Suatu Hari Di Kerajaan Rhodium

933 64 3
                                    

Seperti yang direncanakan, tepat sebelum makan malam tiba rombongan dari kerajaan Kasatria telah sampai di halaman kerajaan Rhodium, dengan  keluarga Razella beserta para pelayan dan pengawal yang menyambut mereka dengan suka cita. Senyum bahagia terbit begitu cerah di masing-masing wajah mereka.

Razella turun dari kereta kuda dibantu oleh Arzean, ia tersenyum tak kalah cerah kepada semua orang yang telah menyambutnya. Ia berjalan berdampingan dengan tangan yang ia lilitkan di salah satu tangan milik Arzean.

"Selamat datang di kerajaan Rhodium putri dan menantu ku." Ujar raja Nevan.

"Terima kasih atas sambutannya ayah." Ujar Arzean dan Razella hampir bersamaan.

"Bagaimana kabar kalian?." Kini ratu Milan bertanya. Setelah memeluk putrinya dengan penuh rasa haru.

"Kami selalu baik ibu."

"Syukurlah. Ibu senang mendengarnya."

"Ayo masuk! Bersihkan diri kalian terlebih dahulu, lalu kita makan malam bersama." Ujar Nevan.

Razella dan Arzean menuruti ucapan Nevan, dengan para pelayan yang mengikuti mereka dibelakang sebagai bentuk penyambutan lainnya, mereka berjalan bersama menuju kediaman Razella.

"Kalian boleh melanjutkan tugas, tidak perlu menjemput, kami akan pergi ke ruang makan jika sudah siap nanti." Ujar Razella saat akan memasuki kamarnya.

"Baik putri. Kami undur diri." Para pelayan berjalan teratur meninggalkan kediaman putri mereka dan mematuhi perintah untuk kembali melanjutkan tugas.

"Kamar mu terlihat tidak begitu menunjukkan sifat perempuan." Ujar Arzean mengomentari. Ia telah lebih dulu masuk saat Razella tengah berbincang dengan pelayannya.

"Aku kurang menyukai sesuatu yang mencolok. Tidak ada yang istimewa dengan kamar ku jika kau ingin mencari hal itu."

"Aku tahu."

"Lalu? Apa yang kau lakukan sekarang?."

"Aku hanya ingin melihat-lihat."

"Aku akan membersihkan diri lebih dulu."

"Hm."

Arzean tidak terlalu memperhatikan ucapan Razella, ia masih sibuk mengamati setiap detail yang ada di kamar tersebut, dari mulai pajangan, lukisan, dan benda ataupun peralatan yang identik dengan wanita bangsawan. Semuanya sangat menggambarkan seorang Razella yang sederhana.

Arzean bahkan membuka lemari pakaian milik Razella, disana ia tanpa sengaja menemukan satu pakaian hangat berukuran kecil yang dirajut sedemikian rupa hingga tercipta baju yang bagus, sangat cocok jika dipakai perempuan maupun laki-laki karena warnanya yang terlihat lembut. Hijau daun tanpa pernak-pernik lainnya alias polos. Tanpa alasan yang pasti Arzean tersenyum melihat baju tersebut, entah karena ia membayang Razella saat masih kecil atau dirinya yang akan mempunyai anak nanti lalu memakaikan baju tersebut ke tubuh anaknya dengan tangannya sendiri. Sungguh memikirkan hal itu membuat perutnya tergelitik geli.

"Apa yang kau lakukan?." Suara tanya Razella cukup membuat Arzean terkejut, hanya sebentar karena setelahnya ia segera mengalihkan pandangan kearah Razella yang sudah segar itu.

"Hm? Aku sedang melihat baju ini. Lucu sekali." Razella berdehem sejenak bahkan ia juga mengalihkan pandangannya ke samping.

"Oh.. Ya sudah, kau mandilah!."

"Ini milik mu?."

"Tentu saja."

"Kau yang membuatnya?."

"Hm."

"Untuk anak kita?."

"Ya. Ha? Tidak! Mana mungkin?." Ujar Razella, terlihat sangat gugup sepintar apapun ia menyembunyikannya dari Arzean.

Benevolence of fate (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang