Akhir-akhir ini Minho merasa kalau kehidupannya semakin menyusahkan. Apa lagi saat Chan dan Hyunjin mulai bertengkar memperebutkan perhatiannya. Dan Minho hanya bisa menghela nafas panjang sambil membiarkan Changbin dan Jisung memisahkan mereka berdua.
Untungnya hari ini tim Chan dapat misi baru, dan Minho bersyukur karena dia tidak perlu mendengarkan perdebatan mereka berdua.
Tadinya Minho berencana untuk bersantai di rumah. Tapi sialnya anggota timnya itu malah datang ke rumahnya dan mengganggu waktu liburnya yang belum berakhir itu. Dan sekarang Minho sedang duduk di lantai sambil bersandar di kaki sofa, memakan pizza yang dibawa oleh Changmin sambil mendengarkan obrolan Hongjoong, Seonghwa, dan Juyeon.
"Untuk apa kalian ke sini?" tanya Minho pada Changmin yang kini bersandar di sebelahnya.
"Tidak tau. Juyeon tiba-tiba muncul di depan kamarku dengan senyuman menjijikkannya. Aku mana tau kalau dia mau ke sini,"
"Lalu Seonghwa dan Hongjoong?"
"Mereka sudah menunggu di mobil. Aku yang terakhir diseret olehnya,"
Minho mengangguk, "kapan kalian dapat misi lagi?"
"Kau bosan, ya?"
"Tentu,"
"Di mana suamimu?"
"Menjalani misi dengan timnya,"
"Pantas,"
Minho mengerutkan keningnya, "kenapa?"
"Kau tidak mungkin mau diam di rumah kalau orang terdekatmu sedang menjalani misi," kekehnya.
"Kau benar.."
"Oh iya. Bagaimana kau dan Chan bisa menikah? Aku penasaran," tanya Changmin bersemangat.
"Bagaimana apanya?"
"Pertimbanganmu soal Chan,"
"Oh.." balasnya, "entahlah, mungkin aku jadi terbiasa dengan kehadirannya di sisiku selama hampir satu tahun belakangan ini. Dia juga kelihatan kuat, jadi aku yakin kalau dia bisa melindungiku,"
"Jadi kau jatuh cinta setelah menjalani misi bersama?"
"Bisa dibilang begitu,"
"Apa yang membuatmu jatuh cinta padanya?"
"Aku tidak tau. Aku hanya merasa aneh saat berada di sekitarnya,"
"Oh, jatuh cinta tanpa sadar," Changmin mengangguk, "lalu.. Apa kau pernah merasa kalau Chan sangat memperhatikanmu?"
"Yah, beberapa kali.."
"Kapan?" tanya Changmin bersemangat.
"Saat aku hampir mati waktu itu,"
Tak!
"Aww!"
"Yang benar!" balas Changmin setelah menjitak Minho pelan.
Kalau terlalu keras nanti dia bisa habis dihajar Minho. Belum lagi Chan dan Hyunjin.
"Itu benar," dengusnya, "memangnya jawaban seperti apa yang ingin kau dengar, sih?"
"Yang lain. Misalnya saat kalian sedang makan bersama dan dia membantumu untuk melakukan sesuatu,"
"Apa.." gumamnya, "tidak pernah. Kami jarang makan berdua. Pasti selalu ada anggota timnya yang lain,"
"Astaga," gumam Changmin memegangi kepalanya, "yang lain?"
"Dia pernah mengikatkan tali sepatuku beberapa kali sambil menggerutu saat aku tersandung," balasnya, "apa yang itu termasuk?"
"Tentu saja!"
"Apa artinya itu?"
"Dia tidak ingin kau terluka karena tali sepatu itu! Makanya dia terus menggerutu!" balasnya bersemangat.
"Kau yakin?" tanya Minho ragu.
"Tentu saja! Memangnya Chan pernah memperlakukan orang lain seperti itu? tidak pernah! Kau adalah yang pertama!"
"Yah.. Ya sudah kalau begitu,"
"Kau ini tidak seru. Masa kau tidak bisa menangkap sinyal sejelas itu?" tanya Changmin tak terima.
"Apa-apaan wajahmu itu," sinis Minho.
Changmin mendengus, "hey, kalian tau? Teman kalian ini sangat tidak peka," ujarnya mengalihkan atensi tiga orang lainnya.
"Memangnya apa yang dia lakukan?" tanya Seonghwa.
"Masa dia tidak tau kenapa Chan mengikatkan tali sepatunya sambil menggerutu setelah dia tersandung," ujar Changmin kesal.
"Yang benar saja?!" balas Juyeon.
"Wah, gila, Minho benar-benar anti romantic," komentar Hongjoong.
"Tuh, kan!" balas Changmin.
Seonghwa tertawa, "mungkin dia tidak tau harus apa karena baru pertama kali merasakan hal seperti itu. Masa lalunya kan mengenaskan,"
"Benar juga," balas Juyeon menyetujui.
"Sialan kau," umpat Minho.
"Ah iya, lalu bagaimana dengan temanmu yang bernama Jungwoo itu?" tanya Hongjoong.
"Entahlah. Aku belum mengirim pesan lagi padanya," balas Minho menggumam, "sepertinya dia sudah hampir lulus,"
"Kau sendiri bagaimana?"
"Aku sudah menyelesaikannya sebelum mati kemarin. Aku hanya perlu mengurus berkas kelulusanku- atau mungkin sudah diurus oleh Hyunjin, aku tidak tau," jelasnya.
"Enak ya kalau punya adik yang bisa diandalkan," kekeh Seonghwa.
-
To Be Continued
[Saturday, June 01 2024]
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Faced • Banginho [✓]
FanfictionSemua orang bermuka dua. Tidak ada seorangpun yang benar-benar bisa dipercaya di dunia ini. Termasuk Lee Minho, seorang laki-laki yang kini jadi rekan satu tim Chan untuk menjalani misinya beberapa bulan ke depan. warn!! - fiction ≠ real - harsh wor...