file: 03

176 31 1
                                    

Terhitung lima hari sejak Minho pindah ke sebelah rumah Chan. Dan Chan sendiri hanya bersikap acuh tak acuh pada Minho.

Oh ayolah, Minho bahkan sama sekali tidak peduli tentang sikap Chan padanya.

Tapi sialnya hari ini Minho terpaksa mengunjungi Chan sebab ia mendapat sebuah pesan dari atasannya untuk mendiskusikan sesuatu dengan sang tetangga. Dan sepertinya Minho harus banyak-banyak bersabar karena Chan kelihatan tidak menyukainya.

Setelah menekan bel sebanyak dua kali, Minho memilih untuk menunggu di depan, karena dia tau Chan ada di dalam. Menunggu sang pemilik rumah untuk membuka pintu.

Klek..

"Oh, kau. Ada apa?" ujar Chan.

"Aku ingin mendiskusikan sesuatu denganmu, perintah Master,"

"Silahkan masuk,"

Minho melangkahkan kakinya masuk ke dalam. Sepertinya Chan sangat menyukai warna hitam kalau melihat isi rumahnya.

"Langsung saja, kau mau membicarakan apa?" tanya Chan.

"Aku tidak tau jelasnya bagaimana, tapi Master menyuruhku untuk bekerja sama denganmu perihal beberapa misi ke depan. Entah apa tujuannya, aku tidak mengerti," jelas Minho.

"Misi? Maksudnya kau dan aku akan ditempatkan dalam satu tim, begitu?" tanya Chan memastikan.

"Sepertinya. Dan setelah semua misi selesai, aku akan membantumu,"

"Membantu? Untuk apa?" tanyanya bingung.

"Membalaskan dendammu pada orang yang membunuh keluargamu, tentu saja," jawabnya buat Chan terdiam.

"Dari mana kau tau soal itu?" tanyanya dingin.

"Kau pikir aku tidak punya informasi apapun tentangmu? Aku tau kau hanya ingin bekerja sama jika kau mendapat keuntungan, bukan? Maka dari itu aku menawarkannya padamu,"

Chan menghela nafas, "akan ku pikirkan nanti,"

"Baiklah. Ini kontakku," ujarnya memberikan sebuah kartu nama pada Chan, "oh iya, nanti malam akan ada pertemuan. Jangan sampai lupa, Chris," ucap Minho sebelum ia pulang ke rumahnya.

Tunggu, Chris? Sebenarnya siapa dia?

Chan lantas mendengus kesal dan memilih untuk memikirkan tawaran Minho yang terdengar menguntungkan baginya. Karena mau dilihat dari sisi manapun, tawaran ini terlalu menguntungkan untuknya.

Tentu saja. Kapan lagi Chan bisa mendapat kesempatan untuk menghabisi orang yang telah membunuh keluarganya dulu?

Tapi Chan tidak sebodoh itu untuk menyadari sesuatu. Untuk apa Minho menawarkannya sebuah bantuan ketika dia sendiri tidak mendapatkan keuntungan apapun?

'Orang aneh,' pikirnya.

Sementara Minho di rumahnya..

"Aku harap dia mau menerimanya,"

"Tapi kalau dia menolak bagaimana?"

"Ah, itu urusan Master, yang penting aku sudah menawarkan hal yang menguntungkan untuknya,"

Dan segala celotehan lainnya yang sejak tadi pikirkan.

Meski Minho yakin kalau Chan akan menerima tawaran itu, dia tetap memikirkannya seolah Chan akan menolaknya.

Hei, siapa yang akan menolak keuntungan seperti itu?

Drrt..

Getaran pada ponsel di tangannya membuat Minho mengalihkan pandangannya dari langit-langit ruang tamu ke arah ponselnya.

Unknown Number
|Katakan padaku apa keinginanmu sebenarnya

'Oh, Chris,' batin Minho.

Vulpine 'LMH
|Tidak ada

Wolf 'CB
|Mana mungkin

Vulpine 'LMH
|Tentu saja tidak ada
|Kau pikir aku ini apa

Wolf 'CB
|Lalu untuk apa menawarkan bantuan?

Vulpine 'LMH
|Aku sendiri tidak tau apa tujuanku
|Karena setauku kau hanya mau bekerja sama dengan imbalan
|Mungkin itu alasannya

Wolf 'CB
|Masuk akal
|Tapi aku masih tidak yakin

Vulpine 'LMH
|Whatever, Chris

-

To Be Continued

[Monday, May 06 2024]

Two Faced • Banginho [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang