file: 24

137 20 0
                                    

"Baiklah Wolf, kau bisa kembali menjalani misi sekarang," ucap sang Master saat Chan menghadap ke ruangan.

"Baik, Master."

Setelah berbincang selama beberapa saat, Chan pun pamit undur diri dan mencari Changbin yang tadi hilang secara tiba-tiba saat ia sampai di depan pintu ruangan sang Master. Entah ke mana hilangnya, dia pun tak tau. Hingga netranya menangkap sosok sang teman di depan papan pemberitahuan.

"Di mana Hyunjin?" tanya Chan begitu ia menemukan Changbin.

"Menjalani misi,"

Chan mengerutkan dahinya, "misi apa lagi? Sepertinya dia benar-benar sibuk belakangan ini,"

"Sejak hyung-nya itu pergi, dia selalu menerima misi yang diberikan untuk melupakannya. Makanya dia jarang berada di sini,"

"Oh, begitu. Apa semua misi itu adalah misi solo?"

"Sepertinya, tapi aku tidak tau. Dia selalu pergi sendirian, dan kemudian kembali bersama anggota lain. Atau terkadang ia akan kembali sendirian," jawabnya.

"Ya sudah kalau begitu. Lalu bagaimana dengan Jisung?"

"Sepertinya dia ikut Hyunjin kali ini,"

"Jadi hanya kita yang tersisa?"

"Iya,"

"Ya sudah ayo pulang saja,"

"Hah? Kau serius?"

"Memangnya kita mau melakukan apa di sini?"

"Maksudku- kenapa kau ingin pulang?"

"Entahlah,"

"Ya sudah ayo,"

"Aku mau tidur di rumah Minho,"

"Baiklah,"

- Two Faced -

"Kau mau ke mana?" tanya Chan saat Changbin hendak membuka pintu depan.

"Mengambil pesananku,"

"..."

Untung dia belum memasak tadi.

Changbin pun membawa pesanannya masuk ke dalam dan mulai memakannya bersama Chan.

"Hei, hyung. Menurutmu Minho suka warna apa?" tanya Changbin tiba-tiba.

"Entahlah, sepertinya hitam,"

"Kesimpulan dari mana?"

"Hanya menebak,"

"Maksudku, kau menebak itu berdasarkan apa?"

"Oh, itu, isi lemari pakaian Minho sama denganku, semuanya hitam,"

"Dari mana kau tau?"

"Aku pernah melihat dia membuka lemarinya dulu, dan ternyata isinya sama dengan lemariku," jawabnya, "tapi ada beberapa pakaian dengan warna cerah sih, seperti yang biasa dia gunakan untuk pergi ke kampus,"

"Oh, begitu,"

"Kau berpikir aku pernah membuka lemarinya secara diam-diam, ya?"

"Eh? Tidak kok, kesimpulan dari mana itu?" sinis Changbin.

"Wajahmu mengatakannya, dan apa-apaan ekspresimu itu? Seperti Berry saat dia sedang marah padaku,"

Dan sekarang dia disamakan dengan Berry?

'Sepertinya aku terlalu sering bermain dengan Berry,' pikir Changbin menghela nafas panjang.

"Kau ini aneh ya,"

"Katakan saja sesukamu hyung, aku akan diam saja,"

"Pfft— ahahah,"

Dan pada akhirnya Chan tak bisa lagi menahan tawanya melihat ekspresi Changbin.

'Yah, setidaknya ia tertawa,' pikir Chan.

-

To Be Continued

[Sunday, May 26 2024]

Two Faced • Banginho [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang