Benevolence of fate (Tamat)

Kerajaan Kasatria

Kerajaan Kasatria termasuk dari kelima kerajaan yang berada dibawah kepemimpinan kekaisaran Diamond dengan kaisar Arzegas sebagai pengendali penuh atasnya. Kerajaan ini dipimpin oleh Raja Arzata Damian dan sang Ratu yang bernama Amanda Valeria seorang bangsawan dari kerajaan Foresta. Pasangan ini hanya memiliki dua orang putra, yang pertama bernama Edgar Dante Genova sebagai putra mahkota yang telah berstatus menikah dengan salah satu bangsawan didalam kerajaannya sendiri, Sandra Bettani.

Sedangkan putra kedua mereka bernama Arzean Gevariel Sandrean. Ia mengabdikan dirinya kepada sang kaisar saat umurnya masih 15 tahun, berlatih pedang dan belajar bela diri didalam lingkup kekaisaran bersama kesatria lainnya. Hingga tak jarang ia mendapat perhatian dan pelatihan khusus dari kaisar sebab pengabdiannya ini murni dari hatinya tanpa paksaan ataupun perintah kedua orang tuanya. Maka dari itu, sikapnya kepada sang kaisar lebih sedikit bersahabat, begitu pun dengan anak-anak kaisar yang telah ia anggap sebagai temannya, ia menganggap semuanya bukan hanya sekedar anak penguasa yang harus ia hormati, tapi lebih dari itu. Meski terlihat dekat dengan semuanya, akan tetapi ia lebih dekat dengan putra mahkota sebab pangeran Rezef Alvaryanza inilah yang sering berbagi cerita serta pendapat kepadanya mengenai banyak hal. Kedua saling terbuka dan saling menjaga rahasia, meski putra mahkota yang lebih dominan akan hal itu.

Dibalik pertemanan yang terlihat biasa bagi setiap orang yang melihatnya, tidak ada satu pun yang mengetahui bahwa sang panglima menyimpan sebuah rasa istimewa yang seharusnya tidak ia rasakan kepada salah satu putri kaisar. Arzean hanya mampu terdiam dengan memendam dalam perasaannya, sebab ia sangat tahu bahwa segalanya akan percuma, sang cinta telah dijodohkan oleh kaisar dengan pilihannya. Apa lagi yang bisa ia lakukan selain hanya pasrah?

Yah.. Ia pun tak pernah mengetahui apakah cintanya terbalas ataukah hanya rasa yang ia rasakan seorang diri, sebab tak ada pernyataan dari dirinya sedangkan sang putri selalu bersikap penuh perhatian seakan ia juga mencintai sang panglima. Larissa Alviona, sang putri kaisar yang terkenal dengan keanggunannya, kecantikannya, tata kramanya yang sangat tinggi, dan sikapnya yang penuh kasih sayang kepada sesama manusia dan makhluk lainnya, maka dari itu ia merawat banyak tanaman hias dan memelihara beberapa kelinci dengan penuh perhatian. Hatinya sering bertanya, padahal jawabannya sudahlah sangat jelas dan tak akan terelakkan apakah cintanya akan selamanya seperti ini?. Sungguh suatu kata hati yang tidak berguna sama sekali.

"Apa yang kau pikirkan?." Sebuah pertanyaan muncul dari arah belakang Arzean, mengagetkannya yang tengah berfikir tentang sesuatu yang sejatinya tidak perlu. Pertanyaan itu berasal dari sang kakak, setelah Edgar menepuk pundak Arzean perlahan ia duduk disamping sang adik sebab keduanya berada di taman belakang kediaman Arzean sedang ia duduk disebuah kursi yang lumayan panjang di sore hari itu.

"Kau mengagetkan ku." Kesal Arzean.

"Salah mu melamun!." Kata Edgar tak ingin disalahkan. "Apa yang mengganggu mu?."

"Banyak."

"Siapa?."

"Mengapa pertanyaan mu 'siapa' bukan 'apa'?."

"Entahlah.. ku rasa kau gelisah karna seseorang."

"Bisa jadi."

"Berarti benar."

Arzean hanya menghembuskan nafasnya, ia sepertinya memang tidak bisa menyembunyikan apapun dari kakaknya itu, padahal sebisa mungkin ia bersikap biasa saja dan seolah sedang dalam keadaan yang baik seperti sedang tidak memikirkan apapun, meski ia tak pernah berujung menceritakan apa yang menyebabkannya bersikap seperti sekarang namun tetap saja Edgar bisa menebaknya.

"Masalah wanita?."

"Mungkin."

"Artinya aku benar." Kata Edgar lagi. "Siapa?."