file: 26

107 17 0
                                    

Chan meringis saat ia membuka mata dan duduk secara perlahan. Kepalanya terasa sedikit pusing, mungkin efek dari alkohol yang ia minum semalam.

'Aku pasti mabuk,' pikirnya.

Chan berjalan perlahan-lahan menuju ke kamar mandi guna membersihkan tubuhnya. Namun sebelum ia benar-benar masuk ke kamar mandi, suara notifikasi pesan masuk mengalihkan atensinya.

Unknown Number
|Selamat pagi Mr. Bang
|Jadi bagaimana keputusanmu?

Chan hanya membacanya dari pop-up notifikasi tanpa membukanya. Ia pun melempar ponselnya ke kasur lalu masuk ke kamar mandi tanpa mempedulikan ponselnya yang kini berdering—entah siapa yang menelepon.

- Two Faced -

"Haruskah aku menemuinya?" tanya Chan.

"Temui saja," balas Changbin.

"Tapi aku masih belum yakin.."

"Kenapa kau ragu? Aku pikir kau akan sangat bersemangat,"

"Aku hanya takut dia tak akan memaafkanku,"

"Atas dasar apa kau mengatakannya?

"Entahlah.."

"Kenapa kau jadi ragu begini?" tanya Changbin lagi.

"Mana aku tau,"

Changbin mendengus geli. Bisa-bisanya Chan jadi ragu begini hanya gara-gara seseorang seperti Minho.

"Sudahlah temui saja, nanti akan aku temani," ujar Changbin yang kemudian dibalas dengan anggukan ragu dari Chan.

Wolf 'CB
|Kurasa tak buruk
|Kapan kita akan bertemu?

Unknown Number
|Hari ini jam 8 malam
|Aku akan membawanya bersamaku

Wolf 'CB
|Okay..

"Jadi bagaimana?" tanya Changbin.

"Jam delapan di Evemoon,"

"Padahal kau baru dari sana dua hari yang lalu,"

"Memangnya kenapa?"

"Tidak apa-apa sih.. Hanya saja kau jadi seperti pelanggan setianya," kekeh Changbin.

- Two Faced -

Malamnya..

"Ah, astaga.. Aku benar-benar gugup.."

"Kau ini seperti mau penilaian akhir saja," ejek Changbin.

"Aku bersungguh-sungguh, tanganku dingin,"

Changbin menoleh sekilas dan kemudian memegang tangan Chan, "sebenarnya apa yang kau pikirkan, sih?" tanya Changbin yang kemudian fokus pada jalanan di depannya.

"Sudah kubilang kalau aku gugup, kan?"

"Kau sangat berlebihan,"

"Astaga, aku benar-benar tidak siap!" teriak Chan sambil menutup wajahnya dengan tangan.

"Kau ini seperti anak SMA yang mau pergi kencan untuk pertama kalinya saja,"

"Itu agak menusuk, tau.."

"Memangnya kau tidak pernah kencan?"

"Yah.. Tidak, sih.."

"Astaga, betapa menyedihkannya hidupmu,"

"Memangnya kau pernah?" tanya Chan balik.

"Yah, beberapa kali,"

"Astaga, tak bisa ku percaya.."

"Kau yang tak bisa ku percaya. Bisa-bisanya kau tak pernah berkencan sama sekali. Bahkan Jisung yang introvert saja punya mantan kekasih,"

"Eh? Serius?"

"Iya, tanyakan saja padanya,"

Chan baru akan membalas jika saja Changbin tidak membuka mulutnya.

"Nah, kita sampai. Semoga berhasil hyung,"

"Kau ini. Ayo temani aku,"

Changbin tertawa, "baiklah"

Chan dan Changbin berjalan masuk ke dalam bersama-sama dan lantas menuju ke ruangan privat sesuai dengan intruksi yang diberikan nomor tak dikenal itu padanya.

Klek..

"Sialan, bisa-bisanya kau membuatku menunggu,"

-

To Be Continued

[Monday, May 27 2024]

Two Faced • Banginho [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang