Malam hari ini, Jennie bekerja seperti biasanya, begitu juga dengan Jisoo yang berada di sampingnya, meski rasanya tangannya sudah mulai pegal meracik minuman, namun pekerjaan tetap pekerjaan, mereka harus menyelesaikan semua pesanan yang semakin lama justru semakin banyak satu per satu.
Padahal pihak klub sendiri sudah menambah satu bartender lagi, kini Jennie dan Jisoo sudah memiliki satu rekan kerja tambahan yang juga tengah sibuk membuat minuman atau sesekali mengambil minuman kaleng di kulkas untuk diberikan pada pelanggan.
Jennie yang keadaannya masih kacau harus bekerja secara profesional, ini yang paling sulit untuk dilakukan sebenarnya, namun dengan menyibukkan diri, ini menjadi salah satu cara baginya untuk melupakan masalah yang sedang dia hadapi.
Jennie menganggap apa yang terjadi antara dirinya, Lisa dan Irene adalah masalah besar sekarang, ditambah mulut bodohnya malah membongkar perannya sendiri pada Lisa, kenapa dia malah mengatakan jika dirinya hanya membantu Irene untuk membalas dendam? Kini Lisa justru malah marah dengannya dan Jennie tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki keadaan.
Jelas jika dia semakin menyakiti Lisa, kali ini bukan karena dia menolak cinta Lisa, namun ditambah karena Lisa mengetahui fakta jika selama ini dia dan Irene untuk membalaskan dendam pada Lisa.
Hubungan mereka pasti hancur, itu yang Jennie pikirkan semalaman sebelum tidur kemarin, jangankan menjadi sepasang kekasih, menjadi teman juga tidak mungkin lagi karena Lisa pasti sudah sangat kecewa dan marah dengannya.
Jennie juga berpikir, jika keadaan dibalik, mungkin dirinya juga akan merasakan kekecewaan yang sama, bayangkan saja bagaimana rasanya saat kau tulus mencintai seseorang namun ternyata sebenarnya kau hanya dijebak untuk disakiti.
Jennie refleks menoleh begitu melihat seseorang berjalan menuju Jisoo, dia sampai menghentikan gerakan tangannya yang tengah menuang minuman beralkohol ke sebuah gelas karena melihat Lisa, penampilannya terlihat menawan malam hari ini, dan ada senyuman besar di wajah gadis jangkung itu.
"Jisoo, aku membuat reservasi di meja satu, Troye memintaku untuk mengkonfirmasi ulang padamu." Jennie yang mendengar suara Lisa berdebar tak karuan, namun Lisa sama sekali tidak melihat kearahnya, seolah-olah dia tidak ada di samping Jisoo.
"Padaku? Kenapa padaku?" Tanya Jisoo bingung, dia melirik Jennie sekilas namun Jennie langsung menyibukkan diri.
"Aku tidak berbohong, Troye mengatakan jika manajer kalian tidak masuk hari ini jadi semua reservasi harus dikonfirmasi padamu terlebih dahulu." Ucap Lisa sambil menunjukkan layar ponselnya, ada percakapannya dengan pemilik klub di sana.
"Ah, baiklah, tidak biasanya kau memesan meja nomor satu, biasanya kau tidak suka duduk terlalu depan." Ucap Jisoo, "aku ingin menjadi anak muda yang bersenang-senang malam ini, dan berikan setidaknya empat wanita cantik untuk menemani diriku." Jisoo kemudian mengerutkan keningnya.
"Kenapa kau tiba-tiba ingin ditemani oleh wanita cantik?" Tanya Jisoo bingung, ditambah Lisa juga mereservasi meja yang paling mahal, apa yang sedang merasuki anak ini? Begitu pikirnya.
"Aku ingin bersenang-senang, aku tunggu, jika tidak cantik dan sexy, maka aku akan meminta yang lain, berikan beberapa minuman terbaik juga." Jisoo menghela nafasnya begitu melihat Lisa langsung berbalik dan berjalan menuju mejanya.
"Keluarkan lima botol soju, lima botol beer dan antar ke meja nomor satu, berikan beberapa gelas berisi es batu juga." Ucap Jisoo pada staff baru di sampingnya, dia kemudian mengambil walkie talkie yang terhubung dengan staff lain.
"Hem.. Nayeon, Somi, lalu.. Miyeon dan Tzuyu, ke meja nomor satu." Ucap Jisoo setelahnya, Jennie yang mendengar itu ingin protes, kenapa Jisoo langsung menuruti ucapan Lisa begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE - JENLISA [G×G]
FanfictionJennie diminta oleh sahabatnya Irene untuk membalas dendam atas kesakitan hati yang dia rasakan dari seseorang bernama Lisa, gadis yang menghosting dirinya setelah mereka dekat selama beberapa bulan. Pada awalnya, Jennie merasa ragu untuk membantu I...