"Kau baru saja pulih dari demam, seharusnya kau tidak boleh makan es krim terlebih dahulu, Jennie." Ucap Lisa pada Jennie yang kini berdiri di sampingnya, keduanya kini tengah mengantri untuk membeli makanan dingin dan manis yang sudah diinginkan Jennie dari beberapa hari yang lalu.
"Kau mengatakan padaku jika kau akan menuruti kemanapun aku pergi dan menuruti apapun yang aku inginkan, kenapa sekarang ucapanmu berbeda?" Tanya Jennie, dia mengangkat kepalanya untuk menatap Lisa, gadis jangkung itu terkekeh, dia tidak tahan dengan tatapan memelas yang diberikan Jennie untuknya.
"Baiklah, kau boleh makan es krim namun tidak boleh terlalu banyak." Ucap Lisa, dia menyentil dahi Jennie pelan setelahnya yang membuat Jennie langsung memajukan bibirnya sambil mengusap dahinya.
"Ayah dan ibumu menitipkan dirimu padaku, Jennie. Jadi aku harus menjagamu dengan baik." Jennie mendengus sebal kala Lisa sekarang malah begitu bersahabat dengan orang tuanya, untuk kencan kali ini, Lisa sudah berhasil menjemput Jennie di rumahnya, dengan mudah Lisa mendapatkan ijin dari orang tuanya, terutama ibunya yang memang tampak sangat menyukai Lisa.
"Kenapa kau terlihat tidak senang karena aku mengenal orang tuamu? Orang tuamu saja tidak mempermasalahkan keberadaan ku." Lisa dengan jahil mencolek pipi Jennie yang membuat Jennie langsung menyeka pipinya dengan kasar, sayangnya keadaan mereka berbeda, Jennie tidak ingin Lisa terlalu mengenal keluarganya karena perannya disini hanyalah untuk membantu Irene.
Alasan kenapa Jennie langsung mengiyakan kencan hari ini juga karena dia dan Irene akan melakukan skenario palsu mereka, Jennie sudah mengabari Irene tentang lokasi kencan mereka hari ini, sepertinya sahabat cantiknya itu sekarang sedang dalam perjalanan.
"Kenapa lucu sekali." Lisa tertawa puas dan maju satu langkah karena antrian semakin lama semakin pendek.
"Orang tuaku jadi banyak bertanya soal dirimu asal kau tahu." Ucap Jennie, dia tidak berbohong untuk yang satu ini, orang tuanya jadi begitu penasaran, apalagi ibunya, bahkan mungkin di dalam pikirannya, Eomma Kim menganggap Lisa dan dirinya sedang melakukan pendekatan.
"Itu wajar saja, Jennie. Aku juga akan banyak bertanya jika aku menjadi orang tuamu, orang tuamu tentu harus mengetahui latar belakang calon menantunya." Jennie langsung mengangkat tangannya, menunjukkan kepalan tangannya pada Lisa yang kini semakin tertawa.
"Percaya atau tidak, sebenarnya waktu menjenguk mu, lututku sedikit lemas, itu pertama kalinya aku pergi mengunjungi rumah gadis yang aku suka dan aku takut tidak diterima oleh orang tuamu." Jennie yang mendengar itu langsung mengangkat satu alisnya.
"Pembohong, aku tidak percaya." Ucap Jennie, Irene sendiri pernah mengatakan pada Jennie jika Lisa pernah berkunjung ke unit apartemennya dan mereka menikmati makan malam bersama.
"Aku serius Jennie, aku memang pernah berpacaran atau dekat dengan gadis-gadis lain, namun aku tidak pernah berkunjung ke rumah mereka apalagi sampai bermain ke kamar mereka." Ucap Lisa, "apa aku terlihat begitu buruk di matamu?" Tanya Lisa sambil menggelengkan kepalanya.
"Kita bahas nanti, sudah giliran kita sekarang, rasa apa yang kau inginkan?" Tanya Jennie setelahnya, "aku ingin rasa mangga dan vanilla saja." Ucap Lisa, dia memilih ukuran berukuran sedang setelahnya.
"Untukmu yang kecil saja, kau tidak boleh makan terlalu banyak." Ucap Lisa, "tapi itu terlalu kecil, aku ingin yang berukuran sedang juga." Rengek Jennie.
"Baiklah, dua ukuran sedang, rasa apa yang kau inginkan?" Tanya Lisa setelahnya, "aku ingin rasa coklat mint dan stroberi." Jennie menunjuk pilihannya, Lisa segera membayar pesanan mereka sedangkan Jennie dengan kegirangan mengambil dua cup makanan manis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE - JENLISA [G×G]
FanfictionJennie diminta oleh sahabatnya Irene untuk membalas dendam atas kesakitan hati yang dia rasakan dari seseorang bernama Lisa, gadis yang menghosting dirinya setelah mereka dekat selama beberapa bulan. Pada awalnya, Jennie merasa ragu untuk membantu I...