file: 02

367 38 0
                                    

Christopher Bang Chan, atau sebut saja Chan. Seorang laki-laki dengan dua penampilan yang berbeda di siang dan malam hari. Dirinya kerap kali disapa dengan sebutan Wolf saat sedang menjalankan misinya di malam hari. Dan dia terkenal sebagai seorang pembunuh berdarah dingin.

Cukup perkenalannya.

Saat ini Chan tengah menatap laptop yang berada di depannya dengan tatapan serius. Seperti kebanyakan pemuda tingkat akhir lainnya yang tengah disibukkan dengan skripsi, Chan pun terkadang merasa stress. Namun berkat adanya misi yang datang—hampir setiap malam, dia bisa melupakan rasa itu sejenak.

Chan menghela nafas panjang. Dia bingung harus mulai merevisi tugas akhirnya itu dari bagian mana, sebab ia sendiri tidak pandai merangkai kata-kata.

Oh ayolah. Hal itu sulit untuknya yang selama ini hidup di bawah sifat datar dan dingin.

Denting notifikasi adalah hal yang membuat Chan mengalihkan pandangannya ke arah ponsel—yang kini menampilkan sebuah pop up notifikasi dari salah satu rekannya. Tangannya kemudian meraih ponsel di atas meja dan membuka pesan yang dikirimkan.

Heinous 'SCB
|Kau di mana?

Wolf 'CB
|Di rumah
|Ada apa?

Heinous 'SCB
|Aku melihat seseorang mengisi rumah di sebelahmu

Wolf 'CB
|Siapa?

Heinous 'SCB
|Seorang laki laki
|Sepertinya satu kampus dengan kita

Wolf 'CB
|Siapa namanya, Seo Changbin?

Heinous 'SCB
|Kalau tidak salah Lee Minho

Wolf 'CB
|Lee Minho?
|Bukankah dia juga salah satu Ranker kelas tinggi?

*ranker: sebutan untuk seorang pembunuh dalam organisasi mereka

Heinous 'SCB
|Sepertinya iya
|Aku tidak tau banyak tentangnya

Wolf 'CB
|Ngomong ngomong kenapa kau menghubungiku?

Heinous 'SCB
|Oh iya, aku lupa
|Aku ingin mampir ke rumahmu
|Aku ada di depan pintu, asal kau tau

Chan mengerutkan keningnya dan lantas berdiri. Dia kemudian berjalan ke arah pintu dan membukanya.

"Kenapa kau tidak bilang kalau kau ada di depan?"

Adalah sambutan yang Changbin dapat ketika Chan membuka pintu.

"Sialan. Kau pikir aku di sini karena siapa? Karena ketidak pekaanmu. Memang menurutmu bagaimana caranya aku tau jika kau punya tetangga baru kalau bukan dari sini?" balasnya tak terima.

"Setidaknya kau bisa langsung masuk ke dalam seperti biasanya, bodoh," cercanya.

Changbin mendengus kesal.

Apa-apaan itu? Baru satu kali ia masuk tanpa izin ke rumah Chan. Dan itu pun saat temannya itu memintanya untuk mengambil flashdisk yang tertinggal.

"Jadi ada urusan apa kau ke sini?" tanyanya setelah Changbin masuk ke dalam.

"Hanya mau menumpang saja, AC rumahmu lebih dingin,"

Chan mendelik.

Alasan macam apa itu?

"Jujurlah Heinous," desisnya.

"Sulit juga membohongimu," ujar Changbin sambil duduk di sofa.

"Aku hanya mau menumpang sebentar, laki-laki bernama Minho itu tampak sedikit mencurigakan," jawab Changbin pada akhirnya.

"Maksudmu?"

"Kau tau, dia adalah seorang Ranker kelas tinggi seperti kita, jadi tidak mungkin kan kalau dia pindah ke sini tanpa alasan?"

"Akan aku pikirkan soal itu nanti. Lebih baik kau bantu aku menyelesaikan skripsiku yang tertinggal karena tugas sialan itu,"

Changbin menatap Chan tak percaya. Bisa-bisanya Chan menyebut misi yang baru ia jalankan semalam dengan sebutan misi sialan padahal ia sendiri sangat menikmatinya.

"Ngomong-ngomong Minho itu yang mana?" tanya Chan setelah ia mengetik beberapa kata di laptopnya.

"Huh? Kau tak mengenal Ranker kelas tinggi sepertinya? Kita bahkan berada di kampus yang sama!"

"Tidak, aku tidak pernah melihatnya sekalipun,"

"Tunggu, biar aku carikan fotonya,"

Chan hanya mengedikkan bahu dan kembali fokus pada laptopnya. Membiarkan Changbin mencari informasi tentang laki-laki bernama Lee Minho yang baru jadi tetangganya itu.

"Ini salah satu foto yang diambil oleh senior kita saat acara tahunan dulu," ujar Changbin sembari menunjukkan foto Minho.

"Oh, dia. Tidak tampak seperti seorang Ranker," komentarnya.

"Dia menyembunyikan identitasnya terlalu baik, aku bahkan tidak mengenalinya jika dia tidak tersenyum padaku tadi,"

"Sungguh?"

"Iya. Dan kau tau? Dia terlihat sangat polos. Jika tidak ingat kalau dia adalah seorang Ranker, mungkin aku sudah menculiknya,"

"Dasar gila," cerca Chan.

-

To Be Continued

[Sunday, May 05 2024]

Two Faced • Banginho [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang