H V H 5

1.1K 106 1
                                    

Harry tiba di Grimmauld Place, setelah penjemputan paksa yang di lakukan Remus, Kingsley dan Mad-Eye Moody.

Keduanya membawa Harry tanpa penjelasan apapun, membuat dia mulai menebak-nebak apa yang terjadi.

Pasti hal buruk pikiran Harry memberi tau. Setelah insiden mengeluarkan Patronus yang di anggap sebagai melanggar aturan oleh Kementerian, Harry di nyatakan di keluarkan dari Hogwarts, sudah pasti hanya hal buruk, bukan?

Mereka kemudian tiba di depan sebuah bangunan bertingkat. Moody mengetuk tanah dengan tongkat nya, membuat gerakan kecil terjadi pada bangunan tersebut.

Pintu lain terbuka, Remus meminta Harry lebih dulu masuk.

Dia melewati lorong yang lurus, samar-samar mendengar perdebatan di balik sebuah pintu.

Sampai Mrs Weasley keluar, dia kembali menutup pintu di belakangnya dengan cepat, memberikan Harry senyum khas seorang ibu.

"My dear, boy," katanya dengan bahagia, kemudian memeluk Harry erat. Harry membalas nya sama erat.

"Makan malam harus tertunda sampai perdebatan mereka selesai," ujar Mrs Weasley pelan. "Sekarang pergi lah ke lantai atas lebih dulu, kau harus beristirahat."

Harry mengangguk, dia menaiki tangga dengan cepat, sebelum melihat peri rumah yang menggerutu sepanjang dia melakukan pekerjaan nya.

Harry membuka pintu, keterkejutan langsung menyapa, karena seseorang memeluk nya dengan cepat, membuat Harry hampir kehilangan keseimbangan.

"Sangat senang kau berasa di sini," bisik Hermione dengan lembut. "Aku mendengar tentang Dementor, apa itu?" Lanjutnya, setelah melepaskan Harry dari pelukan.

Ron berdiri di sebelah gadis itu. "Biarkan dia bernapas dulu, Mione," cetus Ron, menggeleng kecil melihat tingkah nya.

"Dementor. Ada dua, jadi aku mengeluarkan Patronus di depan Dudley, untuk melindungi kami," jelas Harry dengan wajah masam. "Yang malah di anggap melanggar aturan." akhirinya dengan kedua bahu terangkat.

Hermione memandang nya prihatin, sedangkan Ron, menatapnya iba.

"Well, setelah kejadian tahun lalu. Tentu saja, Fudge ingin kau keluar," timpal Ron, dan di setujui Harry maupun Hermione.

Lalu Harry mulai berjalan lambat, sembari melihat ke segala arah.

"Kita di mana ini?" tanya Harry, manik hijau nya masih setia melihat ke segala arah.

"Grimmauld Place, rumah Black. Markas besar Orde," jawab Hermione, dia duduk di sebuah kursi, Ron menyandar di meja belakang nya.

"Sesuatu yang Dumbledore bangun, ketika melawan You-know-who—dia tidak cerita padamu?" Hermione bertanya cepat, mengamati Harry lekat, cukup tidak enak ketika Harry melihat nya dengan bibir tertekuk.

Harry menggeleng. "Kalian juga. Tidak ada surat, tidak ada apapun." Harry berucap pelan, Ron dan Hermione saling memandang.

"Dengar mate," cetus Ron, berjalan sedikit menuju Harry. "Kami ingin, tapi Dumbledore bilang, kami tidak bisa melakukan nya."

Harry semakin terlihat terluka, Hermione akan memberikan nya penjelasan lagi, jika saja Fred dan George tidak datang secara tiba-tiba.

Keduanya memberikan lelucon pada Harry, setidaknya berhasil membuat nya sedikit terhibur.

"Dan yang paling menggemparkan kali ini—"

"Kami menciptakan alat untuk mendengar sesuatu yang tiba bisa, kalian dengar." Sambung George, kedua nya kemudian melakukan high-five dengan mata berbinar.

Heerser Van Harten Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang