"Jadi kau masih hidup?"
"Benar, Master. Maaf menghilang untuk waktu yang lama."
"Tidak masalah. Oh iya, ku dengar kau punya seorang adik?"
"Benar, dia baru saja menampakkan dirinya beberapa waktu lalu,"
"Siapa namanya?"
"Lee Felix,"
"Ah, anak itu ya.."
"Ada apa Master?" tanya Minho.
"Aku sempat dengar Hyunjin menyebut namanya beberapa kali, ada apa di antara mereka?"
"Sepertinya Hyunjin cemburu, biasanya dia bertingkah seperti seorang adik pada saya,"
"Pantas saja,"
"Kalau begitu saya permisi," ucap Minho undur diri.
Minho berjalan keluar ruangan sang Master dengan santai sembari melihat-lihat apa saja yang berubah sejak terakhir ia menginjakkan kakinya di sini.
"Pfft— daftar anggota yang tewas. Bisa-bisanya mereka memalsukan laporan itu," gumam Minho begitu ia melihat daftar anggota di ruang data, "sepertinya akan sedikit sulit ya mulai sekarang?"
Minho berjalan keluar dari ruang data dan kemudian mencari-cari keberadaan anggotanya yang lain—anggotanya sebelum bergabung dengan Chan.
"Minho! Sungguh, aku pikir kau benar-benar mati saat itu!" ujar salah satu rekannya, Park Seonghwa.
Minho tertawa mendengarnya.
"Sumpah, aku sudah berniat menghabisi Chan saat itu," sahut temannya yang lain, Ji Changmin.
"Lalu kenapa kau tidak menghabisinya?" tanya Minho.
"Karena Changmin dengar kalau dia diam saja saat Changbin membawanya kembali, dan Changmin tidak akan mau menghajar seseorang yang baru saja mengalami kejadian seperti itu," ujar temannya yang lain lagi, Kim Hongjoong.
"Lalu di mana Juyeon?"
"Masih memikirkanmu," jawab Seonghwa.
"Hah?"
"Dia pikir kau benar-benar mati. Makanya dia mengambil cuti untuk menenangkan pikirannya," jelas Hongjoong.
"Jadi begitu.."
"Mau pergi ke tempat Juyeon?" tawar Seonghwa.
"Ayo,"
- Two Faced -
"Ya! Lee Juyeon! Lihat siapa yang datang!" teriak Changmin begitu ia masuk ke unit apartemen Juyeon.
"Diamlah," balas Juyeon tanpa menoleh.
"Kau jadi pendiam ya sejak aku pergi," ucap Minho.
"Changmin, jangan menakutiku,"
"Jadi kau lebih suka jika aku mati? Baiklah." balas Minho setelah melingkarkan lengannya di leher Juyeon, berniat mencekiknya.
"AAAHH! MAAF, MAAFKAN AKU MINHO! AKU MASIH MAU HIDUP!!" teriak Juyeon berusaha melepas lengan Minho.
"Makanya jangan berlebihan,"
"Ugh, habisnya anggota tim Chan hyung terlihat lebih diam dari biasanya,"
"Bukankah mereka memang diam?"
"Hah?"
"Changbin dan Chris kan memang pendiam, sementara Hyunjin menjalani misi, dan Jisung sendirian di sana,"
"Tunggu, dari mana kau tau?" tanya Hongjoong.
"Dari Hyunjin, tentu saja,"
"Ah iya, bagaimana hubunganmu dengan Chan hyung? Ku dengar kalian dekat," tanya Juyeon.
"Begitulah,"
"Begitu bagaimana? Kau mau menikah?"
Bugh!
"Aw! Iya iya maaf," ucap Juyeon setelah Minho memukulnya.
"Tapi aku serius.." lanjutnya.
"Aku tidak tau, tanyakan pada Chris,"
"Kau kenapa memanggilnya Chris, sih?" tanya Hongjoong penasaran.
"Karena lebih mudah ku ucapkan?"
"Lebih mudah mengucap Chan dibanding Chris tau," balas Juyeon, "ngomong-ngomong kalian meninggalkan Seonghwa sendirian?"
"Dia bilang tidak mau ikut," jawab Hongjoong.
"Kenapa?"
"Entahlah, aku tidak tanya,"
"Jadi, kapan kau kembali bekerja?" tanya Minho.
"Mungkin besok? Entahlah, Master memberiku waktu satu minggu, dan masih tersisa satu hari lagi.."
"Apa yang kau lakukan selama satu minggu itu?"
"Memikirkanmu."
"Jangan mengatakan hal yang menggelikan,"
"Sungguh! Kau adalah teman terbaik yang pernah ku miliki! Meskipun kau cuek, aku tau kalau kau sebenarnya peduli pada kami. Kalau tidak, mana mau kau datang ke sini. Dan lagi, kau sudah seperti seorang saudara bagiku," jawab Juyeon dalam satu tarikan nafas.
"Aku pusing mendengarnya," komentar Changmin.
"Jangan mimpi. Aku tidak mau punya saudara sepertimu," balas Minho.
"Kau jahat," tukasnya.
"Aku sudah punya adik. Aku tidak mau punya saudara lain,"
"Siapa?"
"Lee Felix,"
"Ah, aku dengar Hyunjin membicarakannya beberapa kali. Orang seperti apa dia?" tanya Hongjoong yang sejak tadi menyimak.
"Aku baru bertemu dengannya pertama kali saat aku pulang kemarin. Kami terpisah sejak kecil, dan aku tidak tau kalau aku punya seorang adik. Dan ku rasa Felix anak yang diam? Maksudku, dia seperti Changbin, namun versi ramah. Kau paham, kan?"
"Ah, aku paham.." ujar Juyeon.
"Lalu setelah ini apa rencanamu?" tanya Hongjoong pada Minho.
"Jalani saja apa yang akan terjadi. Aku tidak ada rencana khusus."
"Sungguh?"
Minho mengangguk.
"Baiklah, karena waktu liburku masih tersisa, ayo kita pergi besok! Sudah lama sejak kita pergi bersama," usulnya.
"Tidak buruk.."
-
To Be Continued
[Wednesday, May 29 2024]
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Faced • Banginho [✓]
FanfictionSemua orang bermuka dua. Tidak ada seorangpun yang benar-benar bisa dipercaya di dunia ini. Termasuk Lee Minho, seorang laki-laki yang kini jadi rekan satu tim Chan untuk menjalani misinya beberapa bulan ke depan. warn!! - fiction ≠ real - harsh wor...