26 | Batu Kecubung

1K 95 48
                                    

- UPDATE SETIAP HARI
- DUA EPISODE SETIAP UPDATE
- JANGAN LUPA BERIKAN VOTE, KOMENTAR, DAN FOLLOW AKUN WATTPADKU.

* * *

TRANG-TRANG-TRANG-TRANG-TRANG!!!

Raja maupun Rasmin sama-sama menahan serangan dengan senjata masing-masing. Mereka saling mendorong, agar salah satu dari mereka ada yang terjatuh. Sayangnya, Ziva juga ada di antara mereka dan sama sekali tidak akan membiarkan Rasmin mengalahkan Raja.

TRANG!!!

Ziva memisahkan keris milik Rasmin dari pedang jenawi milik Raja, agar Rasmin segera kehilangan keseimbangan. Hal itu benar-benar berdampak pada Rasmin yang kini terhuyung ke arah belakang beberapa langkah. Ziva dan Raja kembali berdiri bersisian dalam posisi siap untuk kembali memberikan serangan.

"Kurang ajar!!! Kalian memang kurang ajar!!!" hardik Rasmin, sambil memegangi dadanya yang terasa sakit.

Ziva maupun Raja tidak menanggapi hal itu. Mereka sudah terlanjur fokus pada pertarungan, sehingga enggan berbicara banyak kepada Rasmin.

"Kalian sudah membuatku malu dengan cara mematahkan serangan paling ampuh yang aku punya! Sekarang kalian ingin membuatku tambah malu, akibat tidak bisa mengalahkan kalian di sini? Kalian benar-benar tidak akan aku biarkan menangkan apa pun malam ini!" tegas Rasmin.

"Sayangnya, Allah juga tidak akan membuat manusia pemuja setan sepertimu memenangkan apa pun di dunia ini! Jadi tutup saja mulutmu dan hadapi kami sampai selesai!" balas Ziva, tidak segan-segan.

Raja melirik ke arah Ziva, Ziva pun balas melirik ke arahnya untuk memberi tanda agar memutus gelang tali berwarna hitam yang ada di tangan Rasmin. Raja memahami tanda itu, lalu segera memusatkan tujuannya yang sudah ia ketahui. Ziva sendiri akan menargetkan fisik Rasmin, terutama pada beberapa bagian yang menjadi tempat tumpuan ilmu hitam pada diri laki-laki tua itu.

Di dalam rumah, Rasyid kini berdiri di belakang Karin, yang telah diminta duduk pada sebuah kursi plastik di tengah ruangan. Rasyid akan memulai upaya ruqyah terakhir kepada Karin. Ia berharap tenaga Karin masih cukup besar, untuk melewati hal menyakitkan yang akan wanita itu alami. Tari dan Hani ada pada sisi kanan dan kiri tubuh Karin, seraya memegangi tangan wanita itu. Karin tidak boleh berupaya memberontak saat proses ruqyah terakhir berjalan, karena itu akan membuat Rasyid kesulitan menyelesaikan ruqyah. Rasyid pun membuka telapak tangan kanannya, lalu mengarahkannya pada punggung Karin tanpa menyentuh sama sekali. Ia memulai dari punggung bagian bawah, lalu mulai bergerak perlahan ke arah punggung atas.

"A'udzubillahi wa qudrotihi min syarri maa ajidu wa uhaadzir. A'udzubillahi wa qudrotihi min syarri maa ajidu wa uhaadzir. A'udzubillahi wa qudrotihi min syarri maa ajidu wa uhaadzir ...."

Karin pun mendadak merasakan mual yang hebat pada perutnya.

HOEEEKKK!!!

Ia tidak bisa menahan rasa mual itu, seakan ada sesuatu yang memaksa ingin keluar dari dalam perutnya. Tari dan Hani memegangi tubuh Karin jauh lebih kuat dari pada sebelumnya, karena Karin hampir saja terguling dari kursi plastik. Ada yang terasa bergerak dari dalam perut Karin, sehingga Karin merasa sangat tersiksa.

"... A'udzubillahi wa qudrotihi min syarri maa ajidu wa uhaadzir. A'udzubillahi wa qudrotihi min syarri maa ajidu wa uhaadzir. A'udzubillahi wa qudrotihi min syarri maa ajidu wa uhaadzir. A'udzubillahi wa qudrotihi min syarri maa ajidu wa uhaadzir ...."

HOEEEKKK!!!

Lagi-lagi Karin merasakan mual yang begitu hebat hingga tak bisa ditahan. Namun anehnya, meski ia terlihat akan memuntahkan sesuatu, tetap saja tidak ada satu pun yang keluar dari mulutnya. Bahkan makanan sekalipun sama sekali tidak keluar, meski mual semakin terasa hebat. Wajah Karin memerah sepenuhnya. Seakan wanita itu sedang mengerahkan seluruh tenaga di tubuhnya, demi menuntaskan yang begitu terasa mendesak dari dalam perut. Rasyid terdengar belum berhenti berdoa sejak tadi dan Karin memahami, bahwa dirinya tidak boleh menyerah karena Rasyid dan yang lainnya juga belum menyerah meski tidak ada apa pun yang keluar dari mulut Karin.

TELUH GANTUNG JODOHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang