada tanda-tanda kerusuhan, transaksi jual-beli perhiasan yang menjadi ciri khas kerajaan ini juga berjalan baik, sang kaisar yang terdahulu maupun keturunannya benar-benar membuktikan kelayakannya untuk memimpin wilayah Diamond, dengan didikan yang tegas namun disisi lain terdapat kelembutan di setiap ajarannya membuat calon kaisar akan siap dan lapang dada untuk menerima jabatannya kelak sebagai pemimpin.

Wilayah Silver berada di bagian timur laut dari pusat kekaisaran Diamond maka dari itu daerahnya sedikit dingin juga berangin, namun tidak sedingin kerajaan Xafier yang terletak tepat di bagian utara dari pusat kekaisaran.

Arzean tengah melajukan kudanya dengan pelan, berkeliling di pasar raya yang berada tepat di pusat kota A kerajaan Silver. Banyak dari masyarakat yang tersenyum ramah kepadanya, selain karena ketampanan yang terkenal, Arzean juga dikenal sebagai orang yang baik hati dan memiliki kemampuan bela diri serta memainkan senjatanya yang hebat, bahkan keahliannya ini hampir setara dengan kaisar Arzegas dan putra mahkota Rezef.

Mata Arzean menangkap salah satu papan yang bertuliskan 'perhiasan khusus berbentuk bunga' di sebuah toko, karena penasaran ia perlahan mulai mendekat, mengikat kudanya, dan masuk kedalam toko perhiasan tersebut.

"Selamat datang panglima Arzean, ada yang bisa kami bantu?." Tanya seorang pegawai perempuan membungkuk kemudian berkata sopan.

"Saya akan melihat-lihat terlebih dahulu."

"Silahkan panglima."

Yah.. Arzean memang lebih dikenal dengan sebutan panglima kekaisaran Diamond dari pada pangeran dari raja Arzata dan ratu Amanda.

Arzean mengamati setiap perhiasan yang ditaruh di tempat khusus yang terbuat dari kaca, semuanya terlihat indah dan cantik hingga sebuah keindahan itu menimbulkan sebuah ide yang terlintas begitu saja didalam pikirannya.

"Ada yang anda butuhkan panglima Arzean?." Tanya pegawai perempuan yang berbeda.

"Saya kurang mengerti tentang perhiasan, bisakah anda memberi tahu saya macam-macamnya?."

"Kebetulan sekali, kami memiliki model baru dan hanya ada satu untuk saat ini, modelnya nampak sederhana tapi akan sangat cantik jika digunakan."

"Apa itu?."

"Sebuah jepitan rambut bunga melati." Ujar sang pegawai seraya mengeluarkan sebuah kotak beludru merah yang diarahkan kepada Arzean. "Putih melambangkan kesucian dan kuning yang mengartikan kelembutan, jepitan ini terbuat dari emas murni, akan sangat cocok jika dipakai oleh kekasih panglima Arzean." Jelasnya.

"Oh bukan! Saya membelikannya untuk teman saya, ia menitip perhiasan kepada saya." Jawabnya, tidak sepenuhnya mengandung kebohongan kecuali kalimat terakhir yang sangat tidak pas, siapa teman perempuan yang menitip untuk dibelikan perhiasan olehnya? Tidak mungkin ada.

"Maaf atas ucapan saya panglima."

"Tidak masalah. Bisakah anda tidak lagi memproduksi model seperti ini lagi, saya akan bayar berapa pun."

"Tentu saja panglima."

"Saya akan mengambil ini."

"Baik. Apakah perlu saya bungkus sebagai hadiah?."

"Tidak perlu, seperti ini saja."

"Baik. Silahkan panglima, ini perhiasan anda dan totalnya menjadi 500 keping emas itu sudah termasuk biaya untuk edisi terbatas model seperti ini." Ujar pegawai tersebut. Arzean mengeluarkan sebuah kantong dari saku celananya kemudian ia berikan kepada pegawai tersebut.

Benevolence of fate (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang