***
Selepas bel istirahat berbunyi, Sena langsung pergi ke kelas Jevan untuk mencari anak itu, ia tak peduli apapun, yang ada di pikirannya saat ini hanyalah memberi perhitungan pada orang yang telah menyakiti adiknya.
Kehadiran Sena ke area kelas sepuluh rupanya cukup menarik perhatian, banyak para siswi yang memberi tatapan kagum pada Sena, namun Sena tak pedulikan hal itu. Sena kemudian tersenyum sinis saat melihat Jevan tengah berjalan dari arah berlawanan bersama Daniel dan Lisa, sepertinya ketiganya akan pergi ke kantin. Dengan nafas memburu dan langkah cepat Sena langsung berjalan menghampiri Jevan dan melayangkan tonjokan yang keras di wajah Jevan.
BUGHHH!!
Jevan jatuh tersungkur saat menerima pukulan Sena yang tiba-tiba, sementara Daniel dan Lisa langsung memekik kencang saat melihat Jevan yang mendapat pukulan mendadak dari Sena.
Perkelahian mereka juga mengundang perhatian beberapa murid, namun Sena seolah tak peduli, ia menarik kerah seragam Jevan lalu kembali melayangkan pukulan bertubi-tubi di wajah Jevan.
"LO APAIN ADEK GUE, BRENGSEK!!"
"Kak Sena.. berhenti!!" pekik Daniel yang berusaha melerai perkelahian Sena dan Jevan namun Sena seolah di butakan oleh emosinya hingga ia pun juga memukuli Daniel. Ia yakin kedua orang itu yang sudah menyakiti adiknya. Lisa pun tak bisa berbuat banyak, ia ketakutan saat ini, begitupun beberapa siswa-siswi yang melihat perkelahian itu, mereka semua tak ada yang berani melerai saat melihat betapa mengerikannya amarah seorang Arsena.
"JAWAB!! KALIAN BERDUA KAN YANG BULLY ADEK GUE!!"
"I—Iya.. maaf Kak.. maafin kita.."
Sena tertawa hambar, dugaannya memang benar ternyata, kedua murid sialan itu yang sudah menyakiti adiknya. Sena hendak memukuli lagi Jevan dan Daniel namun kedua sahabat Sena terlanjur datang dan berusaha menarik tubuh Sena untuk menjauh dari Jevan dan Daniel yang keadaannya sama-sama babak belur itu.
"Sen.. udah, Sen!!" ujar Vino sembari berusaha menarik tubuh Sena yang kini menindih tubuh Jevan dan hendak kembali memukuli Jevan.
"Lepas!! gue mau kasih pelajaran sama dua bajingan ini!!"
"Sen.. please.. lo bisa kena masalah, ini masih di sekolah, Sen." kali ini Rega yang berusaha membujuk Sena.
"ADA APA INI?"
Teriakan yang menggema di koridor itu membubarkan kerumunan siswa-siswi disana, Vino dan Rega nampak terkejut saat melihat kehadiran Pak Deni, guru BK di sekolah ini.
Sena berdecak kesal saat melihat kehadiran Pak Deni, setelah ini mungkin ia akan terkena hukuman, namun Sena tak peduli dengan hukumannya nanti.
"Sena.. Daniel, Jevan.. ikut ke ruangan saya.."
KAMU SEDANG MEMBACA
SIBLINGS
FanfictionTali persaudaraan itu terikat dan saling menyatukan satu sama lain, meski sempat terpisah jarak, meski dengan sifat yang berbeda, namun saudara tetaplah saudara yang akan saling menjaga dan saling menyayangi satu sama lain. Tentang ketiga bersaudara...