Karina berjalan sambil bersenandung ria di area fakultasnya. Mood gadis itu sedang bagus hari ini karena ia akan menghadapi ujian akhir semester di mata kuliah terakhir. Jadi setelah ini Karina tidak lagi menghadapi kelas karena semuanya sudah selesai.Baru memasuki gedung kelasnya, langkahnya tiba-tiba terhenti karena melihat ada segerombolan anak BEM bersama beberapa polisi sedang mengerumuni gedung rektorat. Karina mengernyit heran, apa yang dilakukan anak BEM disana? Dan kenapa ada polisi juga? Tanpa ba-bi-bu lagi, Karina langsung menghampiri segerombolan itu lalu bertanya dengan Haidar tentang maksud keramaian ini.
"Kak Haidar"
Haidar pun menoleh ketika ada orang yang menepuk pundaknya. Lelaki itu sedang berdiri di pinggir keramaian sehingga cukup mudah bagi Karina untuk menemukan dirinya.
"E-eh iya, ada apa Karina?"
Karina mengulum bibirnya yang kering. "Ini ada apa yak? Kenapa rame banget? Terus kenapa ada polisi segala juga?"
"Oh ini, rektor kita terbukti ngelakuin korupsi. Jadi hari ini polisi akan menangkapnya."
Karina membulatkan matanya karena ia kaget. "What?! Beneran?!" Ucapnya dengan nada terkejut.
Haidar mengangguk. "Iya, selama ini dia pakai uang UKT kita buat kepentingan pribadinya dan buat nutupin kasus keponakannya. Oh ya, Kalya sama temennya juga udah ditangkap tadi pagi. Pas mereka mau kelas, kita langsung sergap dia dan temannya."
"Kakak ada bukti buat giring mereka ke polisi?" Tanya Karina.
"Ada, ini"
Haidar menunjukkan video yang ia ambil kemarin di taman belakang fisip. Gadis itu hanya terdiam selama menonton video tersebut. Ia agak kaget saat mendengar ucapan dua gadis itu, benar-benar enteng sekali.
"Gimana? Keren kan? Mereka ngomongnya jelas banget." Kata Haidar setelah video yang diputar itu sudah selesai.
"Gila kak, mereka terang-terangan banget ngucapinnya."
"Iyalah terang-terangan. Itu kan tempat sepi jadi mereka leluasa buat ngomong karena mereka mikir kalau gak ada seorangpun yang dengerin. Padahal gue diem-diem lagi nguping sambil ngerekam, hahaha." Haidar tertawa puas mengingat tindakan hebat yang dia lakukan kemarin.
"Hahaha keren juga. Semoga gak ada lagi deh yang kayak gini. Semoga setelah mereka ditangkap, udah kelar semua masalah di kampus ini."
"Amiinnn, gue harap juga gitu."
"Yaudah yak kak, aku balik dulu. Mau ada ujian matkul bentar lagi"
"Oh iya-iya, good luck yak!"
Karina tersenyum. "Iya kak, makasih. Semangat terus kak!" Ucap Karina lalu pergi menuju gedung fakultasnya.
"Iya! Sama-sama!"
•••
Berita tentang kasus rektor yang melakukan korupsi pun langsung tersebar ke seluruh wilayah kampus, bukan cuma di wilayah kampus sih tapi ampe masuk ke saluran berita nasional. Tak hanya tentang kasus korupsi ini, berita tentang Kalya si pelaku dari insiden kebakaran kemarin juga ikut tersebar. Bahkan sampai kasus-kasus sebelumnya yang sempat ditutupi oleh pamannya juga turut tersebar.
Semua mahasiswa yang melihat berita tersebut memiliki perasaan yang campur aduk. Ada yang merasa lega karena akhirnya penjahat tertangkap, jadi tidak ada lagi kasus kekerasan di kampus ini. Ada juga yang merasa kecewa juga karena uang UKT yang selama ini mereka bayar dengan nominal yang cukup tinggi ternyata telah dikorupsi. Bahkan sampai ada yang menangis saking kecewanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Naughty Boy (✓)
Fanfiction"lo yakin mau pulang sekarang? Lingkungan rumah gue rawan orang jahat kalo udah jam segini"