06 Rain

180 22 0
                                    

Malam yang dingin hujan datang dengan sangat lebat kilat terang sekali membuat siapapun takut akan keluar.
Semua orang akan menikmati dinginnya malam ini di temani dengan makanan yang panas-panas dan pedas.

Tapi tidak dengan Doyoung.

Yang sekarang sedang menahan sakit sekujur tubuhnya,dimana Jihoon membawa Doyoung masuk kedalam gudang dengan ikat pinggang di tangannya.

Jihoon tiada henti melayangkan ikat pinggang itu ke tubuh putih Doyoung tanpa ampun.

Ctakk

Ctakk

"Ampun,hyung"ucapnya dengan gemetar.

Jihoon seolah menulikan pendengarannya dan sibuk dengan ikat pinggang itu. Doyoung hanya bisa menangis karena cambukan itu sangatlah sakit mengenai badannya.

Ctakk

"Ini hukuman,karena kamu berkelahi disekolah!"

Ctakk

"dan ini hukuman karena kamu kabur dari sekolah!!"

Ctakk

Cambukan itu terus mengenai tubuh milik Doyoung,dia berharap agar Jihoon menghentikan aksinya.dia tidak kuat menahan kesakitan ini. Tetapi apa yang harus dia lakukan,hanya menyerah dan menyerah lah yang bisa dia lakukan.

"DAN INI HUKUMAN KERENA KAMU MENDAPATKAN NILAI DIBAWAH 80!!"Kata Jihoon dengan penuh amarah,dia benar-benar tidak sabar ingin membunuh adiknya,tapi dia masih memiliki akal sehat untuk tidak melakukan itu.

Doyoung sangat tidak tahan, tubuhnya sangat sakit sekarang bahkan ada yang sudah berdarah.

"Hyung,jebal "lirihnya.

Jihoon berhenti dengan nafas yang memburu saking capeknya memukul Doyoung.Jihoon sedikit menjauh,lalu dia menatap Doyoung dengan keadaan yang sudah kacau,luka berdarah di punggungnya,dan juga biru-biru di tepi-tepi lukanya. Melihat itu tidak membuat dia iba,dia justru menatap Doyoung dengan jijik ,darah itu sedikit menetes di lantai.

"Malam ini tidur Disini"ucap Jihoon lalu meninggalkan Doyoung sendirian disana.

Doyoung lelah,dia duduk sambil menahan tangisnya yang lama-kelamaan semakin sesak di dadanya.

"ARKHHH,eomma hiks..." Teriaknya, hampir lelah menghadapi ujian besar ini.

Jihoon melihat Asahi di depan pintu gudang hanya bisa menaikan sebelah alisnya"kenapa?"tanya Jihoon.

Asahi melihat Jihoon,dia melihat semua perlakuan Jihoon kepada Doyoung,mau menghentikannya juga itu tidak akan ada artinya.

"Jangan terlalu berlebihan,hyung."Asahi hanya bisa mengatakan itu, dia juga bingung harus bagaimana. kemudian dia pergi begitu saja meninggalkan Jihoon yang masih menatap dia heran.

Jihoon terdiam beberapa saat setalah itu dia di kejutkan dengan guntur yang sangat keras suaranya.

"aiishh.mengagetkan ku saja"cibirnya. Guntur itu semakin lama semakin kuat suaranya.Kemudian pergi dari gudang.

Didalam sana,Doyoung sedang mengobati lukanya...
Jihoon selalu memberikan obat P3K untuk jaga-jaga di gudang,entah itu kasihan Jihoon melihat Doyoung atau hanya tidak mau orang-orang tahu bahwa dia yang melakukannya.

Tidak hanya sekali dua kali Jihoon menghukum Doyoung dengan kekerasan bahkan 5 tahun belakangan ini,

Doyoung tidak mau merepotkan para saudaranya untuk membantunya mengobati luka-luka yang telah mereka perbuat kepadanya,dia terima mungkin kerena mereka belum bisa menerimanya kembali.

Dear Doy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang