~~~•Simak baik-baik•~~~
"Al kita langsung ke kantor aja ya, biar gak bolak-balik, soalnya mereka sibuk sama kasus lain, mungkin kita bisa bantu kan" Ucap Agatha kepada Alletha yang tengah sibuk menyetir, Alletha yang mendengarnya lantas segera mengangguk."Iya ta, gue juga kaya pengen ngobrol sama salah satu narapidana disana, kaya apa sih hidup mereka sebelum jadi kriminal" Sahut Alletha tersenyum, Agatha mendengar penuturan Alletha pun seketika membulatkan matanya.
"Lo yakin mau ngobrol sama napi disana? Takut lo dibunuh al" Panik Agatha yang khawatir dengan niat Alletha yang terbilang nekat itu.
"Gak mungkin lah ta, nanti gue minta dia di borgol aja, biar kerjaannya duduk sama jawabin pertanyaan gue" Ucap Alletha yang masih fokus menyetir.
Sampai ketika saat mereka berdua sudah tiba dikantor, dan meminta izin kepada Marvel, guna ingin me-wawancarai narapidana.
Awal nya Marvel khawatir dengan mereka berdua, namun mengingat mereka berdua bukanlah anak kecil lagi, jadi ia membolehkan kedua anaknya untuk bicara dengan salah satu napi yang terkenal menjadi seorang kriminal.
Mereka berdua kini tengah duduk diruang VIP, yang sudah disediakan oleh Marvel, namun napi itu tidak untuk bersenang-senang, melainkan untuk menjawab semua pertanyaan yang diberikan oleh Alletha dan Agatha.
"Kenapa kalian ingin mendengar kisahku yang kelam?" Tanya Yoan, salah satu napi yang mereka pilih untuk teman bicara nya.
"Apa itu tidak boleh? Kami hanya ingin tau, bukan untuk menunggu sidangmu" Sahut Agatha menatap Yoan, Alletha menoleh bingung kepada Agatha, yang mengucapkan kalimat itu, sedangkan Agatha hanya menyeringai tanpa sebab.
"Apa kalian tidak takut kepadaku?" Tanya Yoan memastikan kepada kedua gadis itu, mereka berdua mendengar pertanyaan Yoan, membuat keduanya heran.
"Buat apa kita takut kepada manusia, justru yang kita takuti ialah Tuhan" Jawab Agatha sambil tersenyum.
"Dan hal yang perlu kita takutkan itu bukan kegagalan, melainkan diri sendiri yang sudah tak bisa mengambil resiko dan tantangan, kau paham?" Timpal Alletha seraya menyilangkan tangannya.
"Lantas kenapa kalian datang? Ini bukan introgasi kan?" Tutur Yoan yang agak ragu.
"Tenanglah, kami kesini bukan untuk mengintrogasimu, tapi ingin tahu seberapa besar nyali mu saat melakukan tindakan kriminal, dan memori masa kecilmu" Sahut Alletha yang santai.
"Kami masih tidak mengerti alasanmu melakukan tindakan kriminal ini Yoan" Ucap Agatha, Yoan menoleh dengan tatapan biasa.
"Apa yang membuatmu marah, sehingga kau melakukan semua ini, aku rasa kau memiliki kenangan buruk?" Lanjutnya.
"Itu karna ayahku" cicitnya, mendengar itu sontak Alletha langsung menoleh kearah Yoan.
"Dia selalu memukuliku tanpa alasan, setiap saat pasti aku selalu kena pukul, saat sekolah aku pun selalu bolos karna dia terus menyakitiku, aku menjadi bahan ejekan dari kecil sampai SMP, kalo bisa saat itu juga aku akan memukuli mereka" Sambung Yoan
"Lantas bagaimana cara kau bisa mengatasi kemarahanmu itu?" Tanya Alletha seraya menaruh curiga kepada Yoan.
"Tak banyak yang aku lakukan saat kecil tapi, aku hanya bisa membunuh hewan, karna mereka tak bisa bicara layaknya manusia" Jawab Yoan dengan santainya.
"Setelah kau membunuh hewan, apa yang kau lakukan setelahnya?" Sahut Agatha yang makin dibuat penasaran.
"Terkadang aku memutilasinya, itu menyenangkan untuk aku pribadi, rasanya aku ingin benar-benar melakukannya pada manusia" Balas Yoan diakhiri dengan kekehan, hal itu membuat Alletha dan Agatha terkejut bukan main, dengan niat Yoan yang terlewat batas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wintera! Detective Indigo Twins!
RandomAlletha Gein Stevania seorang gadis indigo dan juga kembarannya, Agatha Gein Stevania. Mereka sama-sama identik, bahkan kebanyakan orang melihat mereka berdua, tidak bisa membedakan mana Alletha, mana Agatha. Perbedaan mereka hanya satu yaitu pada w...