Gabby tidak bisa tidur malam ini. Gadis itu hanya menggigit jari sambil jalan mondar-mandir layaknya setrikaan. Gadis itu bingung. Bingung karena sahabatnya belum pulang sampai saat ini padahal jam sudah menunjukkan pukul 2 dini hari. Gabby juga sudah menghubungi Karina berkali-kali tapi tak kunjung diangkat olehnya.Gadis itu berusaha untuk berfikir positif kalau sahabatnya menginap di kosan teman, karena sebelumnya dia bilang kalau ada rapat akbar kepanitiaan sampai malam hari. Gabby berpikir mungkin Karina capek mengkanya dia memutuskan untuk nginep di kosan temennya. Tapi harusnya kalo mau nginep, Karina menghubungi Gabby gak sih? Soalnya Karina selalu mengabari Gabby ketika dia pulang telat atau ada kegiatan lain yang mendadak.
"Apa gue call sekali lagi yak? Siapa tau kali ini diangkat"
Gabby mengambil ponselnya di atas meja lalu membuka aplikasi chat untuk menelepon sahabatnya. Tapi sayang saat ia telepon, tidak ada sambungan dari sahabatnya.
"Apa iya Karina udah tidur yak?" Kata Gabby sambil memperhatikan room chat Karina. Gadis itu terakhir kali online pada pukul 18.00.
"Ah ini sih dia udah tidur. Mungkin besok dia bakal ngabarin gue kalo mungkin dia mendadak harus nginep di rumah temen" Gabby masih berusaha untuk berpikir positif.
"Yaudah lah, gue tidur aja, gue udah ngantuk"
Gabby menaruh ponselnya kembali di atas meja lalu mematikan lampu kamarnya. Kemudian gadis itu langsung berbaring di ranjangnya untuk beristirahat dari lelahnya kehidupan.
•••
Pagi pun tiba. Matahari mulai menunjukkan dirinya di ufuk timur. Suara kicauan burung mulai terdengar di seluruh penjuru kota. Jalanan mulai ramai dengan kendaraan beroda dua dan empat. Orang-orang mulai menjalankan aktivitasnya seperti biasa.
Pagi hari harusnya diawali dengan suasana hati yang bahagia karena kita menyambut hari baru yang lebih baik dari yang kemarin. Tapi nyatanya itu tidak berlaku untuk Gabby. Gadis itu memulai pagi harinya dengan perasaan yang tidak tenang karena sahabatnya belum mengabarinya. Gabby berekspektasi kalau Karina akan meneleponnya pagi ini, tapi nyatanya tidak.
Sekarang gadis itu sedang di dalam perjalanan menuju kampus. Dia pergi ke kampus bukan untuk belajar, melainkan untuk mencari Karina di fakultasnya.
Saat sudah sampai di parkiran gedung fakultas ekonomi, Gabby langsung disuguhi oleh pemandangan sepasang kekasih yang sedang berduaan di kursi taman fakultas ekonomi. Si cewek sedang menangis sesenggukan sedangkan si cowok menangkup kekasihnya sembari menenangkannya.
Gabby ingin menghampiri pasangan itu, tapi dia malu karena sebelumnya Gabby tidak mengenal siapa mereka. Karena rasa kepo yang mendarah daging, akhirnya Gabby memutuskan untuk menguping pembicaraan mereka saja.
"Udah yak Wil, kamu jangan nangis terus. Temen kamu bakal baik-baik aja kok, kan kita udah bawa dia ke rumah sakit..." Kata si cowok yang berusaha menenangkan pacarnya.
"Tapi Arkan, lukanya Karina tuh parah banget....aku takut kalo dia gak bisa selamat dan berujung aku kehilangan dia...."
Arkan mengeratkan pelukannya dengan Wilona. "Aku tau kamu takut kehilangan teman lagi, tapi untuk teman kamu yang satu ini, dia kan masih selamat, dia juga udah di bawah penanganan dokter. Jadi kamu positive thinking aja yak, doahin semoga dia cepat sembuh"
Wilona hanya mengangguk lemas, "aku selalu doahin yang terbaik untuk Karina"
"Good job girl, nanti habis aku kelas, aku anterin kamu ke rumah sakit buat jengukin Karina"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Naughty Boy (✓)
Fanfiction"lo yakin mau pulang sekarang? Lingkungan rumah gue rawan orang jahat kalo udah jam segini"