Pagi ini Karina mulai beraktivitas seperti semula, yaitu kuliah-kerja-pulang. Selalu seperti itu dan tidak pernah berubah. Oh ya, gadis itu juga tetap mengerjakan prokernya kok, karena acara fakultas ekonomi yang sudah direncanakan akan dilaksanakan 3 hari kedepan. Jadi mau gak mau, dia harus membantu rekannya untuk mengerjakan proker.Saat ini gadis itu sedang duduk di kantin sendirian setelah mengikuti kelas pagi. Karena rasa bosan yang tiba-tiba datang tanpa diundang, gadis itu pun membuka laptopnya untuk menonton YouTube dan menyicil prokernya. Tenang, paket datanya tetap aman kok karena di kampusnya disediakan wifi yang bisa diakses ke seluruh wilayah kampus, termasuk kantin.
"Hi Kayin"
Karina menoleh ketika ada seseorang yang memanggilnya. Ternyata orang itu adalah Yogan, kekasihnya.
"Oh, Hi!"
"Kamu sendirian aja, gak sama temen-temen kamu?" Tanyanya lalu duduk di kursi sebelah Karina.
Karina menggeleng. "Mereka gak ada kelas offline. Tapi kayaknya hari ini mereka full sibuk sama cowoknya masing-masing."
Yogan mengernyit heran, "sibuk apa? Bukannya lagi pada marahan yak?"
"Kemarin aku suruh mereka buat baikkan ama pacarnya. Semoga hari ini udah pada baikkan semua. Soalnya gak enak kalo marah-marahan mulu."
Yogan terkekeh mendengar ucapan kekasihnya. "Semoga yak, soalnya aku udah capek jadi tempat curhat tuh dua curut." Kata Yogan sambil mengingat tentang Panji dan Arkan yang selalu ngespam room chat-nya agar Yogan mau meladeni curhatannya.
Iya, selama masa galau, Panji dan Arkan selalu curhat sama Yogan lewat chat dari pagi ampe malem. Bahkan pas Yogan lagi di kamar mandi pun mereka tetap ngespam chat dan sesekali menelponnya.
Sebenarnya Yogan tidak keberatan kalau dijadikan tempat curhat oleh kedua temannya, tapi kalau sepanjang hari ngirim chat itu sangat menggangu hari-harinya banget.
"Oh iya kah? Mereka curhat apa sama kamu?"
"Biasalah, curhat kenapa ceweknya bisa diem, minta saran supaya ceweknya mau baikkan ama dia, minta kata-kata buat ngerayu cewek, dan macem-macem deh..."
Yogan menatap kekasihnya lalu senderan di pundaknya. "Aku capek kalo inget"
Karina terkekeh lalu mengelus kepala Yogan yang saat ini sedang bersender di pundaknya. "Gak papa. Sedikit lagi akan berlalu kok. Panji dan Arkan bakal baikan sama pacarnya hari ini. Percaya deh."
Yogan mengukir senyum tipisnya, "iya, aku selalu percaya sama kamu sayang"
Karina refleks tersenyum ketika mendengar penuturan Yogan. Gadis itupun mengikis jarak diantara mereka, dan membawa kepala Yogan ke dalam dekapannya.
"Kamu gak ada kelas lagi kan hari ini? Mau jalan sama aku gak?"
Karina pun menoleh untuk menatap kekasihnya, kemudian gadis itu menganggukkan kepalanya. "Enggak ada kok. Boleh, udah lama juga kita gak jalan bareng"
"Oke let's go girl!"
Yogan pun bangkit dari dekapan Karina. Kemudian cowok itu membantu kekasihnya untuk membereskan barang-barang yang sempat dikeluarkan oleh gadis itu pada meja kantin. Setelah selesai, mereka pun pergi dari kantin dan berjalan bersama menuju parkiran motor.
Disisi lain, ada dua gadis yang sedang memperhatikan gerak-gerik pasangan itu. Salah satu dari mereka menatapnya sebal karena kesempatannya diambil oleh gadis yang bernama Karina.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Naughty Boy (✓)
Fanfiction"lo yakin mau pulang sekarang? Lingkungan rumah gue rawan orang jahat kalo udah jam segini"