21. Kabar Yang Tak Diinginkan

6 4 0
                                    


Enjoy!
––––––––

Suatu pagi, terlihat Agatha tengah berbincang asik dengan temannya, melalui via online seperti video call. Agatha tengah berbincang dengan Nindi, dimana Nindi sedang bersiap untuk menghadiri acara antar kolektor di Belanda.

"Lo dandan berapa jam sih Nin, lama amat kaya satu abad tau gak," Protes Agatha. Dirinya kesal karena telepon dengan Nindi, hanya memperhatikan temannya itu bersolek.

"Agathaa plis dehh, ini tuh acara perdana yang gue hadiri...ya pastinya harus cetar membahana dong," Sahutnya.

"Tapi itu lo kelamaan Nindi..."

"Enggak sayang..."

Mendengar kata itu, seolah mendapat pujian dari sang mantan, Agatha sontak serasa ingin muntah.

"JIJIK GUE ASTAGA!" Nindi hanya tertawa melihat Agatha ilfeel.

"Gimana tinggal disana, aman kan?"

"Aman beb, banyak orang kita kok disini, mereka rata-rata juga kolektor, kebetulan gue juga udah kenalan sama beberapa orang yang sama-sama satu negara.."

"Baguslah, kalo lo udah banyak komunikasi sama orang-orang," Ujar Agatha.

"Setelah acara nanti selesai, niatnya gue mau ke toko oleh-oleh...karena kan besoknya gue pulang." Nindi sembari bersolek santai.

"Btw lo mau oleh-oleh apa Ta?" Nindi menatap Agatha.

"Terserah lo aja Nin, dikasih aja gue udah seneng kok, ohya nanti pas lo pulang kita eksplor lagi yahh."

"Wih seru tuh, ayok lah."

Mereka berdua berbincang, sembari melakukan aktivitasnya masing-masing. Agatha sambil menelisik beberapa dokumen berisi kasus-kasus yang belum terselesaikan.

"Alletha dimana? Kok gue gak liat dia?" Agatha lantas menoleh.

"Biasa lah, dia itu orang paling pertama yang datang ke kantor, makanya gue gak heran lagi," Balasnya.

"Kasus itu udah selesai Ta?" Tanya Nindi. Membicarakan tentang kasus Kasa yang membunuh ketiga wanita, yang diduga pendukung iblis, ketiga siswa di SMA Nusa Raya.

"Udah kok, gak expect banget kalo pelakunya si Kasa."

"Gila ya, meskipun gue gak tau rupa dia, tapi...gila banget anjir," Heran Nindi.

Singkat cerita, Nindi pun selesai bersiap dan tengah melaju ke tempat acara antar Kolektor diadakan. Sedangkan Agatha pun tengah menyetir menuju kepolisian, untuk melakukan pekerjaannya seperti biasa. Keduanya sama-sama tak ingin mematikan panggilan mereka, karena Agatha penasaran dengan acara yang Nindi hadiri itu.

Setelah Nindi sampai di lokasi, ia lantas memberi tour gratis kepada Agatha lewat online.

"Udah rame aja," Bingung Nindi.

"Karena lo dandannya setahun Nindi, keburu udah rame disana." Nindi terkekeh mendengar ucapan Agatha.

"Gimana menurut lo Ta, besar kan tempatnya?"

"Itu acara kolektor seluruh negara, atau cuma negara terpilih aja sih Nin?"

"Kolektor negara terpilih aja Ta, karena kan satu negara gak tentu kolektornya cuma satu kan, jadi mereka memilih negara yang cukup banyak, kolektornya maksud gue, salah satunya ya negara kita tercinta inihhh." Nindi begitu semangat dan bahagia.

Nindi kemudian memasuki gedung itu, dan turut duduk di kursi tamu undangan, didalam gedung tersebut, sudah ramai para kolektor.

Rupa mereka sangatlah beragam, ada yang Nindi tahu dan ada yang dia tak tahu asal mereka. Apapun itu, Nindi tetap percaya diri dengan penampilan dirinya pada acara ini, dan dia tetap semangat dan sangat antusias.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Wintera! Detective Indigo Twins!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang