tw // shooting, explosion
--------
Saat ini Minho sedang menunggu Jaehyun dan Taeyong bersama Chan—yang entah muncul dari mana— di dalam mobil tetangganya itu. Dia bahkan sudah meminta Hyunjin untuk mengarahkan Jaehyun ke rute yang telah ia tentukan agar bisa menghabisi mereka dengan lebih mudah.
Dan tentu saja alat yang Hyunjin pasang di motor Jaehyun akan sangat membantunya.
"Aku akan mengaktifkan alatnya," ujar Hyunjin.
"Baiklah,"
"Kau bisa melihat lokasi mereka, kan?"
"Ya. Sebentar lagi mereka sampai,"
"Berhati-hatilah,"
"Tentu, aku belum boleh mati," kekehnya.
"Apa ada sesuatu yang menahanmu?"
"Aku masih berhutang pada Chris,"
"Hutang?"
"Yah.. Semacam perjanjian. Pokoknya terima kasih,"
"Bukan apa-apa," balasnya mematikan sambungan.
"Aku pikir kau tidak serius soal kesepakatan itu," ujar Chan tepat setelah Minho mematikan ponselnya.
"Kenapa kau berpikir begitu?"
"Entahlah. Aku hanya mencoba untuk tidak terlalu percaya pada orang lain,"
Minho mendengus, "kita bicarakan soal itu nanti. Jaehyun dan Taeyong sebentar lagi sampai,"
"Baiklah,"
Minho memperhatikan pergerakan motor Jaehyun di ponselnya. Dia tau ada sesuatu yang terjadi sebab kecepatan kendaraan itu meningkat secara drastis. Dia tau Hyunjin telah melakukan sesuatu untuk memanipulasi mesin motor yang dikendarai oleh Jaehyun untuk mencelakai keduanya.
Hingga sesaat kemudian, motor yang dikendarai keluar dari jalur. Sepertinya Jaehyun dan Taeyong sengaja menjatuhkan diri untuk menyelamatkan diri.
"Mau pergi ke tempat mereka?" tanya Chan.
"Ayo,"
Chan lantas mengemudikan mobilnya ke tempat di mana GPS itu terhenti. Memperhatikan Jaehyun dan Taeyong dari jauh.
"Aku akan turun," ujarnya.
"Berhati-hatilah,"
"Ya,"
Minho membuka seatbelt-nya dan keluar dari mobil. Ia lantas berjalan mendekati Jaehyun dan Taeyong yang saat ini sedang menenangkan diri di pinggir jalan. Tapi belum juga berjalan jauh, Minho memutuskan untuk berhenti. Mengeluarkan senapan yang ia bawa dan membidik salah satu dari mereka.
Dor..
Suara dari peluru yang ditembakkan menggema di jalan yang sepi. Minho memang sudah memasang peredam suara, tapi karena struktur jalan yang terlihat seperti terowongan, suara yang dihasilkan jadi lebih besar karena memantul ke benda yang ada di sekitarnya.
"T-Taeyong..?"
"Dia sudah mati," balas Minho.
"K-kau!"
"Ada kata-kata terakhir, Jung Jaehyun?"
Yang ditanya bergerak mundur perlahan-lahan. Dia tau kalau tidak seharusnya dia ikut campur dengan hal ini sejak awal, dan dia sadar kalau tidak seharusnya dia mempercayai perkataan Minho tempo hari.
Seharusnya Jaehyun benar-benar diam dan berpura-pura tidak tau apapun.
"Kalau tidak ada, aku akan langsung menembakmu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Faced • Banginho [✓]
FanficSemua orang bermuka dua. Tidak ada seorangpun yang benar-benar bisa dipercaya di dunia ini. Termasuk Lee Minho, seorang laki-laki yang kini jadi rekan satu tim Chan untuk menjalani misinya beberapa bulan ke depan. warn!! - fiction ≠ real - harsh wor...