H V H 2

2.8K 242 12
                                        

"Bagaimana kalo minta Hagrid untuk merendam nya seperti dia menetaskan naga-naganya, waktu itu?" Ron memberi saran, cukup bosan dengan rutinitas mereka yang memandangi sebutir telur, yang tidak menunjukkan tanda-tanda tantangan kedua untuk Turnamen Triwizard.

Hermione menggeleng lemah. "Mana bisa begitu," katanya mendelik tajam ke arah Ron. "Cari ide yang yang lebih masuk akal dong!" Sungut Hermione, Ron mengidikan bahu nya, malas berdebat dengan gadis itu.

Harry diam saja, dia sudah mencari-cari agar telur tersebut dapat memberi nya petunjuk. Cedric bilang sih harus berdekatan dengan air, tapi dia sudah melakukan hampir yang harus di lakukan bersama air, tetap saja telur nya tidak berubah apapun.

"Kau juga!" Gerutu Hermione. "Jangan diam saja, turnamen nya sebentar lagi." Dia mendengus kesal pada Harry.

Harry menghela napas, tidak mau berdebat juga dengan Hermione. Gadis itu sudah cukup berusaha untuk membantu nya, sekarang biarkan dia berusaha sendiri.

Harry mengambil telur nya, membawa tatapan keheranan pada manik kedua teman nya.

"Aku akan bertanya pada Cedric lagi," katanya, lalu pergi meninggalkan dua orang yang saling pandang dengan keheranan.

–oOo–

Harry berjalan dengan telur di tangannya, menghiraukan pertanyaan dari beberapa murid tentang telur tersebut.

"Berdekatan dengan air, maksudnya bagaimana?" Harry mengacak-acak rambutnya, wajahnya benar-benar terlihat frustasi.

"Sepertinya kau semakin gila saja, Potter."

Harry berbalik, mengamati Malfoy yang menutup bukunya kemudian berdiri dengan satu alis terangkat.

"Ya, sepertinya aku memang gila." Harry mendengus. "Telur ini tidak menunjukkan apapun." Harry menatap bosan pada telur di tangannya.

Draco beralih memandang telur yang berada di tangan Harry, sedetik kemudian memandang Harry lagi dengan senyum mengejek nya.

"Aku tau kau bodoh, Granger tidak mungkin kan?"

"Hermione juga tidak tau, dia sudah cari di berbagai buku. Tetap tidak menemukan apapun," Harry menghela napas lelah, sepertinya dia akan mundur saja di tantangan kedua ini.

Tanpa sadar Malfoy sudah mendekat ke arahnya, dia mengambil telur di tangan Harry, mengamati nya dengan seksama, seakan telur tersebut sesuatu yang begitu hebat.

"Ada petunjuk?" Tanya nya. "Apa saja, setidaknya kau punya kan?"

"Kata Cedric harus berdekatan dengan air, tapi aku sudah lakukan segalanya. Tapi tetap tidak ada efek apapun," balas Harry, memandang bergantian antara telur dan wajah Malfoy.

"Sepertinya aku tau," cetus Draco dengan senyum merekah, membuat Harry kebingungan di buat nya.

"Ikut aku!" Kata Draco. "Dan jangan banyak tanya." Lanjut nya, ketika Harry akan membuka mulut.

Harry mengikuti nya, mereka masuk ke kamar mandi Prefek.

Harry makin kebingungan, di tambah Moaning Mrytle tidak berhenti menggoda nya.

"Senang sekali, ada pria tampan lagi di sini," katanya, dengan cekikikan yang menyakiti telinga Harry.

Draco tidak ambil pusing, dia merendam telur itu di bak mandi, kemudian beralih pada Harry. Gryffindor memandang nya dengan heran, Draco menghela napas.

"Masuk ke dalam, lalu lihat apa yang terjadi!" Titah Draco, penuh kekesalan. Harry segera menuruti nya, dia masuk ke dalam bak dengan cepat.

Kemudian terdengar nyanyian di dalam air, nyanyian yang dapat diterima oleh telinga nya.

Heerser Van Harten Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang