Sisi Lain Putri Razella

1.2K 88 0
                                    

"Kau ingin memakan sesuatu?."

"Aku akan memakan apa saja yang kau buatkan."

"Baiklah."

"Bukankah aku terlihat sangat tidak berguna setelah menikah?."

"Kenapa kau berfikir seperti itu?."

"Lihat saja! Semua pekerjaan rumah kau yang mengurusnya, mulai dari memasak, membereskan kamar dan tempat tidur, lagi, kau selalu saja memperhatikan ku. Sedangkan aku? Hanya menganggur tanpa melakukan apapun selain menikmati semuanya."

"Justru itu, sebelum kita berpindah ke kerajaan Rhodium sudah seharusnya kau menikmati segala sesuatu yang tersedia dengan mudah sebelum banyak tugas yang menanti mu nantinya. Bukankah kaisar juga sudah menyampaikan, bahwa kau akan menggantikan posisi raja setelah ayah ku nanti? Selagi segalanya masih terasa mudah, nikmati saja."

"Kau sama sekali tidak keberatan?."

"Tidak. Aku senang melakukannya, dan aku juga sudah terbiasa melakukan semua ini."

"Kau melakukan semua ini?."

"Hm. Tidak mungkin selamanya aku berdiam diri didalam kamar tanpa melakukan apapun meski aku jarang keluar dari istana, aku senang mencoba hal baru dan aku juga sering membersamai pelayan untuk mengurus sesuatu."

"Boleh aku memuji mu?."

"Silahkan saja. Itu hak mu."

"Kau cantik. Tidak! Bahkan sangat cantik. Senyum mu sangat manis. Baik hati. Penuh kasih sayang. Rajin. Kau sangat perhatian. Hebat, dan masih banyak kata pujian yang tidak sanggup aku katakan untuk menggambarkan diri mu yang sepertinya terlalu sempurna untukku."

"Tidak juga. Kau benar-benar berlebihan. Sudahlah... aku akan ke dapur."

Arzean tersenyum malu dengan obrolan mereka barusan. Setelah bangun dari tidur siang itu, Razella berniat memasakan untuknya sesuatu yang tentu saja akan ia terima dengan senang hati.

Benar apa yang dikatakan Razella. Ia harus menikmati semua yang istrinya berikan sebelum urusan politik juga kerajaan membuat pening kepalanya nanti. Arzean harus senantiasa bersyukur untuk setiap momen yang ia habiskan bersama Razella sebab ia tidak akan pernah tau, kesibukan dan tugas apa yang akan menantinya di masa mendatang. Siapa tau juga ada tugas mendadak yang mengharuskan Arzean untuk mengerjakannya, meski kaisar dan ayahnya memberi waktu untuknya dan Razella saling mengenal serta tidak akan memberikan tugas apapun terlebih dahulu untuknya, tapi ia juga tidak akan tau bagaimana keadaan kedepannya.

Sepertinya Arzean sudah menjadi pemuja Razella tanpa sadar, padahal baru satu hari mereka tinggal bersama. Pujian yang ia katakan benar-benar murni dari dalam hatinya, tanpa paksaan dan tanpa dibuat-buat, sebab Razella memang sudah sepantasnya dipuji dan semua hal yang ia lakukan sedah sepatutnya mendapat apresiasi.

Beberapa saat kemudian Razella kembali bersama pelayan untuk membantunya membawa dan menyajikan makan siang. Seperti biasa, karena alasan 'untuk saling mengenal' itulah keduanya masih harus makan didalam kamar. Mereka belum diperbolehkan makan bersama anggota keluarga yang lain.

Mereka menikmati makan siang tersebut dengan tata kramanya sekaligus, apalagi Arzean yang tidak pernah kecewa dengan hasil masakan Razella. Semuanya lezat dan agak sedikit berbeda dari yang biasa pelayannya buat, seluruh makanan itu sangat cocok di lidahnya. Jika Razella tidak kerepotan nantinya, mungkin ia akan meminta Razella untuk terus memasakkan sesuatu nantinya.

"Sepertinya ayah dan ibu akan kembali besok pagi." Ujar Razella setelah menghabiskan makanannya, ia juga telah memastikan bahwa Arzean telah menuntaskan makanannya juga.

Benevolence of fate (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang