23

277 21 0
                                    




  Hari ini adalah hari di mana name pulang kembali kenegaranya. Saat ini para petinggi bonten dan name berada di bandara.

  "Name jangan lupa kasih kabar ya kalau udah sampai" ucap ran. "Iya kak ran nanti aku kabari kalau sampai" ucap name. "Jaga diri baik baik ya" ucap kakucho.

  "Nanti kalau misalnya mau uang lagi telpon saja" ucap kokonoi. "Baiklah" ucap name. "Name peluk" ucap rindou. Lalu name memeluk rindou erat. "Kak rindou jangan nangis ya?" Ucap name dengan goda.

  "Mana mungkin aku nangis hiks" ucap rindou sambil memalingkan wajah untuk menyembunyikan air mata yang ia tahan. Name tersenyum tipis melihat sikap rindou. "Kalau begitu aku pergi dulu ya" ucap name.

  "Baiklah hati hati ya" ucap takeomi. Name pun melepas pelukan rindou lalu melangkah menuju bagian pesawat nya berada. "Aku pergi dulu kalau begitu sampai ketemu lain waktu bye" ucap name.

  Para petinggi bonten melambai tangan pelan setelah name sudah merasa jauh mereka langsung nangis. "Hiks gue bakal kangen name hiks" ucap sanzu.

  "Nanti siapa yang ajak gue shopping" ucap kokonoi. "Hah sudahlah ayo kembali" ajak mochizuku. Mereka pun kembali ke mansion. Sementara itu name, sudah berada di dalam pesawat.

  Ia pun menuju tempat duduknya dan duduk disitu. Disamping name duduk ada seorang lelaki yang menatapnya. Name menoleh dan betapa terkejutnya bahwa yang ia lihat adalah.. makhluk halu- ekhem maksudku Reyan, temannya.

  "Reyan?! Itu lu?" Tanya name menggunakan bahasa Indonesia. "Iya ini gue dan lu name?" Tanya Reyan yang juga terkejut. "Yaiyalah gak lihat betapa cantik diriku?" Ucap name dengan pede. "Pantes kok mirip sama name ternyata lu, ngapain lu di Jepang?" Tanya reyan.

  "Gue melakukan silaturahmi kepada kakak sepupu jahanam ku" ucap name dangan kata kata 62+. "Waw gue baru tahu kalau lu ada kakak sepupu di Jepang. Ah iya lu bakal lanjut sekolah lagi?" Tanya reyan.

  Name mengangguk menjawab pertanyaan teman sesama negaranya itu. "Wih gue ikut lu ya" ucap reyan dengan riang. "Boleh aja" ucap name.

  Lalu mereka dilanda keheningan saat pesawat mulai terbang menuju negara Indonesia. "Rey lu masih suka Lia?" Tanya name memecah keheningan. Reyan menoleh lalu menggeleng pelan. "Gue itu suka nya sama kamu name" ucap reyan.

  "Hah lu bercanda?" Tanya name. "Apa wajahku terlihat seperti bercanda?" Tanya reyan dengan serius. Rona merah perlahan menjalar diwajah name.

  "Maaf rey tapi kita bukan muhrim" ucap name yang stay halal. "Gakpapa kalau gitu nikah yuk" ajak reyan. "Haram desu" ucap name sambil menyilangkan kedua tangan.

  Reyan terkekeh melihat kelakuan name. "Hahah aku hanya bercanda tapi bener loh name" ucap reyan dengan nada buaya miliknya. Name menatap tajam setajam silet.

  Reyan mulai berkeringat dingin. "I iya aku bercanda deh" ucap reyan. Setelah itu mereka tidak berbicara lagi.

  Singkat cerita seelah sekian beberapa hari, mereka sampai di negara Indonesia. Mereka mendarat di Jakarta. "Name lu mau pulang atau cari oleh oleh disini?" Tanya reyan sambil mengambil kopernya.

  "Ehm gue mau cari oleh oleh disini buat yang dirumah" ucap name yang menaruh koper disampingnya. "Wih bareng yuk nanti gue antar pulang" tawar reyan.

  "Okey tapi lu yang bayar yang gue beli ya" pinta name yang diangguki reyan. "Okey bro" ucap reyan. Mereka berdua saling tatap lalu tertawa entah kenapa.

  Mereka pun mencari oleh oleh di sekitar situ. Setelah mendapat oleh oleh reyan mengantar name pulang kerumahnya. Setelah sampai dirumah name, reyan pamit kerumahnya sementara name masuk kedalam.

  "Mama papa aku pulang!" Ucap name dengan keras. Kedua orang tuanya tersenyum melihat anak perempuannya pulang. "Selamat datang kembali, bagaimana perjalanan mu nak?" Sambut dan tanya Revan, ayahnya.

  "Sayang bisa jangan tanya dulu sama name? Dia pasti lelah" ucap Kayla, ibu name. "Sayang kau pasti lelah kan? Sana mandi atau ganti baju lalu tidur siang ya" ucap kayla dengan lembut. Name mengangguk dan pergi kekamarnya. Sementara kopernya diurus oleh pembantu disitu.

  Saat dikamar name melakukan apa yang ibunya katakan. Setelah melakukan semua itu name pun ketempat tidurnya dan terlelap menuju alam mimpi lalu ketemu husbunya.

  Sementara di Jepang, para anggota bonten mendengar apa yang dikatakan tadi. Ya mereka terbakar api cemburu kecuali ran, rindou, mochizuku, dan takeomi.

~End~

Sekian dari cerita ini sudah selesai
Maaf jika ada typo ya seng kuh
Info dari kelanjutan ini akan diberi tahu
Sekian dari saya terima gaji
-author

BONTEN X F READERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang