02 : A Poor Girl

296 30 1
                                    


Karina telah sampai di rumahnya dengan keadaan selamat, walaupun tadi di tengah jalan sempat disergap oleh cowok gila.

Karena sudah kelelahan, Karina langsung berlari menuju kamarnya untuk beristirahat sejenak. Ia tidak memikirkan makan atau mandi dulu karena emang sudah gak mood banget buat ngelakuin hal itu semua.

Saat Karina masuk ke kamarnya, Karina dikejutkan dengan keadaan kamarnya yang terlihat berantakan oleh beberapa tas dan koper yang ditaruh secara berserakan. Tanpa pikir panjang, Karina langsung mengecek seluruh isi lemari, setelah dia cek ternyata kosong. Kemudian ia ngecek ke salah satu koper, betapa terkejutnya ia setelah melihat semua pakaiannya sudah dimasukkan ke dalam sana.

Muncul banyak tanda tanya di kepalanya ketika melihat ini semua. Perasaan keluarganya tidak berencana untuk pindah rumah, tapi kenapa semua pakaiannya dikemas seperti ini?

"Ini ada apa? Perasaan gak ada rencana buat pindah rumah..."

"Mulai besok kamu harus pergi dari sini!"

Karina terkejut setelah ada seseorang yang berteriak di suasana sepi. Ia refleks menoleh ke orang tersebut untuk melihat siapa sosok orang yang telah berteriak tersebut.

"A-ayah..."

"JANGAN PANGGIL SAYA AYAH, ANAK BODOH! SAYA BUKAN AYAH KAMU!!" Bentaknya sambil menunjuk wajah Karina. Kemudian ia berjalan mendekati Karina lalu mencengkeram tangannya hingga membuat gadis itu kesakitan.

"A-ayah...sa-sakitt" rintihnya

"Dengar baik-baik! Mulai besok kamu harus pergi dari rumah ini karena saya gak punya kewajiban lagi buat ngerawat kamu! Kamu itu hanya anak orang yang diadopsi oleh istri saya. Setelah dia meninggal, saya berhak untuk membuang kamu semau saya!!" Bentaknya lalu mendorong Karina hingga gadis itu terjatuh. Selanjutnya pria itu menarik rambut Karina kencang hingga membuat gadis itu menangis  kesakitan.

"A-aya-h..ja-jangan..." Rintihnya sambil berusaha melepaskan jambakan pria itu.

"Walaupun istri saya sayang banget sama kamu, tapi saya jijik melihat kehadiran anak orang di rumah saya! Lebih baik kamu pergi dan cari pria belang yang bisa menampungmu!!!" Pria itu melepaskan jambakannya lalu menendang badan Karina, kemudian dia pergi dan membanting pintu kamar Karina.

Karina hanya memeluk kedua kakinya lalu menangis sendirian di kamar. Ia menangisi nasibnya yang sungguh malang.

Karina mengaku bahwa ia hanyalah anak yatim piatu yang diadopsi oleh bundanya dari panti asuhan. Dulu bundanya mengadopsi Karina karena ia dan suaminya sudah lama tidak memiliki seorang anak. Semenjak sang bunda mengadopsinya, kehidupan Karina mulai berubah. Ia merasa lebih bahagia karena telah merasakan kasih sayang seorang ibu.

Bunda merupakan sosok yang sangat berpengaruh di kehidupan Karina. Bunda memberikan support dan kasih sayang kepadanya layaknya anak kandung. Bunda selalu mendukung Karina dalam menempuh pendidikan. Bunda selalu mengapresiasi hal kecil yang telah dilakukan oleh Karina. Bunda juga tidak segan untuk merawatnya dan melindunginya dari orang-orang jahat yang berusaha menyakiti Karina, termasuk sang ayah.

Ayah memang tidak menyukai kehadiran Karina di rumahnya sejak dulu. Ayah sering menyuruh bunda untuk mengembalikan Karina ke panti asuhan, tapi bunda menolak. Bahkan bunda rela bertengkar dengan ayah setiap hari demi bisa mempertahankan kehadiran Karina di rumah ini.

Karina masih ingat tentang itu semua. Tentang kasih sayang bunda, tentang perlindungan yang bunda berikan, dan tentang dukungan yang diberikan olehnya. Karina bahagia atas semua perlakuan itu, sangat bahagia.

Tapi sayang kebahagiaan itu tidak bertahan lama karena sang bunda telah pergi sejak seminggu yang lalu akibat kanker usus yang telah dideritanya selama 2 tahun terakhir. Semasa sakitnya, Karina yang selalu setia merawat sang bunda. Karina yang selalu setia mendampingi bunda ketika berobat di rumah sakit. Karina yang selalu setia menemani bunda sampai ia menghembuskan nafas terakhirnya.

My Naughty Boy (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang