"Ini bukan pertama kalinya Lisa berkunjung ke rumah namun kenapa rasanya kau begitu bersemangat karena kekasihmu ingin datang kemari?" Eomma Kim menggelengkan kepalanya begitu melihat putrinya yang sedari tadi mondar mandir tidak jelas, Jennie seperti salah tingkah karena jika dilihat dari lokasi yang kekasihnya bagikan untuknya, posisi Lisa semakin lama semakin mendekati rumahnya.
"Ini memang bukan yang pertama kali tapi aku sudah tiga hari tidak bertemu dengan Lisa, Eomma." Balas Jennie sambil kembali melihat layar ponselnya, kekasihnya yang semakin lama semakin sibuk di restoran itu bahkan sampai tidak sempat untuk bertemu dengannya, bayangkan saja bagaimana rindunya yang sudah menumpuk untuk Lisa, ditambah Jennie sekarang tidak memiliki pekerjaan apapun, dia menghabiskan waktu sepanjang hari di rumah, dari pagi sampai malam.
Jennie jadi tidak memiliki teman berbicara selain ibu kandungnya, apalagi jika Lisa sudah disibukkan dengan pekerjaannya, meski terkadang bagi Jennie pembicaraan ibunya tidak terlalu penting, namun itu lebih baik daripada dia kesepian di rumah sendirian, huh, seharusnya dia tidak terlahir menjadi anak tunggal agar memiliki teman lain di rumah, namun sudah sangat terlambat jika dia ingin meminta adik bukan? Tidak mungkin ibu kandungnya melahirkan lagi!
"Tiga hari saja kau sudah seperti cacing kepanasan, Lisa juga pasti akan sampai sebentar lagi, duduk saja dengan tenang lalu keluar dan sambut Lisa nantinya." Jennie mendengus sebal begitu mendengar ucapan ibu kandungnya yang tengah memotong buah melon, sebenarnya bukan dia saja yang tidak sabar bertemu dengan gadis jangkung itu, dia yakin orang tuanya juga sama, terbuktikan dari bagaimana ibunya memasak banyak makanan untuk Lisa, ditambah ibunya sampai mengeluarkan banyak buah yang dipotong-potong rapi.
"Kenapa lokasinya tidak jalan..." Jennie mengeluarkan protesnya kala posisi kekasihnya tidak lagi bergerak, "mungkin Lisa berhenti di lampu merah terakhir." Jennie manggut-manggut, ucapan ayahnya yang duduk di meja makan sambil membaca koran terdengar masuk akal.
"Benar juga, aku akan menunggu diluar saja karena Lisa akan tiba sebentar lagi." Jennie melangkahkan kakinya keluar dari rumah, membuat orang tuanya hanya mampu menggelengkan kepalanya saja melihat tingkah putri semata wayang mereka yang memang selalu berbunga-bunga jika membahas Lisa.
Jennie duduk di kursi teras sambil mengangkat kedua kakinya dan memainkan ponselnya, untungnya komunikasinya dan kekasihnya selalu lancar, jadi meski Lisa sibuk selama tiga hari sekalipun, keduanya masih bertukar pesan bahkan melakukan panggilan video di malam hari.
Suara klakson yang familiar membuat Jennie berbinar, dia langsung bangkit begitu melihat sebuah mobil hitam yang adalah milik Lisa berhenti di depan gerbang rumahnya, Jennie tersenyum lebar begitu melihat kekasihnya yang sudah sangat dia rindukan kemudian turun dari kursi kemudi.
"Sayang!" Lisa terkekeh geli mendengarnya teriakan Jennie, dia bukan malu, namun bagaimana jika ada tetangga yang mendengar?
Layaknya di rumah sendiri, Lisa kemudian membuka pagar rumah Jennie dan melangkahkan kakinya masuk, jelas Lisa mengetahui jika kekasihnya sudah ingin berlari dan melompat ke pelukannya, bahkan tanpa Jennie sadari, dirinya sudah melompat-lompat kecil saking bersemangatnya bertemu dengan Lisa.
"Jangan berlari dan jangan melompat." Lisa memperingati namun semua itu sia-sia, Jennie yang sudah terlalu bersemangat langsung berlari dan melompat ke pelukannya.
"Kalian ini.. kalian bisa saja terjatuh." Jennie yang memeluk leher Lisa erat-erat menoleh karena mendengar suara lain, "kenapa kau tidak memberitahuku jika Chaeyoung ikut datang kemari?" Tanya Jennie, ini juga bukan pertama kali Chaeyoung mengunjungi rumahnya karena gadis berambut pirang itu selalu menjadi orang ketiga di antara mereka.
"Apa aku tidak memberitahumu?" Jennie menggelengkan kepalanya, namun kehadiran Chaeyoung juga bukan menjadi masalah, dia kembali memeluk gadis yang lebih tinggi darinya itu erat-erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE - JENLISA [G×G]
FanficJennie diminta oleh sahabatnya Irene untuk membalas dendam atas kesakitan hati yang dia rasakan dari seseorang bernama Lisa, gadis yang menghosting dirinya setelah mereka dekat selama beberapa bulan. Pada awalnya, Jennie merasa ragu untuk membantu I...