Berita Karina yang sudah siuman tersebar dengan cepat di grup angkatan. Banyak teman-teman mahasiswa yang mengucapkan syukur dan turut gembira atas keadaan Karina yang sudah mulai membaik. Dan ada juga beberapa dari mereka yang mengirimkan surat penyemangat kepada Karina melalui massage atau kertas yang dikirim melalui Gabby atau Wilona.Tak hanya di kampus, di cafe tempat Karina kerja pun juga melakukan hal yang sama. Mba Laras dan semua karyawan cafe mengucapkan rasa syukur atas kondisi Karina yang mulai pulih. Mba Laras dan karyawannya juga pernah turut menjenguk Karina dikala gadis itu sudah tersadar dari mimpi panjangnya.
Mendapati semua perlakuan itu, membuat Karina ingin terus mengucapkan syukur kepada tuhan karena telah dikelilingi oleh orang-orang baik, setelah semua hal tak mengenakan itu terjadi.
"Karina"
Gadis itu langsung menoleh ketika temannya memanggil, "iya Gabby?"
"Mau nitip gak? Gue ama Wilona mau ke kantin rumah sakit" kata Gabby yang langsung diangguki oleh Wilona.
"Mau roti keju aja deh"
"Minumnya?"
"Air putih aja"
"Oke sayang"
"Eh Gabby..." Panggil Wilona ketika gadis itu mulai melangkah ke arah pintu ruang inap. Setelah Wilona memanggil, Gabby pun menghentikan langkahnya lalu menoleh untuk menatap Wilona kembali. "Kenapa?"
"Masa Karina ditinggal sendirian disini? Nanti kalo dia minta bantuan gimana?"
"Gak papa Wil, gue udah bisa sendiri kok" ucap Karina lalu tersenyum.
"Beneran?" Tanya Wilona dengan nada yang ragu.
Karina mengangguk, "iya beb, udah pergi aja, jangan pikirin gue"
"Hmm yaudah deh, jaga diri baik-baik yak Karina..." Kata Wilona yang langsung dibalas anggukan oleh Karina.
Akhirnya Wilona percaya walaupun masih ada rasa ragu yang menghantui. Selanjutnya gadis itu ikut pergi ke kantin rumah sakit bersama Gabby untuk membeli makanan.
Sudah 10 menit Gabby dan Wilona belum kembali, mungkin lagi ngantri karena ini jam sarapan yang artinya kondisi kantin sedang ramai-ramainya.
Karena mulai bosan, gadis itupun mengambil laptopnya yang ia letakkan di meja samping bangsal untuk menyicil tugas-tugas yang sempat tertunda. Setelah laptopnya menyala, ia pun segera membuka folder untuk mencari file tugasnya.
Kriet...
Karina menoleh ketika pintu ruangan inapnya terbuka. Gadis itu menduga kalau orang yang membuka pintu itu adalah Wilona dan Gabby, tapi dugaannya salah. Orang yang membuka pintu itu adalah Yogan bersama empat temannya. Karina segera menutup laptopnya lalu memberikan senyuman untuk menyambut kedatangan Yogan dan teman-temannya.
"Kok kamu sendiri sih yang?" Kata Yogan, lalu lelaki itu duduk di samping Karina.
"Iya, Gabby ama Wilona lagi beli makanan di kantin" kata Karina yang dibalas anggukan oleh Yogan.
"Mereka udah lama perginya?" Tanya Panji, lalu pria itu duduk di sofa ruangan inap.
"Udah 10 menit sih. Kayaknya mereka ngantri panjang soalnya kantin lagi rame"
"Owalah, iya sih, ini jam sarapan pasti kantin rame"
"Gimana kondisi kamu Rina?" Tanya bang Haidar, si ketua Hima Manajemen.
"Syukurlah udah mendingan kak, kayaknya gak lama lagi aku pulang"
Haidar tersenyum, ia merasa lega setelah mendengar kondisi rekan kerjanya yang sudah membaik.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Naughty Boy (✓)
Fanfiction"lo yakin mau pulang sekarang? Lingkungan rumah gue rawan orang jahat kalo udah jam segini"