H V H 15

1.3K 120 7
                                        

Di dalam ruangan ujian OWL, suasana sangat hening. Hanya terdengar suara detik jarum jam yang bersahutan dengan detak jantung para siswa. Waktu terasa berjalan lambat, dan ketegangan semakin terasa di setiap detiknya. Para siswa fokus pada lembar ujian mereka, berusaha menuliskan jawaban dengan sebaik mungkin dalam keheningan yang mencekam.

Suara pelan yang terdengar dari pintu, berhasil membuat sebagian murid terdistraksi, keheningan yang mencekam perlahan terurai bersamaan dengan suara-suara yang semakin terdengar ramai.

Umbridge mempercepat langkahnya, ujian OWL harus berlangsung dengan tenang, dia bersumpah akan menghukum siapapun itu yang telah mengganggu waktu ujian.

Langkah Umbridge terhenti, ketika pintu aula terbuka dengan keras, dan Fred serta George Weasley muncul dengan sapu mereka, terbang di udara tersenyum lebar.

Sebelum siapapun bisa bereaksi,  kembang api mulai meluncur ke udara dari tangan keduanya. Langit-langit aula dipenuhi ledakan warna-warni disertai percikan cahaya yang menari-nari.

Kembang api meledak dengan suara keras, mengeluarkan bunga api yang spektakuler, membentuk naga yang berkilauan, juga hujan bintang yang menerangi seluruh ruangan.

Para siswa terkejut, beberapa menjerit, sementara yang lain tertawa atau ternganga tak percaya. Dolores Umbridge berusaha memulihkan ketertiban, namun Fred dan George dengan cekatan menghindar, meledakan lebih banyak kembang api ke dalam aula ujian. Suara ledakan dan sorakan siswa mengisi aula, mengubah suasana tegang menjadi kekacauan meriah.

Fred dan George membuat kembang api yang lebih besar, mengejar Umbridge yang langsung berlari secepat mungkin.

Kembang api itu meledak di depan pintu aula ujian, membuat seluruh UU yang dia buat hancur berserakan.

Para murid mulai berlari ke luar, melihat pertunjukan lain dari si kembar Weasley.

Fred dan George melesat lebih tinggi, meninggalkan jejak kembang api terakhir yang melukiskan tulisan "Weasley's Wizard Wheezes" di udara. Para siswa terdiam sejenak sebelum tawa dan bisik-bisik kembali memenuhi halaman luar.

Namun, di tengah hiruk pikuk keramaian itu, Harry Potter merasakan ketakutan luar biasa. Bayangan Sirius yang di beri curcio oleh Voldemort, melintas. Membawa tekanan tak terkendali pada dirinya, Harry terhuyung ke belakang kemudian terduduk dengan wajah pucat.

Draco secara cepat menoleh kebelakang, melihat bagaimana Harry terlihat tidak baik-baik saja.

Dia menyerukan nama Hermione, gadis itu menghampiri keduanya dengan wajah penuh tanya.

"Kita harus ke Kementerian," ucap Harry, suaranya terdengar putus-putus, akibat napas nya yang tak beraturan.

"Mereka memutus semua floo, Harry," Ron membalas cepat.

"Ada satu ruangan dengan floo yang masih terhubung."

•••

Mereka mengikuti langkah Harry menuju ruangan Umbridge.

"Bisa jelaskan apa yang terjadi, ini melanggar aturan berat, Harry." Hermione berseru, membuat Harry menghadap gadis itu segera.

Ada kilatan penuh emosi di manik hijau yang senantiasa teduh itu.

"Voldemort menyerang Sirius!"

Ketiganya membantu dengan mata terbelalak.

"Aku melihat nya, persis seperti aku melihat Mr Weasley di serang." Lanjut Harry, kemudian menaiki tangga dengan lebih cepat.

"Bagaimana jika dia memang sengaja ingin kau melihat itu, Harry?" Suara Draco menggema, membuat beberapa potret menggerutu kesal.

Harry berbalik segera padanya.

Heerser Van Harten Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang