file: 07

148 24 0
                                    

Drrt!!

Minho melirik ponsel di tangannya.

Wolf 'CB
|Kau di mana?

Vulpine 'LMH
|Toko sepatu

Wolf 'CB
|Sedang apa?

Vulpine 'LMH
|Menemani temanku

Wolf 'CB
|Siapa?

Vulpine 'LMH
|Kim Jungwo

Dan setelahnya ia menutup roomchat-nya dengan Chan.

"Siapa lagi itu Wolf?" tanya Jungwoo mengintip ponsel Minho.

"Orang yang akan membunuhku,"

"Hah?"

"Tidak, abaikan saja, tidak penting,"

"Semuanya saja tidak penting,"

"Memang tidak penting,"

"Sudahlah. Menurutmu lebih bagus yang mana?" tanya Jungwoo memperlihatkan dua macam sepatu yang berbeda pada Minho

"Yang mana yang kau suka?" tanyanya balik.

"Aku suka dua-duanya,"

"Ya sudah beli saja keduanya,"

"Benar juga, kenapa aku tidak berpikiran seperti itu?" gumam Jungwoo.

'Mudah dihasut,' pikir Minho.

"Baiklah, ayo kita bayar!!" ujar Jungwoo semangat.

"Kau saja sana, kenapa harus aku?"

"Ah iya juga, kau tunggu di sini ya, jangan tinggalkan aku!!"

"Tidak akan ada orang yang mau menculikmu," balasnya pelan.

Drrt!!

'Kali ini apa lagi?' pikirnya.

"Ya! Ke mana saja kau?"

"Aku masih di toko sepatu,"

"Cepat ke markas,"

"Markas besar atau rumahmu?"

"Err- ya, rumahku,"

"Nanti saja setelah Jungwoo selesai,"

"Cepatlah, aku ingin membicarakan sesuatu,"

"Yang lain?"

"Tinggal kau,"

"Mulailah duluan,"

"Astaga, cepatlah, aku tidak ak—"

"Iya, itu Jungwoo sudah selesai, aku akan segera pulang," potong Minho dan kemudian menyimpan ponselnya.

"Sepertinya kau sibuk sekali,"

"Begitulah. Setelah ini mau ke mana?" tanya Minho.

"Langsung pulang saja, sepertinya kau sangat sibuk,"

"Baiklah,"

- Two Faced -

"Datang juga dia," ucap Chan ketika Minho masuk ke dalam.

"Jadi apa yang ingin kau bicarakan?" tanyanya.

"Bagaimana ka—"

"Kau tidak menceritakannya pada mereka?" tanya Minho menatap Chan.

"Mereka tidak tanya,"

"Sudahlah, sebenarnya apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Minho.

"Misi kita selanjutnya," jawab Changbin.

"Misi selanjutnya adalah melakukan pengeboman di Distrik Gangnam, tempat salah satu markas musuh berada." jelas Chan.

"Lokasi pastinya?"

"Selene Cafe. Tak mungkin kau tak tau,"

"Kau serius?"

"Memangnya kenapa?" tanya Hyunjin.

"Jungwoo bekerja di sana,"

"Hah?"

"Tapi dia tidak tau apa-apa,"

"Syukurlah. Jadi kapan kita akan melakukan pengeboman?" tanya Jisung.

"Secepat mungkin," balas Chan.

"Sekarang pun bukan masalah," ujar Minho membuat seluruh atensi tertuju ke arahnya.

"Bagaimana caranya?"

"Beli saja sesuatu di sana, setelahnya aku akan tinggalkan bom itu di bawah meja,"

"Bukankah kalau begitu mereka akan tau?" tanya Chan.

"Itu resikonya. Tapi aku rasa tidak mungkin mengingat mereka semua mengenaliku,"

"Maksudmu?"

"Mereka mengenalku sebagai teman Jungwoo, dan ku rasa mereka tidak akan sadar kalau aku meletakkan bom di sana,"

"Tidak, itu terlalu beresiko, bagaimana jika kau—"

"Terbunuh?" tanya Minho memotong ucapan Hyunjin.

"Um, ya, begitu,"

"Tidak, tenang saja,"

"Aku tidak setuju. Lebih baik kita beraksi malam hari saja," balas Changbin yang sejak tadi diam.

"Ya sudah kalau begitu, aku pulang dulu," ujar Minho.

"Memangnya kenapa?" tanya Hyunjin.

"Aku baru tidur jam 4 dan bangun jam 6 tadi pagi," jawabnya sambil berjalan keluar dari sana.

"Astaga," gumam Chan.

"Hey, memangnya kau punya rencana?" tanya Hyunjin pada Changbin.

"Untuk apa? Aku yakin dia tidak akan tidur dan malah memikirkan rencana untuk nanti malam," balas Changbin.

"Benar juga,"

Sementara itu di rumah Minho..

"Sial, aku malah tidak bisa tidur," gumamnya yang kemudian duduk di atas kasur sambil mencorat-coret selembar kertas.

Ya, sebuah rencana untuk nanti malam pastinya.

-

To Be Continued

[Friday, May 10 2024]

Two Faced • Banginho [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang