Teach Me Chapter 1

1K 10 0
                                    

"Jadi kalo I, to be-nya am. You, they, we to be-nya are. Terakhir, he, she, it to be-nya is," sahut seorang wanita paruh baya.

Seorang gadis kecil memanggut-manggutkan kepalanya tanda ia paham. Wanita itu tersenyum puas dan mengelus rambut gadis di depannya lalu menutup buku yang dipegangnya. Gadis kecil itu berterima kasih dan pulang ke rumahnya.

"Udah selesai kan? Aku nonton TV ya," sahut seorang gadis yang baru keluar kamarnya untuk menuju ruang TV di sebelah ruang tamu.

"Iya, sok."

Gadis yang tengah menonton TV itu bernama Clara, seorang siswi menengah atas yang baru mau lulus. Saat ini ia sedang menunggu hasil pengumuman Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi. Ia telah menetapkan pilihan PTNnya dan ia sangat berharap ia lolos.

Memiliki ibu yang merupakan guru les Bahasa Inggris menjadi salah satu faktor mengapa Clara menyukai mata pelajaran yang satu ini. Oleh karena itu ia memilih jurusan Sastra Inggris, katanya ia ingin dapat kerja di luar negeri nantinya.

Selain tempat les, rumah menjadi tempat proses bimbingan belajar privat berlangsung. Tepatnya di ruang tamu rumah Clara. Setiap ada murid yang datang, Clara selalu menetap di dalam kamarnya. Sebenarnya ia ingin menonton TV namun tidak diperbolehkan oleh ibunya karena suara yang akan menganggu pembelajaran.

"Kamu inget Dion?" tanya ibu Clara sambil membereskan buku-buku di meja tamu.

"Anaknya Pak Bobby? Blok sebelah?"

"Iya. Dia lagi butuh bimbingan buat tes TOEFL. Mulai besok bakal les sama Ibu."

"Oh ya?" jawab Clara datar karena tidak tertarik dan masih fokus ke layar bercahaya di depannya.

"Kamu salam ke dia ya, udah lama gak ketemu juga."

"Males ah Bu."

"Kok gitu? Dulu kan kalian sering main bareng. Apa ya? Kamu dulu suka jadi princess terus dia jadi ksatrianya," ucap ibu Clara dengan tawa kecil.

"Ih itu udah lama banget! Waktu SD! Sekarang udah gak pernah ketemu lagi," jawab Clara kali ini telah memalingkan wajahnya untuk menatap ibunya.

"Sapa sebentar aja masa gak mau? Daripada kamu membusuk di rumah karena nganggur gak ngapa-ngapain."

"Ya udah oke."

Ibu Clara tersenyum dan mengecup pipi kanan anaknya yang dibalas dengan senyuman juga. Ibu Clara pergi meletakkan buku-buku pelajaran Bahasa Inggris itu ke dalam lemari buku sementara Clara melanjutkan acara menonton TVnya.

⊹₊⋆☁️⋆⁺₊⋆ ☀️ ⋆⁺₊⋆☁️⋆₊ ⊹

"Halo Tante, udah lama gak ketemu."

"Eh Dion! Udah gede banget sekarang, pangling jadi makin ganteng!"

Clara yang biasanya menunggu pembelajaran selesai di kamarnya kini sedang terpaksa ikut menyambut tamu yang datang ke rumahnya. Seorang laki-laki bertubuh tinggi, rambut agak panjang, dan suara yang sudah sangat memberat. Teman masa kecil Clara, tidak lain adalah Dion.

"Hai My Lady!"

"Dih apaan sih geli dengernya, udah lama banget."

"Clara! Maaf ya, anak gadis emang suka nakal! Panggil aja princess-mu ini pake panggilan dulu, gak usah sungkan kamu kan ksatrianya," ucap ibu Clara sambil memukul punggung anak gadisnya.

Clara meringis kesakitan sementara Dion hanya tertawa kecil. Akhirnya ibu Clara mempersilahkan Dion untuk duduk, dan tentu saja, Clara masih belum diperbolehkan untuk pergi.

FantasizesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang