11 : Kecurigaan Panji

93 17 1
                                    


Karena hari ini tidak ada kelas, maka Karina akan pergi ke cafe untuk bekerja. Saat ini dia sedang bersiap-siap sekaligus mengemasi semua barang-barang yang wajib ia bawa selama gak di rumah. Butuh waktu 30 bagi Karina untuk melakukan hal itu. Setelah selesai, ia segera keluar dari kamar kosnya dan tidak lupa berpamitan dengan ibu kos.

Saat ini Karina sedang berdiri di depan gerbang kos untuk menunggu jemputan ojek online yang baru saja ia pesan. Tapi sayang ketika ia cek lagi, driver ojek online yang Karina pesan sudah membatalkan orderannya. Karina menggerutu kesal, kenapa sih tiba-tiba banget di cancel? Padahal Karina lagi butuh banget soalnya dia hampir terlambat.

"Ah ellah kenapa di cancel sih?!"

Karina hampir menangis, air mata sudah menumpuk di pelupuk matanya. Gadis itu langsung mengelap air mata tersebut agar tidak ketahuan kalau ia sedang menangis.












Tin tin














Karina langsung menoleh ketika mendengar suara klakson motor di depannya. Tanpa pikir panjang, Karina langsung menaiki motor tersebut tanpa meminta izin dahulu kepada pengemudinya.

Tanpa izin juga Karina sudah tau pengemudinya kok, soalnya dari melihat motornya saja dia sudah bisa menebak. Kekasihnya itu memang sering antar jemput Karina tanpa diminta atau dihubungi olehnya, tapi berbeda dengan hari ini.

Kemarin malam-tepatnya saat Yogan sampai di rumah setelah mengantarkannya pulang, Yogan meninggalkan pesan kalau ia tidak bisa mengantar Karina ke cafe besok pagi karena ada kelas pagi. Mengetahui hal itu, Karina pun berinisiatif untuk mesan ojol meskipun ujung-ujungnya orderannya ditolak oleh driver. Tapi entah kenapa tiba-tiba laki-laki ini bisa datang untuk menjemputnya.

"Yogan please...aku hampir telat ke cafe..." Lirihnya.

Yogan pun memberikan helm yang sengaja ia bawa untuk Karina. Tanpa pikir panjang, Karina langsung memakai helm tersebut dan tidak lupa menautkan tali helmnya.

"Kamu pegangan yak, kita ngebut"

Karina refleks memukul pundak kekasihnya. "Ih jangan! Aku gak suka ngebut-ngebut!"

"Haha iya bercanda sayang, tapi kamu pegangan aku aja dulu soalnya aku gak tau kondisi jalanan"

Karina pun menuruti permintaan Yogan untuk pegangan dengannya, bukan pegangan sih, lebih tepatnya pelukan.

Sesuai dengan firasatnya, Yogan sedikit ugal-ugalan di jalan bahkan pas ketauan polisi dia sengaja meninggikan kecepatannya. Karina refleks mengencangkan pelukannya dengan Yogan sambil berdoa di dalam hati semoga mereka bisa selamat sampai tujuan.




















Sesampainya di cafe, Karina langsung turun dari motor Yogan dan tidak lupa untuk mengembalikan helm yang sempat dia pakai.

"Makasih udah mau nganterin"

"Sama-sama cantik, yaudah aku pergi ngampus dulu yak" ucap Yogan lalu mengacak-acak rambut Karina.

Sedangkan gadis itu sangat kesal pada kekasihnya karena dia telah merusak tataan rambut yang sangat susah diatur.

"Ih kamu mah! Aku kan udah susah payah ngatur nih rambut, kamu malah berantakin" omelnya sambil mencoba membereskan tataan rambut panjangnya.

"Hahaha, maaf sayang, sini aku beresin"

Karina mendekatkan dirinya dengan Yogan agar cowok itu bisa dengan mudah merapihkan tataan rambutnya. Tidak butuh waktu lama baginya untuk merapihkan rambut kekasihnya, palingan hanya sekitar 7 menit. Setelah selesai, Karina langsung memberikan kecupan singkat di pipi Yogan seperti kebiasaannya saat mau berpisah dengan cowok itu.

My Naughty Boy (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang