"Wil, kayaknya ada yang gak beres deh." Ucap Hana sambil menggoyang-goyangkan lengan Wilona.Wilona langsung menengok ketika merasakan dorongan yang mampu membuat tubuhnya sedikit oleng. "Apa?"
"Gue sempet liat tadi di CCTV ada cewek yang diem² nyampurin sesuatu di minuman orang. Kejadiannya di stan jus. Please Wil gue harus apa?!"
Wilona langsung melotot setelah mendengarnya. Ketika Hana berucap seperti itu, Wilona langsung teringat dengan cerita Gabby kemarin, tentang rencana Kalya dan temannya yang mau menyelakai Yogan. Wilona langsung punya feeling kalau minuman jus yang dicampur bahan aneh itu adalah pesanan Yogan, karena dia sempat lihat Yogan pergi ke stan jus untuk membeli minuman.
Tanpa pikir panjang, Wilona segera berlari menghampiri stan jus tersebut. Setelah tiba disana, gadis itu panik karena gak ada siapapun di sana. Stan jus kosong melompong.
Tak lama matanya menangkap sosok seorang laki-laki sedang membawa nampan yang berisi segelas jus. Laki-laki itu adalah penjaga stan minuman jus. Dengan langkah cepat Wilona pun berlari untuk menyusulnya, kemudian si gadis langsung mencegat langkah si cowok dengan muncul tiba-tiba di depannya.
"HI HANIF!" Sapa Wilona kepada Hanif, salah satu panitia divisi Fundraising yang menjaga stan jus.
Hanif langsung terperanjat ketika melihat eksistensi Wilona yang tiba-tiba sudah berdiri di depannya. "Eh anjir Wilona! Kaget gue cuk lo tiba-tiba muncul." Ucapnya sambil ngelus dada.
"Hehehe, sorry my brother" Wilona memukul lengan Hanif pelan sedangkan sang empu hanya menatapnya malas.
"Gue boleh minta bantuan gak ama lo?" Tanya Wilona kepada Hanif
"Boleh, tapi nanti yak abis gue anterin nih jus"
"EH TUNGGU!..."
Wilona menahan lengan Hanif ketika laki-laki itu mau pergi. Hanif langsung menengok menatap Wilona.
"Apa?"
"Yang gue mau minta tolong itu. Jangan anterin jus mangga itu please..." Mohon Wilona kepada Hanif. Sedangkan Hanif hanya mengerutkan keningnya heran. "Loh kenapa?"
Wilona langsung membisu sambil menggaruk tengkuknya. Gadis itu kelewat panik karena memikirkan alasan yang tepat untuk diucapkan.
Saking kerasnya berpikir, keringat sangat cepat membasahi tubuh gadis itu, bahkan AC di setiap sudut ruangan aula tidak mempan baginya.
"Hehehe, karena gue mau jusnya juga" tangannya perlahan mengambil gelas berisi jus tersebut, namun sayang Hanif langsung menyingkirkannya.
"Eh jangan! Ini punya orang! Kalo lo mau, bayar dulu nanti gue bikinin yang baru"
Wilona mengerucutkan bibirnya. "Ah ellah! Padahal gue maunya yang itu, please yak..."
"Gak bisa Wilona. Kan gue udah bilang ini punya orang"
Wilona mendengus sebal. Kemudian gadis itu segera mengeluarkan dompetnya untuk mengambil sejumlah uang. Setelah itu, uang yang dia keluarkan diberikan kepada Hanif.
"Gue bayar 3 kali lipat buat jus ini" ucapnya sambil memberikan beberapa lembar uang pada Hanif.
Hanif langsung melotot. "Ya gak bisa lah dongo. Lo harus..."
Wilona mengambil uang lagi di dompetnya. "Gimana kalau 5 kali lipat?"
Hanif sungguh bimbang. Kalau dia memberikan jus ini kepada Wilona, dia takut pelanggannya akan kecewa. Tapi di satu sisi dia tergiur dengan uang yang ditawarkan Wilona.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Naughty Boy (✓)
Fanfiction"lo yakin mau pulang sekarang? Lingkungan rumah gue rawan orang jahat kalo udah jam segini"