"Aku bisa membayangkan bagaimana ocehan Chaeyoung saat tahu Lisa menghabiskan uang dua juta won di kasino." Ucap Jisoo dengan kekehan nya, dia sedang bersama Jennie dan beberapa orang staff yang sedang membersihkan area klub sebelum mereka kembali membuka klub di pukul enam sore nanti.
"Bukan salahku bukan? Dia yang terus menerus ingin bermain sampai dia kalah begitu banyak." Ucap Jennie, jika Chaeyoung tidak menari Lisa untuk pulang, Jennie percaya diri dia bisa lebih banyak menghabiskan uang Lisa di akhir pekan lalu.
"Tentu bukan salahmu, Jennie. Meski kita sudah mengenal Lisa, namun apapun yang dia lakukan di tempat ini murni seratus persen adalah keinginannya sendiri, kau tidak perlu merasa bersalah." Ucap Jisoo sambil membersihkan gelas-gelas di hadapannya satu per satu, sebelum klub malam nantinya beroperasi, mereka memang harus memastikan kebersihan klub terlebih dahulu.
"Lagipula hanya dua juta won, itu bukan jumlah yang besar untuk dihabiskan di kasino, masih ada orang yang jauh lebih gila lagi daripada Lisa." Ucap Jisoo dan Jennie manggut-manggut, memang benar, dua juta won bukan nominal yang besar untuk dihabiskan di klub.
"Ah ya.. siapa sebenarnya gadis berambut pirang yang selalu bersama Lisa? Dia sudah mengunjungi klub dua kali dan selalu datang bersama gadis berambut pirang itu." Tanya Jennie, "haish, sedari tadi aku menyebutkan Chaeyoung namun kau tidak menangkap maksudku?" Tanya Jisoo.
"Aku tahu jika namanya adalah Chaeyoung, namun apa hubungan yang dia miliki dengan Lisa? Apa mereka adalah kakak adik?" Tanya Jennie, dia tentu harus mengenal pelanggan setia di klub ini sekaligus mencari informasi yang sekiranya bisa dia berikan untuk Irene, sahabatnya.
"Dia sahabat Lisa, sejauh yang aku ketahui, mereka sudah berteman sedari kecil, Chaeyoung dipercaya oleh orang tua Lisa untuk menemani dan menjaga Lisa kemanapun, termasuk ke klub karena sepertinya orang tua Lisa tidak tahu jika putri mereka sering bersenang-senang di tempat ini." Jennie manggut-manggut mendengarnya, jika hanya sekedar sahabat, mungkin Irene sudah mengenal siapa Chaeyoung.
"Kau pasti berpikir mereka adalah sepasang kekasih bukan? Orang-orang yang melihat mereka pasti akan berpikir hal yang sama, itu kenapa setiap Lisa berkunjung, dia tidak mau berdekatan dengan Chaeyoung, dia selalu mengatakan Chaeyoung menjadi penghambatnya mendapatkan gadis cantik." Ucap Jisoo sambil menggelengkan kepalanya.
"Dia terlihat begitu genit dan suka menggoda orang lain." Balas Jennie dan Jisoo terkekeh, "untuk anak baru sepertimu, kau pasti akan merasa tidak nyaman dengan sikap orang-orang seperti Lisa, itu kenapa aku tidak terlalu menanggapinya karena dia dulu juga sangat genit denganku bahkan terang-terangan mengatakan jika aku adalah tipe nya, kami justru terlihat seperti teman dekat sekarang." Ucap Jisoo.
"Lisa sebenarnya baik, hanya saja dia memang nakal, jika sudah mengenalnya lebih dalam lagi, Lisa adalah orang yang asik untuk dijadikan teman, terbukti dari bagaimana Chaeyoung yang sudah lama berteman dengannya." Jelas Jisoo dan Jennie manggut-manggut.
"Dia terlalu genit, apa ada gadis yang mau menjadi kekasihnya jika sikapnya seperti itu?" Tanya Jennie, "jangan salah, meski dia genit namun parasnya lumayan, dia juga orang yang berada, banyak gadis-gadis di klub ini yang menyukainya, itu kenapa rasa percaya dirinya setinggi langit, namun aku akui, dia memang bisa mendapatkan gadis dengan mudah karena mulut manisnya." Jawab Jisoo.
"Hey, aku peringatkan agar kau jangan termakan ucapan manisnya, dia buaya sejati." Ucap Jisoo yang dibalas gelengan oleh Jennie, "tentu saja tidak, aku akan bekerja secara profesional disini." Balas Jennie setelahnya.
"Bagus, intinya kita juga saling menjaga disini, jika kau ingin berteman dengan Lisa aku juga tidak melarang, tapi dia tidak cocok untuk dijadikan kekasih." Ucap Jisoo dan Jennie menganggukkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE - JENLISA [G×G]
أدب الهواةJennie diminta oleh sahabatnya Irene untuk membalas dendam atas kesakitan hati yang dia rasakan dari seseorang bernama Lisa, gadis yang menghosting dirinya setelah mereka dekat selama beberapa bulan. Pada awalnya, Jennie merasa ragu untuk membantu I...